XXXIII. I'm Jealous!

6.3K 460 118
                                    

Salsa setuju dengan quotes dari robin wijaya "Kelak akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan setelah tangis yang panjang." Setelah kemarin-kemarin salsa banyak sekali menangis, dari mulai kasus korupsi yang menimpa ayahnya, ibunya yang pergi dengan selingkuhannya, kematian ayahnya yang tiba-tiba, hingga masalahnya dengan Ronald yang berhubungan dengan traumanya. Membuat salsa banyak sekali mengeluarkan air mata.

Namun akhir-akhir ini sudah tak pernah lagi ia mengeluarkan air mata karena kesedihan, namun yang ada hanya air mata haru karena melihat bagaimana sikap Ronald kini kepadanya. Dari awal ia bertemu lagi dengan Ronald, Ronald memang pria yang baik dan selalu ada untuknya, juga selalu membantunya, namun setelah ia tahu tentang trauma yang dimiliki Ronald semuanya menjadi berubah. Salsa jadi sering menangis karena pria itu, namun ternyata usaha dan kesabarannya membuat Ronald bisa Kembali seperti sebelumnya. Bahkan sikapnya jauh lebih manis lagi dari awal-awal ia bertemu dengannya.

Kini Ronald selalu memperlakukannya seakan salsa adalah orang yang paling spesial untuknya, selalu memanjakannya, memperhatikan hal detail sekecil apapun, selalu mengajaknya kemanapun ia pergi kecuali saat ia harus mengajar.

Dan selalu melakukan hal apapun bersama-sama, seperti keinginan pria itu tempo hari yang mengatakan ia ingin melakukan banyak hal secara bersama-sama. Pria itu benar-benar melakukannya. Bahkan seperti pasangan yang baru mulai berpacaran mereka terlihat selalu bersama kemanapun dan dimanapun.

Dan hari ini salsa sedang berada di depan fakultas ekonomi bersama dengan prash, davin, rafan dan juga beberapa teman ronald lainnya. Mereka semua setia menunggu ronald yang hari ini sedang melakukan sidang skripsinya. Namun hanya satu teman dekat ronald yang tak terlihat, yaitu karin.

Bahkan sejak salsa dan ronald menikah, salsa tidak pernah melihat kembali karin. Salsa pernah bertanya kepada prash, dan prash hanya bilang kalau karin sedang sakit. Tapi apakah akan selama ini bila wanita itu sakit, sehingga salsa sama sekali tak pernah melihatnya lagi. dan hari ini bahkan hari dimana penentuan kelulusan ronald, dan karin masih tak terlihat juga.

"prash" panggil salsa, lalu ia duduk di sebelah prash, prash menoleh dan melihat ke arah salsa yang kini sedang tersenyum tipis kepadanya.

"ya sal ?"

"karin ga dateng ?" mendengar pertanyaan salsa terlihat raut muka prash yang tiba-tiba berubah.

"nggak sal"

"kenapa ?"

"dia masih harus berobat, jadi dia gak bisa dateng hari ini"

"dia sebenarnya sakit apa sih ? sakit dalam kasus berat ? kenapa gue sama sekali gak pernah liat dia lagi" prash terdiam sejenak, untuk beberapa saat ia tak menjawab pertanyaan salsa.

"prash..."

"sorry sal, kayaknya bukan hak gue buat bilang karin sakit apa, biar lo tau nanti dari orangnya langsung aja yah"

Salsa sangat penasaran namun ia juga tak bisa memaksa prash untuk memberitahukannya, sehingga kini ia hanya bisa diam tak mencoba bertanya lagi.

"buseeettt fans si ronald udah siap-siap gitu" seru rafan dengan arah pandangan kepada sekumpulan wanita yang sedang menunggu ronald di depan gedung fakultas, dengan membawa berbagai macam buket bunga, gift, bahkan ada yang membawa standing banner dengan terpampang foto ronald yang besar disana.

"ronald gak perlu jadi artis, fansnya sebanyak itu njir!" timpal davin

Salsa melirik ke semua wanita itu, memang sangat banyak para wanita yang menunggu ronald keluar dari ruangan sidangnya. Salsa mendengus pelan, nasib memiliki suami yang memiliki wajah tampan dan juga memiliki segudang prestasi membuat ia memiliki banyak wanita yang menggilainya.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang