XXVII. Penyelamat

4.7K 420 78
                                    

"oscar"

Salsa memundurkan kakinya beberapa langkah karena kaget saat melihat di balik pintu kini berdiri seorang pria yang sangat ia hindari.

Oscar menyeringai ke arah salsa dan membuat salsa semakin memundurkan langkahnya, dan dengan cepat tangannya mendorong pintu untuk menutup kembali pintu apartemennya, namun oscar lebih dulu menahan pintu menggunakan kakinya, dan sebelah tangannya kini juga ikut mendorong pintu agar terbuka kembali.

"kok lo ga suruh tamu lo ini masuk sih cantik" ucapnya dengan seringai di bibirnya yang semakin membuat salsa ketakutan.

"lo mau apa kesini ? gue gak menerima tamu siapapun" jawab salsa dengan berusaha mendorong kembali pintunya, namun tenaga oscar tentu lebih kuat, sehingga salsa bahkan terdorong mundur karena oscar mendorong pintu apartemen salsa dengan sangat kuat.

Pintu kini terbuka dengan sempurna, dan oscar sudah masuk ke dalam apartemen salsa. salsa semakin memundurkan langkahnya, ia memandang ke arah oscar dengan pandangan waspada. Oscar menutup pintu dan kini melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam untuk menghampiri salsa.

"oh ini tempat tinggal lo bareng si ronald ?" mata oscar terlihat memutar mengamati seluruh apartemen salsa, dengan langkah kaki yang terus maju untuk semakin mendekati salsa. salsa pun semakin memundurkan langkahnya.

Oscar menatap salsa yang masih bergerak mundur "kenapa kayak takut gitu sih cantik sama gue ? tenang aja, gue cuman mau liat gimana tempat tinggal lo bareng suami baru lo itu"

"keluar!" ucap salsa tegas. Namun oscar sama sekali tidak terpengaruh dengan perintah salsa yang menyuruhnya keluar.

"calm sayang, kenapa sih ? lo gak kangen sama gue ? padahal gue kangen banget sama lo, makanya gue nyamperin lo sampe kesini, gue juga pengen main-main sama lo sebentar aja kok, gak akan lama"

Salsa tahu menyuruh oscar untuk keluar hanya akan sia-sia, jadi kini ia sedang berpikir bagaimana bisa membuat oscar keluar dari apartemennya. dan dengan gerakan cepat ia hendak berlari ke arah kamarnya, ia harus menghubungi ronald. Hanya itu satu-satunya cara agar oscar bisa keluar dari apartemennya.

Namun ternyata oscar tahu rencana salsa, karena kini ia meraih tangan salsa dan menariknya dengan sangat keras, hingga kini salsa berdiri tepat di hadapan oscar.

"mau kemana sayang ? mau ke kamar ? lo mau kita main dikamar lo ? jangan lah itu tempat lo sama suami lo kan, kita main disini aja sayang" tangan oscar sangat kuat menahan lengan salsa, bahkan kini salsa merasa kesakitan karena cengkraman oscar padanya.

"lepasin gue brengsek!"

Oscar menatap salsa nyalang "kenapa sih lo masih jual mahal aja ke gue ? berapa sih sebenernya harga jalang kayak lo ? berapa si ronald bayar lo, sampe dia bisa nikahin lo hah ?" kini suara oscar meninggi dan nyaris berteriak.

"lo mau apa sih oscar ? gak cukup lo terus-terus ganggu hidup gue ?" sekuat tenaga salsa menatap ke arah oscar dan menahan rasa takutnya kini.

"mau apa ? bukannya gue udah bilang tadi, gue mau main-main sedikit sama lo, gue masih penasaran aja kenapa sebegitu sok jual mahalnya lo sama gue ? bahkan sekarang ronald yang bisa nyobain lo duluan, gue yang lebih dulu bareng lo aja, lo susah banget gue ajak ML anjing!" salsa semakin merasa kesakitan. Karena sebelah tangan oscar kini menekan wajahnya dengan sangat kuat.

"bilang ke gue berapa harga lo hah ? gue bayar sekarang juga!" selain rasa sakit pada lengan dan wajahnya, kini hatinya pun merasa sangat sakit, karena oscar selalu memandangnya sebagai seorang wanita murahan.

Salsa tak tahu harus berbuat apa hingga ide untuk menggigit oscar muncul tiba-tiba. salsa menggigit tangan oscar yang ada pada wajahnya dengan sangat keras, oscar berteriak kesakitan, hingga tangan oscar pada dirinya terlepas. Buru-buru salsa berlari menjauh dari oscar, namun lagi-lagi ia kalah cepat dengan lelaki itu, karena kini tangan oscar kembali menarik salsa dengan begitu keras.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang