"Udah belom salting nya? Saya mau nanya soalnya."
"Ih, jangan dibahas lah! Malu!"
"Kamu libur kapan?"
"Sabtu Minggu. Tapi, seminggu ini libur soalnya orang perusahaan pada ke Banten."
"Yaudah, besok saya jemput setelah dzuhur nanti. Kita ke mall? Atau terserah ke tempat yang kamu mau."
Lagi dan lagi Liena menahan senyumnya yang makin mengembang saat ingat ajakan Arthur semalam. Namun sedetik kemudian senyumnya luntur saat isi lemari nya memperlihatkan tumpukkan pakaian yang ia bawa dari rumah.
"Kemeja kotak-kotak, kaos, celana training, celana seragam sekolah, jaket, gamis, kolor, wearpack. Ini gue pake apa kalo gini semua isi lemarinya?"
"Tanktop sama hotpants gue aja. Dijamin lo langsung diseret ke KUA," sahut Isfi yang masih berleha-leha di atas kasur.
"Kok, ke KUA?" Bingung Liena yang melihat-lihat baju nya dengan teliti.
"Ya, abis akad lo langsung di kurung di kamar."
"Astagfirullah, otak lo. Mandi sana. Biar bersih itu pikiran. Kotor bener," ujar Liena sambil melempar guling milik nya.
Dan tangan Isfi yang tengah bebas bergerak abstrak di udara berhasil menangkap guling yang Liena lempar. "Yeuh, otak lo kali. Di kamar bukan berarti aha ihi bisa jadi bahas tatanan negara dan military world. Terus bahas pengajuan deh," ucap Isfi yang tersenyum senang. Tiba-tiba ia memikirkan pernikahan Liena nanti seperti di tiktok tiktok itu. Yang pake pedang.
"Ngawur banget otak lo. Mandi nggak? Gak gue ajak nih," ancam Liena sambil mengambil baju yang sekiranya tak terlalu membuat malu Arthur nanti.
"Gue diajak? OMG! Tau gitu gue mandi dari tadi." Isfi beranjak dari rebahan nya dan buru-buru masuk ke kamar mandi. Dari pagi padahal Liena bilang. Isfi saja yang terlalu fokus main game.
Setelah mereka siap siap hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11:30 Liena mematut dirinya di depan cermin. Kaos hitam polos yang dilapisi kemeja kotak-kotak berwarna pink dan celana hitam polos di atas mata kaki ialah outfit yang Liena pakai. Dan kerudung berwarna hitam tentu pelengkap paling sempurna bagi perempuan. Sat set anti meletoy meletoy.
"Na, lo kalo di ghosting sama tuh Om Om mau lo apain dia?" ucap Isfi yang ikut bercermin di belakang Liena."Gue sleding palanya," jawab Liena sambil berjalan mendekati lemari. Ia mengambil handphonenya yang tadi di pakai Isfi berdandan.
"Sadis nya. Inget dia prajurit negara," ujar Isfi yang sibuk memoles liptint di atas bibirnya.
"Bodo amat."
Saat lock screen nya terlihat senyumnya reflek mengembang. Ada notif daei Arthur. Mungkin mengabari bahwa ia akan otw. Liena usap ke atas dan memasukkan kata sandi nya dengan segera. Saat room chat dirinya dan Arthur langsung terlihat senyum senang nan indahnya hilang seketika.
Om Abiiii Arthur PM
Liena
Lain kali aja jalannya saya ada tugas mendadak
Saya janji di lain kali yg saya maksud
kita bener bener jalanSaya janji
"Janji janji janji! Aaaaaa! Kesel kesel kesel! Eek kucing! Eek onta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
That Soldier, please!
Teen FictionPokoknya berdoa itu yang jelas. Jangan kayak Liena yang asal minta bahkan memohon tanpa tahu nanti ketemunya gimana dan kayak apa. Ya, meski akhirnya dipepet juga sih. *** Welcome to Meet Military Police versi new! Judulnya doang padahal yang baru...