Setelah dibuat salah tingkah sekaligus malu oleh teman-teman nya, Liena kembali duduk di tempat duduknya. Ia menatap Arthur yang tengah mengobrol dengan kepala sekolah. Entah apa hubungan mereka. Mungkinkah ada hubungan saudara? Kalo iya berarti dengan Arkana juga masih saudara dong?
Liena memutar tubuhnya ke belakang. Ia baru akan bertanya namun suara Galang membuat mulutnya urung bertanya.
"Na, ayo nyanyi," ajak Galang.
Liena mengangguk dan langsung berdiri. Semua acar formal memang sudah dilaksanakan. Tersisa acara hiburan dimana ia dan Galang ditunjuk menjadi vokalis di acara ini. Hanya formalitas. Selebihnya mungkin yang lain juga akan bernyanyi.
Di tengah jalannya menuju panggung Liena berpapasan dengan Arthur. Kepalanya reflek menunduk saat tangannya di usap sekilas oleh Arthur. Ia mendongak dan mendapati mata Arthur yang menatap Galang tak suka.
Liena hanya bisa menunduk dengan senyumnya yang tertahan. Sepertinya Arthur benar-benar tak menyukai Galang buntut dari cerita dirinya yang sering diajak ngobrol oleh Galang.
Liena dan Galang kini sudah di atas panggung dengan mic nya masing-masing.
"Cek cek." Galang mencoba mic nya. "Okey, udah cakep. Jadi, mau rikues lagu apa sobat?" Tanya Galang sambil menatap teman-temannya.
"Domba kuring!" Teriak semua. Mereka langsung maju ke depan panggung. Para guru memang sudah tak ada. Hanya Yono yang tadi mengobrol dengan Arthur. Sekarang Yono sudah pergi ke ruangannya.
Galang menoleh pada Liena untuk meminta persetujuan. Dan Liena hanya mengangguk sebab lagu itu sudah sangat ia hapal di luar kepala.
"Operator musiiiiik!"
Sepanjang musik berlangsung dan Liena bernyanyi Arthur di tempat duduk nya tak melepaskan satu detik pun tatapannya dari Liena. Ia akan terang-terangan menatap Galang tak suka saat pria itu nampak mendekati Liena.
"Domba domba kuring!"
"Di angon angon ku kuring!"
"Di mandian ku kuring!"
"Anakna ge anak kuring!"
Liena hanya menyodorkan mic nya ke depan karena semua teman-temannya saling bersahutan bernyanyi.
"Saha jaluna?" Nyanyi Galang. Ia langsung menyodorkan mic nya ke depan.
"Nu ieu!" Teriak para laki-laki.
"Nu mana jalu na?" Nyanyi Liena saat Galang menoleh padanya dengan mata yang menyuruhnya bernyanyi.
"Nu ieu!"
Liena menatap Arthur sambil bernyanyi. "Saha jalunaaa~ Jalu na mah domba anu asal?" Mic nya ia sodorkan ke depan namun matanya menatap Arthur. Berharap Arthur menjawab nyanyiannya yang gantung.
"Subaaang!"
Di sana Arthur berucap tanpa suara, "Majalengka."
Liena tersenyum lalu bertepuk tangan riuh. Lagunya telah usai dan Arthur menjawab nyanyiannya.
"Na," panggil Galang sambil mendekat ke arah Liena. "Gue sama anak-anak TBSM mau nyanyi reggae dulu. Lo hapal gak?" Tanya Galang sambil menatap Liena dengan kerutan di dahinya.
Liena tentu saja menggeleng. "Gue turun aja, ya," ucapnya yang tak mau ikut campur. Masalahnya anak-anak TBSM kan laki semua jadi, kemungkinan kondusifnya itu 20%.
Galang mengangguk. "Iya dah. Mending turun. Gue ngeri liat tatapan cowok lo," ucap Galang sambil menatap Arthur sekilas. Yang ditatap sudah jelas balik menatap tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Soldier, please!
Teen FictionPokoknya berdoa itu yang jelas. Jangan kayak Liena yang asal minta bahkan memohon tanpa tahu nanti ketemunya gimana dan kayak apa. Ya, meski akhirnya dipepet juga sih. *** Welcome to Meet Military Police versi new! Judulnya doang padahal yang baru...