I Van Y😚
onlineLiena tersenyum senang melihat nomor WhatsApp yang akhir-akhir ini ia cek setiap hari tak online online akhirnya online juga. Buru-buru ia mengirim pesan suara. "Ipeniiiiiii. Kangen kangen kangeeeeeen," jerit Liena tertahan.
Ia makin bersorak saat pesan suaranya langsung centang dua biru. Mungkin sosok yang dipanggil Ipeni itu tengah mendengarkannya.
I Van Y😚
telpon aja deh mumpung gak
sibuk nihLiena langsung mendial fitur video call dan tersenyum senang saat melihat sosok wanita cantik di layar handphonenya.
"Ivany Maharani. Kangen banget gue astaga," ucap Liena dramatis sambil mencium layar handphonenya.
Terlihat Ivany pura-pura muntah dan bergidik.
"Alay banget."
Liena tertawa.
Ivany Maharani. Perempuan tercantik di kelasnya dengan postur tubuh yang lucu alias pendek sudah bukan teman lagi bagi Liena. Ia sudah menjadikan Ivany sahabat sekaligus kerabat terdekat. Bila ia ada masalah atau curhat semata pasti Ivany akan menapung semuanya.
Hanya sebulan ke belakang Liena tak curcol dengan Ivany yang sibuk oleh organisasi sekolah karena jabatannya sebagai sekretaris utama. Apalagi sertijab akan dilaksanakan minggu depan.
"Ipeni, kok lo agak kurus sih?" Liena perhatikan pipih Ivany sedikit tirus.
Terlihat Ivany menghela nafas di seberang sana. "Gimana gue gak kurus. Pulang PKL gue di kebut laporan PKL karena mau sertijab. Setelah sidang PKL gue bikin lagi LPJ. Sekarang gue sibuk ngurus sertijab. Apa gak kurus gue?"
"Lo kebiasaan deh, kalo sibuk suka lupa makan. Makan kenapa sih, Ipeni," kesal Liena.
Ivany hanya nyengir.
"Lo lagi dimana itu?"
"Rooftop. Sore-sore gini enaknya ya, nongkrong di sini." Liena mengganti kamera depannya menjadi kamera belakang. Memperlihatkan pemandangan sekitar dari lantai 4.
"Kerennya. Btw, lo jam segini udah pulang? Bukannya jam 5 ya, lo pulangnya? Ini baru jam 4."
"Hari Jumat pulangnya lebih awal cuma buat yang PKL doang tapi. Ini lo tumben gak nyore di sekolah? Kumpulan gitu," ucap Liena setelah kembali mengganti kamera belakangnya menjadi kamera depan.
"Ooh. Nggak. Gue gak nyore. Besok lagi di lanjut di sekolah."
Liena mengangguk-angguk.
"Eh eh eh. Gue mau cerita," ucap Liena antusias.
"Apa? Udah ada om om yg kecantol?"
"Demi apapun bener. Lo gak akan percaya kalo cuma denger dari mulut gue."
"Percaya sama lo musyrik, Liena. Percaya tuh, sama Allah. Isfi mana gak keliatan?"
"Tidur dia. Semalem abis push rank sampe jam 2 pagi."
Ivany mengangguk-angguk. "Pantes."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Soldier, please!
Teen FictionPokoknya berdoa itu yang jelas. Jangan kayak Liena yang asal minta bahkan memohon tanpa tahu nanti ketemunya gimana dan kayak apa. Ya, meski akhirnya dipepet juga sih. *** Welcome to Meet Military Police versi new! Judulnya doang padahal yang baru...