" Punya mata nggak?"
" Punya"
" Kenapa nggak dipake, pas jalan?"
" Emang sejak kapan jalan pake mata?"
Sorot matanya makin tajam menatap gadis dihadapannya. Persis binatang buas yang siap menerkam mangsa.
Eh tapi, dia kelewat ganteng kalo disamakan dengan binatang buas!.
" Setahuku jalan pake kaki tau?" Ucap si gadis kembali.
Rahangnya yang lumayan kokoh semakin mengeras. Gadis itu yakin jika cowok dihadapannya itu bakalan meledak sebentar lagi sumbu dikepalanya jelas makin pendek sangking emosinya meski wajahnya tetap terlihat dingin.
" Starla Delliecia" Mata tajamnya sempat terarah melihat id card yang terkalung dileher gadis itu.
Jelas saja!.
Kalo tidak, mana mungkin dia tau nama lengkap gadis itu kan?.
" Jurusan teknik Geologi" Lanjutnya datar.
" Hobi, makan dan tidur. alasan masuk jurusan, buat nambah hobi biar jadi makan, tidur dan jalan-jalan" Kata Starla setelah menunduk sekilas buat baca apa yang tertulis di id card-nya."Bener kan, kalo jurusan teknik geologi banyak jalan-jalannya nanti? Oh ya, mas mau aku bacain lagi terusanya?"
Sekarang pemuda itu malah memincingkan mata, ketika keduanya adu pandang. Mungkin saja dia tengah berpikir jika gadis didepannya ini datang dari planet mana?.
" Kamu-"
" Bintang!"
Ucapan pemuda itu terpotong saat ada yang memanggil namanya. Dia menoleh ke sumber suara yang didengar dari arah belakang tubuhnya.
" Ada yang berantem"
Sosok berpostur tinggi didepan Starla itu menghembuskan nafas kasar sebelum akhirnya pergi begitu saja menghampiri orang yang memanggilnya tanpa menoleh sedikitpun kearah Starla. Padahal Starla masih menunggu lanjutan ucapannya tadi sebelum ada yang memanggilnya.
Lagian memangnya dia siapa?
Kok ada yang berantem malah dipanggilin dia?
Dan kedua pemuda itu benar-benar pergi, seperti tidak melihat keberadaan Starla disana, terutama cowok judes itu padahal tadi dia yang marah-marah tidak jelas gara-gara keduanya tabrakan. Nggak sengaja.
Iya nggak sengaja, soalnya waktu jalan Starla sambil menunduk gara-gara membenarkan ikatan pita di lengan sebelah kanannya.
" Starla Delliecia"
Tiba-tiba seorang perempuan mengenakan seragam panitia menghampiri Starla yang masih bengong berdiri ditempat. Datang dari arah dimana kedua pemuda tadi pergi.
" Iya saya?"
" Ikut saya" Ujar perempuan itu ketus yang membuat Starla mengernyit bingung.
Perasaan tadi waktu upacara tidak ada panitia yang ketus begini? Semuanya ramah-ramah, ngarahin mahasiswa baru yang bingung kayak anak bebek keluar dari barisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA CINTA
Teen FictionCowoknya cool abis tapi jahil, ceweknya emosian dan keras kepala kira-kira gimana yaa kalo mereka disatuin??? kisah cinta Maba tengil dan senior galak plus dingin yuk ikuti kisah mereka hanya disini... YANG GAK SUKA BISA LANGSUNG SKIP TANPA HARUS ME...