Part 15

112 6 2
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa kini Starla dan teman-temannya sudah memasuki semester tiga, mereka mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus lainnya selain mata kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa kini Starla dan teman-temannya sudah memasuki semester tiga, mereka mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus lainnya selain mata kuliah.

Hari ini dikampus cuma ada beberapa mahasiswa saja yang ada keperluan. berhubung masih libur natal dan tahun baru. Starla salah satunya karena kebetulan dia didapuk sebagai salah satu panitia untuk kegiatan festival yang akan dilaksanakan oleh pihak kampus.

Disalah satu ruang lab, Bintang baru saja selesai memperbaiki ponsel milik Starla yang tadi pagi tak sengaja ia jatuhkan. Cowok itu mulai memeriksa isinya, pertama yang dia buka adalah galery takut ada dokumen yang hilang namun, yang dia temukan hanyalah foto-foto Starla ada yang tersenyum manis, menyengir lalu tertawa lebay sambil memegangi mulutnya ada juga Starla yang tidak berekspresi apa-apa tapi terlihat menggemaskan. Ada Starla yang menunduk, mendongak dan menoleh kearah kiri hingga memperjelas keindahan sisi wajahnya.

" Cantik" Batin lelaki itu dengan terbitan senyum kecil.

Jempolnya terus bergulir, hingga gerakannya berhenti tepat dimana foto yang berpindah menampilkan foto dirinya sendiri. Alis Bintang bertaut, nyatanya tidak hanya satu tetapi banyak sekali foto dirinya di ponsel Starla. Bakat gadis itu dalam mengambil foto secara diam-diam patut diacungi jempol karena bisa-bisanya lelaki itu tidak menyadarinya.

Dari sana, entah bagaimana ceritanya muncul satu kaliamat dari Marko yang masih terngiang-ngiang saat ini membuat pikiran Bintang terbuka sedikit demi sedikit.

"Bin, kalo kamu butuh seseorang untuk menjadi cahaya disaat kamu berada di kegelapan, atau butuh selimut disaat kamu kedinginan. Kamu jangan risau buat cari itu kemana, ada satu hati yang dengan tangan terbuka selalu mengharapkan kedatanganmu tanpa lelah. Dia ada disini sangking dekatnya kamu nggak pernah liat dia"

Selama itu, Bintang pikir yang dimaksud Marko adalah sahabat-sahabatnya Saga, Dai, Abi, Mahen dan Marko sendiri tapi per hari ini, Bintang memutuskan jawaban yang sesungguhnya mungkinkah yang dimaksud Marko adalah Starla?.

Bintang memijat pelipisnya pelan untuk kemudian menarik nafas panjang, bertanya pada diri sendiri kenapa dia bisa sejahat ini menjadi manusia? Menyesal telah berkelakuan dingin atau justru terkesan tidak peduli pada gadis seceria Starla.

" Mas, udah selesai belum? Aku mau pulang" Tiba-tiba suara Starla mengagetkannya, gadis itu sudah berdiri diambang pintu lab.

Bintang tersentak lalu dengan segera mengubah ekspresi wajahnya."Udah, pulang sama siapa?" Tanyanya seraya menyodorkan ponsel kepada pemiliknya.

" Sendiri, kenapa emangnya?"

" Aku anter"

" Eh?" Mata Starla membulat mendengarnya."Tumben?" Lanjutnya pelan.

" Mau nggak?"

" Iya mau, lumayan hemat tenaga"

Bintang lantas membereskan barang-barangnya, memasukkannya kedalam tas dan segera keluar beriringan dengan gadis itu.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang