Part 22

66 3 0
                                    

Sania langsung menatap Ganis, berharap dia bisa mengalihkan perhatian karena tiba-tiba suasana menjadi hening setelah Sania mengucapkan kalimat tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sania langsung menatap Ganis, berharap dia bisa mengalihkan perhatian karena tiba-tiba suasana menjadi hening setelah Sania mengucapkan kalimat tadi.

" Yang disapa cuma mantan aja nih? Aku nggak disapa?"

Pria berjaket army itu tertawa kecil."Assalamualaikum, Nis! Gimana kabarnya?"

Ganis tersenyum lalu menjawab salam dengan antusias. Ia mendekat dan menyapa sepasang suami istri yang Starla panggil Papa Mama tadi. Mau tidak mau Sania mengikutinya karena tak ingin berlama-lama berhadapan dengan Arel.

" Saya Ganis om tan, adik kelas bang Arel waktu SMA dulu kebetulan juga berteman baik, dan ini Sania Michelle mantannya bang Arel"

Sania terkejut saat Ganis menarik lengannya dan memperkenalkan pada mereka seperti itu.

" Bukan om, tan! Saya juga temennya kok" Sanggah Sania

" Temen tapi jadian" Timpal Ganis

" Serius kamu mantannya kak Arel, kak?" Pertanyaan Starla membuat Sania makin salah tingkah."Dunia sempit banget ya, Ma"

" Sudah-sudah kasihan Sania mukanya sampai merah, kuning, hijau begitu" Sahut wanita dengan tampilan glamor khas wanita karir yang berdiri disamping Starla tak lain adalah Alexa Mama Arel dan Starla. Kalo dilihat-lihat wajah ibunya dan Starla lumayan mirip sedangkan Arel sepertinya menurun dari wajah sang ayah.

Pantas saja mereka good looking semua, orang bibitnya aja cakep begini. Duh Sania jadi berpikir untuk nikah aja sama Papanya Starla biar bisa punya keturunan cakep juga. Eh astaghfirullah gadis itu segera menggelengkan kepalanya karena berpikir yang tidak-tidak, masih ada banyak pria single diluaran sama jangan sampai dia menjadi pelakor dan menghancurkan rumah tangga orang toh dia sudah punya Saga yang mencintainya apa adanya.

" Maaf ya om, tan Sania memang seperti itu kalo lagi ngelamun. Suka aneh-aneh, dia lagi mode senyap tapi tangan sama mulutnya aktif. Bahkan kadang nguras kolam renang pake sendok sampai airnya habis" Suara Ganis membuat Sania tersadar dari lamunannya. Sania langsung mengelap mulutnya karena tanpa sadar sudah menghabiskan donat sampai habis padahal tadi masih penuh satu dus.

" Maaf khilaf" Ujarnya kekenyangan.

" Kamu masih aja lucu kayak dulu San, Sania" Ujar Arel yang membuatnya Sania langsung cegukan.

" Walah pake acara cegukan segala, bentar air putih mana air putih, ya?" Ganis sambil celingukan.

" Kan habis kak, belum dianter sama mas galon" Sahut Starla

" Oh, iya" Ganis menatap Sania yang masih cegukan."Coba tahan napas sampai tuhan berkata sudah saatnya"

Sania hampir saja kelepasan memanggilnya dengan nama-nama penghuni rumah kosong untungnya masih bisa terkendali.

" Coba kasih mahar Rel, siapa tahu langsung sembuh" Damarez Papa dari Arel dan Starla yang sedari tadi anteng akhirnya ikut angkat bicara.

Sebelas dua belas dengan sang ayah, Arel tampak merogoh saku baju dan celananya lalu tiba-tiba jarinya terarah pada Sania dengan membentuk simbol sarangheo.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang