Part 35

41 3 0
                                    

Sepertinya hari ini benar-benar hari tersial bagi Bintang, usai membeli beberapa keperluan untuk kegiatan kunjungan besok tiba-tiba saat perjalanan pulang ban motornya tanpa sengaja menginjak paku, jadilah terpaksa keduanya pulang menaiki angkot k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya hari ini benar-benar hari tersial bagi Bintang, usai membeli beberapa keperluan untuk kegiatan kunjungan besok tiba-tiba saat perjalanan pulang ban motornya tanpa sengaja menginjak paku, jadilah terpaksa keduanya pulang menaiki angkot karena bengkelnya lumayan ramai dan Bintang putuskan untuk meninggalkan motornya disana nanti akan diambil kembali ketika sudah diperbaiki.

Sedari tadi hal yang dilakukan gadis itu hanya mengetukkan kepalanya dikaca angkot yang tertutup berulang kali. Bosan itulah yang ia rasakan setelah menunggu angkot selama 15 menit dan ini adalah angkot terakhir sekarang apesnya keadaan jalan raya di kota Yogyakarta terjadi kemacetan. Banyak para pekerja dan sebagainya yang meramaikan jalan raya pada sore hari ini.

Didalam angkot hanya ada mereka berdua saja yang lain sudah pada turun. Tatapan Starla yang semula fokus memperhatikan kendaraan disekitarnya kini beralih menatap pada Bintang yang sedari tadi sibuk pada camera C'non yang sempat dikeluarkan dari dalam tasnya. Mata tajamnya fokus menatap layar camera tersebut begitu intens jari-jarinya begitu lincah mengotak-atik.

" Pak saya turun sebentar ya? nanti saya kesini lagi" Ujar Starla ketika tanpa sengaja melihat penjual asongan yang berjualan ditengah kemacetan.

" Nggih mbak, jangan lama-lama bentar lagi macetnya reda" balas sang sopir.

Starla mengangguk lalu bergegas keluar dan menuju tempat penjual asongan tersebut. Bintang yang sedari tadi sibuk sendiri menjadi tersadar jika disampingnya tidak ada yang grusak-grusuk seperti cacing kepanasan. Tanpa minat bertanya pada sopir mata tajamnya menatap kearah kaca angkot mencari keberadaan gadisnya.

Butuh 20 detik ia mencari dan akhirnya terlihat tak jauh dari anggkot yang ia naiki disana terlihat gadisnya sedang bercanda gurau kepada penjual asongan tersebut. Sembari memilih barang yang dibeli.

Ditengah warna jingga yang menghiasi langit sore itu membuat wajah Starla sedikit terkena sinarnya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Bintang menaikan camera tepat dihadapan wajahnya tangannya mulai membidik camera mencari posisi yang tepat dan pencahayaan yang pas akhirnya satu foto berhasil ia ambil.

" Ayo mbak, buruan naik udah nggak macet lagi" Seru sopir angkot tersebut membuat Starla segera membayar barang yang ia beli kemudian kembali memasuki angkot dan duduk disebelah Bintang.

Starla mengeluarkan gantungan kunci yang tadi sempat ia beli dari saku seragamnya. Senyumnya tak pernah luntur ketika menatap gantungan besi perak berbentuk singa itu.

"Kunci motor mas, mana?" Tanya Starla pada Bintang.

Bintang sedari tadi diam-diam memperhatikan Starla dengan cepat memberikan kunci motor yang semula tersimpan di saku jaket pada gadisnya. Pergerakan yang Starla lakukan tak luput dari penglihatan Bintang.

" Buat mas" Ucap Starla lalu kembali menyodorkan kunci motor yang sudah terpasang gantungan berbentuk singa itu kepada Bintang.

" Makasih, Yang" Balas Bintang tersenyum tipis menatap gantungan kunci tersebut.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang