" Arla" Panggilan dari suara yang sudah familiar ditelinga Starla membuat langkah gadis itu akhirnya terhenti.
Dibelakang sana, sosok berkemeja putih, celana bahan hitam serta pita biru langit melingkar di lengan kanan mempercepat langkahnya untuk menyusul Starla.
" Tumben jam segini udah dateng?" Tanya Starla begitu temannya sudah tiba disebelahnya.
Jarum jam dipergelangan tangannya masih menunjukkan pukul 07:30 WIB. Setengah jam lagi sebelum jam masuk kelas. Dan sosok yang memanggil dirinya ini selama masa orientasi sukanya datang di detik-detik terakhir.
" Perdana kuliah, nggak lucu kalo telat terus ketahuan kating"
" Emang nggak ada yang lucu Sueb" Seru Starla seraya kembali melangkahkan kakinya.
Sosok pemuda gempal itu malah tertawa, nggak tau dimana letak lucunya dari ucapan Starla maklum selera humornya memang serendah itu. Padahal Starla juga tidak niat melucu. Tapi secara tiba-tiba tawanya berhenti otomatis seperti orang naik motor terus ngerem mendadak.
" Apa?" Tanya Starla heran
" Gila! Kok aku ngerasa kayak kita mau masuk kandang macan ya La?"
Starla mengikuti arah pandangnya kemudian menghela nafasnya kasar."Anggap aja mau nonton sirkus"
" Husttt...kalo ada yang denger, mati kau!"
Starla menatap cowok gempal disebelahnya yang terlihat agak panik waktu bicara barusan. Wajar sih soalnya didepan sana, tepatnya didepan salah satu gedung yang bakalan mereka tuju, sudah ada beberapa mahasiswa nongkrong dan seliweran pakai jaket warna biru langit. Jaket identitas mahasiswa jurusan mereka.
Artinya, mereka semua senior mereka. Artinya lagi, mereka bukan orang-orang yang ramah, seenggaknya itu yang tertangkap dari cerita kating pendamping mereka pas acara orientasi dua Minggu lalu.
Dia bilang kalo mahasiswa jurusan teknik geologi dikenal galak, jago adu argumen, paling dihindari sama mahasiswa jurusan lain kalo sudah urusan organisasi dan kepanitiaan. Konon katanya mereka seram-seram, kalo sudah berhubungan sama organisasi. Ditambah lagi, kalo ada kepanitiaan turun temurun mahasiswa senior jurusan teknik geologi jatuhnya selalu di pos keamanan dan kedisiplinan. Jangankan peserta, panitia saja dibuat keder sama mereka.
Starla tahu, kenapa? Soalnya dia sudah merasakannya sendiri berurusan sama mereka pas acara orientasi waktu itu. Dan mereka benar-benar galak, kalo ngomong nge-gas, nggak ada senyum sama sekali, nggak peduli yang didepannya itu makhluk berjenis perempuan tetap saja dibentak-bentak.
" Perutku mules La" Suara pelan Argo bikin Starla sadar kalo mereka sudah semakin dekat dengan gedung kuliah.
Namanya, Gemilang Argo panggilan akrabnya Argo, tapi Starla sering memanggilnya asal sesuai apa yang keluar dari mulutnya toh Argo sendiri tak pernah protes dengan panggilan yang gadis itu berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA CINTA
Teen FictionCowoknya cool abis tapi jahil, ceweknya emosian dan keras kepala kira-kira gimana yaa kalo mereka disatuin??? kisah cinta Maba tengil dan senior galak plus dingin yuk ikuti kisah mereka hanya disini... YANG GAK SUKA BISA LANGSUNG SKIP TANPA HARUS ME...