Part 45

33 2 0
                                    

Abi baru saja sampai di kos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abi baru saja sampai di kos. Tas ransel dengan bobot berkilo-kilo itu ia letakkan di lantai lalu membaringkan diri di sofa ruang tengah. Dari posisinya ini, ia mencium bau harum dari arah dapur dengan langkah malas ia menghampiri sumber baunya.

Sreeeengggg

" Wouhhh...wouohhh serangan bertubi-tubi dari lawan bung!"

Pletak pletak pletak

" Bintang, lindungi saya Bin!"

" Huaaaa musuh semakin gencar menyerang"

Samar-samar suara teriakan itu semakin nyaring di telinga Abi, semakin memancingnya untuk segera sampai di dapur. Perasaannya mulai tidak tenang.

Dan betapa kagetnya Abi ketika melihat dua sahabatnya yang katanya pentolan ormawa kampus itu sedang berperang di dapur, mengenakan APD lengkap dengan helm dan jas hujan berbahan plastik sekali pakai hasil beli di Indomaret.

" Bintang, ambil serok Bin!" Teriak Mahen heboh, sebuah spatula terangkat ditangan kanannya tepat diatas wajan penggorengan.

" Serok apaan?" Tanya Bintang tak paham.

" Ah, banyak nanya kamu. Keburu gosong ini ikannya" Mahen semakin kesal.

Abi yang peka langsung mengambil sebuah serokan minyak untuk mengangkat ikan yang masih tergenang minyak panas diatas wajan. Ia melirik malas pada Bintang dan Mahen, keduanya berdiri cukup jauh dari kompor.

" Kalian berdua ngapain pake kayak gitu?" Tanyanya.

Bintang dan Mahen saling bertatapan lalu meringis malu.

" Takut kena minyak, Bi" Ujar Mahen mewakili."Panas" Tambahnya sambil mengusap lengannya kasar.

" Heleh, baru minyak segitu doang" Ujar Abi sambil memasukan dua ikan terkahir ke penggorengan. Abi lalu mengambil tutup panci yang tak jauh dari letak kompor."Ditutup kayak gini ya, pinter"

Abi menutup wajan dengan tutup panci. Menghalau percikan minyak penggorengan ikan itu muncrat kemana-mana.

" Makasih, Bi. Kamu pahlawan emang" Bintang dan Mahen menghela nafas lega.

Abi berdecak."Baru kena panas minyak aja takut, gimana sama panasnya api neraka?"

Bintang menelan salivanya."Kenapa bawa-bawa neraka sih, Bi?!"

Abi terbahak."Iya, ya? Kenapa ya?"

Bintang dan Mahen hanya berdiri pasrah menatap aksi Abi menggoreng ikan. Mereka juga sudah melepas helm full facenya.

" Dinner kita cuma ikan goreng?" Abi bertanya tanpa menoleh.

" Cuma...cuma...masih syukur bisa makan ikan, Bi. Biasanya juga nasi sama kaldu Masako sapi doang" Ketus Mahen.

Abi tertawa renyah lalu mulai beralih memotong bawang putih."Ini tempe dari siapa?"

" Dikasih sama ibu-ibu warung sebelah gedung PKM. Abis ditolong sama Bintang mindahin gerobak terus dikasih tempe satu" Terang Mahen lagi.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang