Part 25

73 4 0
                                    

Starla mengusap wajahnya sedikit kasar, gara-gara gagal fokus sama kotak-kotak diperut Bintang malah jadi kacau gini otaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Starla mengusap wajahnya sedikit kasar, gara-gara gagal fokus sama kotak-kotak diperut Bintang malah jadi kacau gini otaknya. Pipinya bahkan sudah terasa hangat, gadis itu menghela nafas sebelum kembali mengarahkan ponsel Bulan yang sedang ngorok.

" Kak Bulan, udah tidur" Ujarnya pada akhirnya.

" Ooh pantesan, tapi tumben jam segini udah tidur? Biasanya betah begadang" Balas Bintang dari sebrang sana.

" Mau aku bangunin?" Tawarnya, buru-buru Starla meletakkan ponsel itu dibawah agar dia bisa leluasa melihat wajah Bulan sedangkan Bintang hanya bisa melihat cicak-cicak yang menempel di langit-langit kamar.

" Nggak usah, kasihan. Mungkin kecapean, tapi kalo aku mau ngobrol sama kamu sebentar bisa?"

" Aku-"

" Boleh aku tanya sesuatu? Gampang kok, bukan soal esai" Potong Bintang langsung.

" Yaudah satu kali aja, awas kalo-"

" Pengen nikah digedung atau dirumah?" Lagi-lagi Bintang memotong ucapan Starla dengan pertanyaan meresahkan.

" Nggak jelas pertanyaan, mas" Balas Starla ketus, namun respon Bintang malah tertawa ia paling suka liat wajah marah gadisnya.

" Hahaha...ternyata gadisku masih ngambek"

" Siapa yang ngambek sih?!"

" Lah? kamu bukannya lagi ngambek sama aku, gara-gara tadi pagi aku cuekin pas main game"

" Aku tuh cuma kesel aja, bukan ngambek"

Bintang terkekeh melihat tingkah Starla. Hening, kembali menyapa mereka pikirkan Bintang tiba-tiba melayang pada kali pertama dirinya bertemu dengan Damarez Papa dari gadis yang dicintainya itu.

" Kenapa kamu mau sama anak saya?"

" K-karena s-saya mencintai anak om" Cicit Bintang sambil terus berdo'a agar tidak salah bicara.

" Apa yang membuat kamu begitu mencintai anak saya?"

" Saya juga nggak ngerti om," Bintang menggeleng."Pertanyaan itu selalu tidak bisa saya jawab, sekalipun saya sendiri yang bertanya"

" Yang jelas saat melihat Starla, saya seperti melihat kesempurnaan dan saya menyukainya. Tapi semenjak mengenal Starla lebih dalam lagi ternyata Starla tidak sesempurna itu. Tapi anehnya saya malah makin nggak bisa lepas dari Starla dan buat saya ingin bersama dia terus" Pungkas Bintang tak sadar mulai rileks.

Damarez benar-benar membuat Bintang disidang akan lirikan elangnya demi mencari celah omong kosong dari jawaban anak itu. Sayangnya Damarez tidak menemukan apa-apa, bahkan sekarang Bintang berani menatap mata Damarez dan memberikan senyum kecil.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang