Cowoknya cool abis tapi jahil, ceweknya emosian dan keras kepala kira-kira gimana yaa kalo mereka disatuin???
kisah cinta Maba tengil dan senior galak plus dingin yuk ikuti kisah mereka hanya disini...
YANG GAK SUKA BISA LANGSUNG SKIP TANPA HARUS ME...
Semoga kalian suka yaa, boleh dong pencet tombol bintangnya biar aku makin semangat lanjut ke part selanjutnya😊🌟
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bintang dan Starla berada dipusat perbelanjaan, sebab diperjalanan pulang dari kampus tadi Starla bilang kalo hendak belanja keperluan bulanan jadilah Bintang menemani sang gadis disini.
Keduanya tampak seperti sepasang suami istri yang sangat serasi dengan Bintang yang mendorong keranjang troli. Tak jarang Starla juga menggoda lewat bahan makanan yang dijadikan bahan untuk menggombal.
Tapi, tentu saja itu tidak berlangsung lama, sebelum akhirnya dering ponsel milik Bintang berdering.
" Arla, aku ada rapat. Kamu bisa kan belanja sendiri?" Tanya Bintang yang menatap Starla dengan ragu.
" Iya, nggak masalah. Mas, rapat aja" Jawab Starla tersenyum senang karena tak mau Bintang merasa bersalah telah meninggalkan dirinya.
Jika kalian mengira memiliki kekasih dengan jabatan Presma adalah hal yang menyenangkan? Tentu saja jawabannya tidak. Contohnya seperti ini, akan selalu ada rapat dadakan dimanapun atau kapanpun itu.
Sepulang dari supermarket Starla langsung kembali ke kosan. Sekitar pukul tujuh malam Bintang datang berkunjung, mereka mengobrol diteras kos sesuai aturan yang telah diterapkan oleh pemilik kos jika ada tamu laki-laki yang datang.
" Mas, hari Minggu nanti ada acara nggak?" Tanya Starla yang menatap kearah Bintang.
" Kenapa?" Tanya Bintang balik, tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.
" Aku mau nonton bioskop" Jawab Starla bersemangat yang kala itu sedang membuka aplikasi tix untuk mengetahui film apa yang sedang tayang di bioskop.
" Yaudah, pesen aja tiketnya" Ucap Bintang yang masih fokus membalas chat dari Marko."Yuk berangkat sekarang, Marko udah otw"
Bintang dan Starla menemui Marko karena sebelumnya mereka sudah buat janji ketemuan disalah satu cafe.
Lima belas menit berlalu dengan keheningan, mereka masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Bahkan Americano, Thai tea, es kopi dan Frenchfries ditengah meja mereka masih utuh bentuk, posisi dan porsinya. Bukan karena mereka sudah kenyang tapi karena tidak ada yang berminat memulai duluan.
"Ekhemm" Yups, cukup satu deheman pelan langsung menoleh semua."Ini masih pada mengheningkan cipta apa gimana?" Starla memberanikan diri memecah keheningan sungguh canggung duduk diantara Bintang dan Marko seperti ini.
" Bin"
" Ko"
Panggil Marko dan Bintang bersamaan.
Starla berdecak pelan."Bang Marko duluan" Mau tak mau Starla bertindak sebagai moderator, gerakan dagunya memerintahkan Marko terlebih dahulu.
