Part 9

93 5 0
                                    

Moment paling menakutkan untuk peserta datang dimalam terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moment paling menakutkan untuk peserta datang dimalam terakhir. Tidak ada yang bisa membayangkan akan seperti apa, tapi mereka mulai merasakan ada yang aneh dari sore. Mereka dimanja dengan diijinkan istirahat selepas jam tujuh malam, tidak seperti malam-malam sebelumnya. Tidak tahunya tepat pukul dua belas malam mereka dibangunkan dengan sirine dan megaphone yang meraung-raung.

" CEPAT BANGUN!!" Teriakan itu terdengar tidak cuma dari satu orang, tapi dari beberapa orang termasuk yang ada didepan tenda mereka.

" Kalian punya waktu lima menit untuk kumpul berkelompok! Ada yang telat semuanya dapat hukuman!"

Itu membuat mereka semua langsung bergerak cepat meski masih mengantuk.

" Pakai sepatu!" Titah panitia yang lain ketika Raisya berjalan cuma pakai sendal.

Mendengar itu Raisya langsung berbalik badan dan buru-buru memakai sepatunya setelah susah payah mencari disebelah mana dia letakkan dengan kondisi diluar gelap gulita.

Starla merasa suasana mulai berbeda padahal waktu dia keluar untuk ke kamar mandi dimalam-malam sebelumnya lampu-lampu emergency dinyalakan.

" Cepat bentuk barisan perkelompok!"

" Yang belum bangun, atau kami siram dan bikin tenda kalian basah!"

" Kelamaan goblok!"

Entah teriakan itu ditujukan pada siapa tepatnya, tapi rasanya mereka marah pada peserta. Begitu para peserta membentuk barisan Mahen menyoroti wajah mereka satu persatu.

" Kalian, malam ini harus kembali ke pos-pos yang kemarin udah kalian datangi waktu acara orientasi lapangan! Masih ingat?!"

" Ingat!" Seru mereka bersamaan.

Starla langsung terbayang orientasi lapangan kemarin, mencari lima pos yang tersebar didalam hutan. Tidak gampang, apalagi ketika hendak masuk ke pos tiga mereka harus melewati makam tua. Dan yang berat lagi setelah dari pos ke lima mereka harus menyebrang sungai yang dalamnya nyaris sepangkal paha.

" Pegang bekal kalian" Kata Mahen lagi diikuti Sania dan Ratu yang membagikan peta, kompas, snack semacam crackers satu bungkus serta air dalam botol ukuran besar.

" Kalo udah nemuin pos yang kalian cari, ikuti instruksi disana baik-baik, paham?!" Lanjutnya.

" Paham!"

" Oke, mulai dari kelompok satu silahkan jalan. Pendamping kalian akan ikuti dibelakang"

" Kelompok lain, selagi menunggu jadwal kalian berangkat bisa duduk dulu" Tambah Mahen memberi instruksi.

Setelahnya kelompok satu mulai berjalan, sementara yang lain memilih duduk, karena jeda cukup lama sebelum kelompok berikutnya jalan seperti kemarin.

" Masih ngantuk ya La?" Tanya Jovan yang kebetulan duduk disebelah Starla.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang