Hari ini team Paiton baru saja keluar dari ruang presentasi, wajah lima anggota inti tampak lesu dan tertekan. Jangan lupakan bulir keringat didahi dan leher kelimanya.
Nara yang melihatnya cuma bisa terkekeh."Kalian kok udah keluar?"
Hanya suara helaan nafas yang Nara dengar.
" Balik lagi aja, sana"
Abi, Eros, Levin, Ali dan Radit langsung mendongak dan menatap Nara bingung.
Nara menahan senyumnya."Kalian balik lagi aja sana" Ujarnya sambil mendorong pelan punggung mereka.
" Kenapa Bu?" Tanya Abi sambil menahan badannya yang didorong Nara.
" Sana balik ke ruangan, gantengnya ketinggalan"
Kelima mahasiswa itu lantas senyum-senyum sambil menggaruk tengkuknya.
" Gitu dong" Nara menumpuk tangannya didepan dada."Masa cemberut sih, fans kalian kabur nanti kalo liat muka ganteng idolanya ilang"
Fans yang dimaksud Nara ini adalah peserta PIMNAS perempuan yang sejak hari pertama udah langsung minta foto bareng team Paiton. Ya, jangan heran karena penampilan Abi, dan kawan-kawan ini style geng motor gitu loh. Badboy ala-ala. Nara kalo jalan diantara mereka berasa ratu geng dengan lima bodyguard.
Nara ingin bertanya 'gimana tadi didalam?' tapi dia urungkan. Dia cukup paham kok, prinsip laki-laki kalo ujian itu cuma satu deret. Datang, kerjakan, lupakan.
Mengingat masalalu hanya akan membuka luka lama. Kata Levin sih gitu.
" Mau ke pantai, nggak?" Tawar Nara mengingat daerah Jogja memang punya banyak pantai yang recommended buat dikunjungi.
" Refreshing gitu?" Kalo ini alibi Nara sih, sebenarnya dia yang sejak awal datang ingin ke pantai mengingat tempat perlombaan memang dekat dengan pantai. Cuma dia malas kalo datang kesana sendiri makanya ia mengajak kelima mahasiswanya sebagai teman.
" Ayo Bu" Jawab kelima mahasiswa itu antusias.
Setelah presentasi semua team dibebaskan tinggal menunggu pengumuman. Untuk saat seperti ini main, refreshing adalah pilihan terbaik.
Setelah beberapa menit perjalanan menggunakan mobil Nara dengan Abi yang menyetir. Rombongan team UGM sampai di sebuah pantai yang tak jauh dari lokasi lomba.
Pantai ini cukup sepi, makanya pasir putihnya belum banyak tercemar sampah atau limbah rumah tangga. Nara sangat menyukai pantai karena disini ia bisa leluasa seolah tak ada sekat diantara dia dengan tuhan diatas sana. Juga alunan ombak yang menenangkan selalu berhasil menggerus pikiran jenuh dan menekan kepala.
Nara duduk diatas pasir putih, ia memejamkan mata sambil mendongak, merasa terpana. Angin yang membelai wajah dan rambutnya, hening. Hanya suara ombak yang terdengar tanpa sadar kelima mahasiswanya sudah duduk didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA CINTA
Teen FictionCowoknya cool abis tapi jahil, ceweknya emosian dan keras kepala kira-kira gimana yaa kalo mereka disatuin??? kisah cinta Maba tengil dan senior galak plus dingin yuk ikuti kisah mereka hanya disini... YANG GAK SUKA BISA LANGSUNG SKIP TANPA HARUS ME...