Part 58

20 3 0
                                    

Hujan abu datang lagi menyerbu pasukan orange yang masih mengerahkan segala tenaga dan semangatnya untuk mencari survivor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan abu datang lagi menyerbu pasukan orange yang masih mengerahkan segala tenaga dan semangatnya untuk mencari survivor. Bintik-bintik abu tampak menempel di kacamata yang mereka kenakan berkali-kali APAR water disemprotkan untuk mengurangi kadar abu yang didepan mereka.

Sebelumnya mereka tidak pernah mengira jika medan akan hancur seperti ini. Kenyataan dimana abu menuju kearah tenggara sama sekali tidak membuat keadaan lebih baik karena ternyata serpihan abu sampai juga kearah dimana mereka menfokuskan titik pencarian. Hal ini menjadi sebuah kemajuan karena abu yang partikelnya sangat kecil mudah terbang dan terbawa kemana-mana.

Jarak pandang hanya berkisar enam meter selebihnya putih berkabut. Tidak hanya itu, banyaknya pohon yang tumbang karena gempa bumi membuat struktur tanah rapuh hingga akar tidak bisa menahan air hujan yang akhir-akhir ini turun deras karena penyemaian. Akibat dibeberapa lereng terjadi longsor yang menggerus tanah tidak terlalu parah tapi tetap membuat lelah untuk para tim evakuasi.

Becek, lengket dan penuh halang rintangnya pohon itulah tantanganya mereka hanya berharap semoga para korban tidak ada yang tertimpa ganasnya longsor namun teriakan dari atas membuat harapan mereka gugur seketika.

" ADA CARIER DISINI!"

Andra yang sekarang turun tangan kemedan operasi bergegas menuju kesana. Dibawah tumpukan ranting pohon dan dedaunan sebuah carier ditemukan tanpa pemiliknya.

" Sisir area ini sejauh 5 kilometer! Kemungkinan ini memang lokasi terakhir korban" Perintah Andra mutlak.

Sebanyak 16 personil mulai dibagi-bagi ada yang memfokuskan diri pada tiga titik longsor, ada yang menyisir jurang dengan bantuan tali temali, ada yang turun ke bekas sungai yang kering harusnya operasi semacam ini menggunakan alat berat dan anjing pelacak untuk mengangkat material yang besar dan membantu melacak keberadaan tubuh manusia yang berang kali tertimpa rerumputan, tapi karena ini berada di daerah gunung mustahil dilakukan apalagi bekas erupsi seperti ini.

Andra terus mengubek area lereng ini sampai matanya terpaku pada jejak seperti bekas gelindingan batu yang mengarah ke lebatnya tumbuhan berduri. Andra bergegas mengikuti jejak itu.

Darah.

Memejam tak kuasa, sebelum akhirnya Andra berteriak lantang dengan megaphone."KEMARI! ADA TITIK TERANG DISINI!"

" Dibelakang batu besar ini sepertinya ada korban, cepat evakuasi. hati-hati banyak tumbuan berduri!" Perintah Andra pada empat anggotanya.

Serentak mereka menggerakkan semua tenaga untuk mengeluarkan batu itu dari terowongan tanaman berduri. penuh dramatis batu itu berhasil ditarik keluar dan benar, mereka menemukan dua korban yang tersangkut diterowongan pohon salak yang berduri tajam itu.

Ada pemandangan yang begitu menyentuh dan menyayat hati, dua korban disana adalah sepasang kakak beradik yang tengah berpelukan. Punggung sang kakak penuh oleh darah karena sepertinya dihantam oleh batu, sementara punggung sang adik juga penuh darah karena tertancap puluhan duri bahkan sampai akhir hayatnya, Sandy masih ingin melindungi Shela, terlihat dari adanya tangan yang melingkar dan melindungi kepala Shela hingga mengorbankan tangannya yang ikut tertusuk duri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang