Part 2

185 8 0
                                    

Starla menatap sosok dihadapannya yang sedari tadi hanya diam menatapnya datar tanpa ekspresi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Starla menatap sosok dihadapannya yang sedari tadi hanya diam menatapnya datar tanpa ekspresi.

" Bisa ngomong sebentar?" Tanyanya sekali lagi.

Namun lagi-lagi tak ada jawaban darinya.

" Ada yang mau aku tanyain sama mas"

" Nggak ada yang mau aku jawab, jadi sekarang pergi!" Jawabnya pada akhirnya. Bintang bicara tanpa nada tinggi tapi tetap saja aura juteknya terasa kuat.

Untung saja Starla tidak mengajak Argo kalo cowok gempal itu ikut bersamanya pasti nanti dia akan kembali komen kalo dia gemeter dan deg-degan, terus menyimpulkan jatuh cinta juga sama Bintang sama seperti tadi pagi saat ia melihat Marko.

Starla belum tau nama lengkapnya karena tadi pagi saat mereka bertemu ditangga dia tidak sempat melihat bordiran nama dijaketnya sangking kagetnya dan sekarang cowok itu sedang tidak memakai jaketnya.

" Tapi aku nggak mau pergi kalo belum dapat jawaban dari mas"

Bintang mendengus seraya menatap sinis tepat pada netra Starla, detik berikutnya ia segera menarik handle pintu yang ia pegang hendak menutup pintunya namun sebelum benar-benar tertutup Starla dengan sigap menahannya.

" Kamu sinting?"

" Dih! Enak aja, kalo sinting aku bukan disini tapi di RSJ" Sahut Starla tak terima.

" Yaudah sana ke RSJ"

" Nggak mau! Aku kan mau ngomong sama mas"

" Bukan nanya?"

" Nanya juga"

" Sibuk" balasnya singkat, lalu menutup pintu dengan cepat membuat Starla mengerjapkan mata seraya menatap plakat yang tertempel ditengah daun pintu bagian atas bertuliskan 'Lab. Geologi Dinamik' dengan background putih.

Selesai kuliah tadi gadis itu memang sengaja mencari keberadaan Bintang. Meski Argo mengajaknya makan gratis, Starla menolak sebab dia sangat perlu bicara dengan Bintang.

Awalnya dia pikir bakalan sulit mencari Bintang, tapi ketika Starla menanyakannya pada senior tanpa banyak basa-basi dia langsung memberi tahu kalo Bintang biasanya ada disalah satu ruang laboratorium.

Berbeda pada saat Starla bertanya pada panitia orientasi waktu itu, tidak ada satupun dari mereka yang mau menjawab. Bintang seperti agen rahasia yang tidak boleh diketahui keberadaannya.

" Lho, ngapain disini?"

Starla refleks menolehkan kepalanya ke kanan dan melihat soal Marko yang baru saja menginjakkan kaki dilantai empat.

" Nyari ruang kelas?" Tanyanya lagi

" Nggak bang" Sahut Starla cepat

" Terus?"

" Mau ketemu mas Bintang"

" Bintang?" Marko mengernyitkan dahinya membuat Starla mengangguk cepat sebagai jawaban."Diketuk aja" Lanjutnya.

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang