Hari pertama kalinya mengunjungi kantor ayah telah tiba. Hari ini, aku memilih untuk memakai baju Sabrina berwarna putih, celana panjang levi's, dan sepatu flat berwarna hitam. Tidak lupa aku berias natural saja dan meng-curly rambutku.
"Udah siap ke kantor?" David saat baru saja memasuki kamar.
Aku mengangguk dan memberikan senyuman. "Udah, kita jalan sekarang?"
"Yuk, mobil juga sudah dipanasin juga," ujar David.
Kami berjalan memasuki mobil dan bersiap untuk menuju kantor. David menolehkan wajahku dan melumat bibirku di dalam mobil.
"Cantik banget istrinya David," ujarnya saat menyudahi ciuman ini.
Aku tertawa kecil. "Gantengan suaminya Nessie sih, terus ini nggak jadi jalan?" Aku mencolek hidungnya.
Dia tertawa kecil dan mengecup bibirku. "Ini mau jalan kok." Dia kembali memposisikan duduknya dengan benar dan memakan sabuk pengaman setelah itu.
Di dalam perjalanan, aku melihat ke lalu lintas yang tidak terlalu padat hari ini. Aku menjadi tidak sabar untuk bertemu dengan ayah. Tidak henti aku tersenyum sambil melihat lalu lalang mobil dan motor yang melintas. Aku merasa sangat bahagia sekali hari ini, semoga saja tidak ada yang mengambilnya.
Sesampainya di kantor, lobby terlihat sudah didekor dengan sangat elegan. Sepertinya acara kali ini cukup penting untuk diadakan. Kami berjalan berdampingan menuju dalam Kantor. Cukup gugup juga pertama kali menginjakkan kaki di perusahaan yang ayah miliki. Seumur hidup, aku selalu menolak untuk datang dan ikut campur urusannya, tetapi berkat David, aku menjadi memiliki keinganan untuk bertemu dengannya di tempat yang sangat berpengaruh di kehidupannya.
David mengajakku ke ruangan pantry yang cukup luas. Aku duduk bersama David di kursi dan meja yang tersedia di sini. Salah satu office boy menghampiri kami untuk menawarkan minuman.
"Pak David, mau minum apa?" tanyanya dengan senyum semringah.
"Teh hangat saja, Mang," ujar David, lalu menoleh ke arahku. "Kamu mau minum nggak, Ness?"
"Hemm, air putih saja, Dev," ujarku.
"Eh, ini siapanya, Pak?" tanya office boy ini yang tidak pernah lepas dengan senyumannya.
"Istri saya dong, kenapa memangnya?" David dengan nada sangat bangga.
"Wih, jadi Pak David sudah menikah, cantik istrinya, Pak," ujar office boy ini dengan penuh semangat.
Aku tertawa mendengar perkataannya. "Makasih ya, Mang."
"Sama-sama, Bu, saya buatkan dulu ya minumannya, permisi," lanjut office boy ini dan beranjak pergi meninggalkan kami setelah itu.
"Jadi orang-orang di sini pada nggak tahu, Dev, kalau kamu sudah menikah?" Aku memelankan suara.
"Paling hanya beberapa saja, Ness, ketika mereka tanya, ya aku jawab, nggak tanya, ya aku nggak memulai," jelas David.
Aku mengangguk pelan. "Oh, gitu."
"Orang-orang di sini, sepertinya nggak ada yang kenal kamu, ya?" tanya David.
"Nggak ada, Dev. Aku sama sekali nggak pernah ikut campur sama urusan ayah," jelasku. "Oh, iya, tadi nama office boy-nya siapa, Dev? lanjutku bertanya kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NESSIE (18+) [END]
RomanceCERITA KHUSUS (18+) Banyak kata-kata Vulgar dan Kasar. #1 HubunganToxic (20.01.23) #1 AnakKuliah (20.09.23) Sipnosis: Hidup penuh kebebasan, siapa yang tidak menginginkannya? Layaknya manusia biasa, kesepian pasti datang menyelimuti kehidupan. Nessi...