Sorry for typo.
Mention kalau menemukan typo.****
"Cheers..."
Semua orang mengangkat gelas di tangan mereka masing-masing. Mereka bersorak, merayakan selesainya proses pengambilan gambar juga video para model untuk pengiklanan brand scincare Seleste Ricci Yordanov.
Seleste duduk di pasir, bertepuk tangan sembari tertawa melihat para stafnya saling mengejar di tepian pantai nan berombak. Ini benar-benar definisi liburan berkedok kerja. Betapa bahagianya mereka memiliki bos yang tak kikir seperti Seleste. Mereka bahkan disediakan tenda kemah masing-masing, khusus untuk para staf juga sang model mereka yang sangat dijaga kecantikannya.
Begitu musik diputar pada speaker, Regina beserta empat orang model lainnya berdiri, memegang gelas minuman dan mereka berjoget santai hanya memakai bikini super seksi. Di tengah-tengah perkumpulan itu api unggun menyala dengan terang, memberi kehangatan untuk semua orang.
Sekali lagi, Seleste menyadari ia memang tak beruntung dalam hal percintaan. Akan tetapi, ia memiliki banyak orang yang sayang kepadanya. Semua stafnya adalah orang-orang yang baik, asyik dan juga penuh semangat. Seleste merasa sangat beruntung memiliki mereka semua.
"Tidak. Aku tidak mau," pekik Seleste disertai tawa. Kelima modelnya menarik Seleste berdiri, memaksa perempuan itu untuk ikut berjoget santai, menikmati musik juga meminum alkohol.
"Lupakan saja suamimu yang sialan itu, Darling. Wanita kaya dan sukses sepertimu tak begitu membutuhkan pria berengsek," teriak salah satu model berdarah Meksiko. Meninggikan suaranya sebab musik dan ombak berderu ribut.
Seleste manggut-manggut, akhirnya dia minum, menggerakkan tubuhnya sesuai irama musik hingga ia terlena pada kencangnya terjangan angin.
Mereka benar, buat apa memaksa cinta tulus hadir untuknya? Dia telah memiliki segalanya yang dibutuhkan seorang wanita; kekayaan, bisnis-bisnis, nama baik, kehormatan, juga ilmu pendidikan. Sungguh, hidupnya seberuntung itu.
Bahkan, di saat sedih begini pun ia memiliki banyak orang yang peduli padanya. Mereka semua sanggup membuatnya tertawa dan kembali merasa senang, membuatnya dapat melupakan kejadian memalukan siang tadi—ketika Alfred datang lalu menciptakan kekacauan itu.
Seleste tidak mau sampai mabuk. Ia harus bangun subuh bersama seluruh timnya untuk kembali mengambil foto juga video para model saat matahari baru muncul nanti. Mereka tak boleh terlambat barang satu jam pun, mereka mengejar momen itu, matahari terbit untuk hasil yang sempurna.
"Kalian bersenang-senanglah, tapi ingat, jangan begadang," pesan Seleste ke seluruh timnya. "Para model, ingat, jangan terlalu mabuk. Jangan sampai nanti kalian susah bangun," kata Seleste juga untuk kelima modelnya.
Mereka semua menyahut serempak hingga Seleste tergelak. Seleste sudah dingin, ia ingin ke tendanya, berganti pakaian dan memakai jaket lalu memeriksa email-email penting yang masuk pada hari ini.
Tenda Seleste dekat dengan tenda-tenda para staf juga model. Mereka membangun tenda sedikit jauh dari tepi pantai agar tak terkena ombak juga dinginnya angin laut. Di dekat pepohonan kelapa tinggi yang menjulang.
"Ke mana lampu sorotnya?" gumam Seleste sendiri. Memang tidak begitu gelap karena di atas, bulan bersinar dengan terang.
Ada sekitar lima lampu sorot yang dibawa, tapi kelima lampu itu dipadam dan entah ada di mana. Padahal tadi, Seleste ingat mereka sudah menyalakan semua lampunya guna menerangi lokasi sekitar tenda mereka berdiri.
Andai wanita itu tahu, saat ini punggung kecil dan rapuhnya sedang diamati dari balik batang inti pohon kelapa.
Di bawah remang-remang paparan cahaya bulan, di samping pohon kelapa, di situlah Alfred berdiri gagah bak patung hidup. Dua jam ia menanti Seleste muncul di sana, memadam semua lampu sorot menciptakan gelap di lokasi sekitar.
![](https://img.wattpad.com/cover/364138228-288-k240482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OLD MAN : HIS WIFE
RomanceFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! Mature (18+) ‼️ Dia yang pernah menjalin asmara selama 9 tahun bersama sang mantan, lantas menikahi wanita yang kini telah menjadi istrinya hanya demi mendapat pengakuan. Cintanya telah habis u...