Chapter 44

13.9K 1.6K 420
                                    

Mention jika menemukan typo 💋
Happy reading guys. Selamat malam minggu. Yg mau kode voucher NBJ cek IGS ya.

****

Selesai menemani Alfred makan dan memberi suaminya obat, Seleste yang tadinya akan mandi tiba-tiba berhenti di depan meja tatkala ia menemukan macbook suaminya terbuka dan menyala. Menunjukkan banyaknya file-file pekerjaan juga file-file tanpa nama.

Seleste menjepit surainya asal-asalan. Saat ia akan menutup macbook tersebut, niatnya terjeda begitu dengan sekilas matanya menangkap sebuah file yang berjudul 'Can I have your heart?'.

Perempuan itu menggigit bibir. Ia menoleh ke belakang, ingin pergi menemui Alfred di bawah dan bertanya apa isi dari file itu, tapi bukankah ia merupakan istri Alfred? Apakah salah jika seorang istri mengutak-atik macbook suaminya sendiri? Sepertinya tidak, pikir Seleste setelah menimang-nimang.

"Apa ini tentang Florence?" gumam Seleste.

Sedetik setelah ia bergumam demikian, kedua mata Seleste sontak melebar, menyipit, lebih mendekatkan wajah ke layar macbook dan seketika kembali melebar. Seleste melotot, membelalak dengan napas tertahan hingga beberapa detik lamanya.

"A-apa... apa ini?" Suara perempuan itu sepelan embusan angin yang masuk ke dalam kamar. Samar-samar dan tak begitu jelas.

"Ini instastory-ku di lima tahun lalu," batin Seleste. Dadanya mulai berdebar dan napasnya sedikit memburu.

"Alfred..." Bibir Seleste gemetar. Semakin lama ia berada di dalam file itu, semakin banyak hal yang ia temukan dan itu sontak membuat matanya memburam panas. Seleste menggigit bibir, menggigit ujung kukunya sendiri, terkekeh dalam perasaan haru, bahkan menyeka tepi matanya memakai bahu.

File yang Seleste sangka berisikan tentang Florence, ternyata hanya berisikan tentang dirinya. Tentang Seleste Ricci yang selalu Alfred pantau dari jauh, Alfred amati tanpa berniat menyentuh, dan Alfred cintai dalam keterdiamannya.

Terdapat sekitar tiga puluh tangkapan layar dalam kurun waktu lima tahun. Tangkapan layar instastory Seleste yang berisikan foto perempuan itu dengan berbagai gaya, pose juga tingkat kedewasaan yang berbeda-beda. Tangkapan layar pertama terjadi di lima tahun lalu, di situ Seleste sedang berusia 20 tahun dan belum lama menempuh dunia perkuliahan. Seleste ingat, itu instastory yang dia buat saat dirinya dan Lily tengah makan bersama di restaurant sepulang kuliah.

Jejaknya ada di arsip instastory Seleste, namun juga ada di dalam file ini. Alfred mengambilnya.

Sambil mengulum bibir Seleste juga menahan kuat-kuat agar air matanya tak luruh. Akan tetapi, pertahanannya hancur begitu ia melihat beberapa video singkat berisikan dirinya. Video singkat yang Alfred ambil dari dalam mobil, merekam Seleste di yang juga duduk di mobil, mengobrol riang bersama Lily dan mengabaikan sekitar. Sama-sama mereka sedang menunggu lampu merah.

"Pretty Sely." Terdengar suara Alfred dalam video tersebut. Alfred lalu mendenguskan tawa rendah, ia zoom videonya sampai mendapati sisi wajah Seleste yang tengah memasang mimik julid. Seleste ingat, hari itu ia dan Lily sedang membahas salah teman mereka.

Hanya seperti itu kemudian videonya berakhir. Seleste berpindah ke video yang lain, melihat semua video-video singkat di mana isinya memang hanya terdapat sosok Seleste. Beberapa direkam secara langsung dan beberapa lainnya hasil dari rekaman layar. Lagi-lagi Alfred dapatkan dari instastory Seleste.

OLD MAN : HIS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang