Dunia Theron 16 🌦️

315 37 6
                                    

'Tenang exa,lo bisa. Edmund ga susah ko,coba lo buka hati dikit aja buat dia,dikit aja pasti lo bisa!'

'Jangan lo biarin edmund kesakitan terus! Lo kaya para bajingan itu,edmund begitu tulus mencintai lo sampai ngejar lo ke berbagai universe,sadar! Edmund mencintai lo'

Hati dan fikiran exa sekarang sedang ribut,rai tentu tidak akan bisa mendengarnya karna exa menutup.

'Lo jangan jadi bajingan jahat exa,jangan. Lo harus liat betapa tulusnya edmund,jangan egois,jangan jadi manusia egois'

'Tenang,semuanya akan baik-baik aja,lo hanya harus ngasih tau edmund secara perlahan. Jangan pernah kasar,jangan marah,dia begitu karna putus asa,dan semua karna lo.'

Kata sugesst itu terus terucap di pikiran exa,walaupun dalamnya begitu ribut dan bingung,exa tetap dengan dirinya yang dingin dan cuek di luar.

Berdiri menghadap jendela besar,dengan kedua tangannya yang berada di saku celana,aura dari exa yang menyendiri tidak menampilkan kebingungan didalam dirinya. Exa tidak merokok karna anak-anaknya sebentar lagi akan datang,ia tidak ingin anak-anaknya menghirup bau rokok tidak sehat darinya.

[Ayank,you oke?]

Rai begitu khawatir dengan sang suami,ia tidak mendengar apapun dari pikiran exa,perasaannya begitu kosong seperti tidak memiliki pikiran apapun.

'Ya,im oke sayang. Ada apa?'

[Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?]

'Aku hanya berniat merokok setelah bermain dengan anak-anak dan mungkin berjalan-jalan sendiri ke pantai,maaf sayang'

[Sungguh hanya itu? Kamu tidak menyembunyikan yang lain kan?]

'Menyembunyikan apa? Jika itu orang,kamu pasti tau,jika itu perasaan kamu juga tau.'

[Tapi kenapa sekarang aku tidak merasakan perasaan apapun dari kamu?]

'Karna aku sedang mencoba bermeditasi sambil berdiri'

[Kamu meditasi sejak tadi?]

'Ya,suasananya sangat pas untuk meditasi'

[Jika begitu harusnya kamu bilang ayank,agar aku tidak mengganggumu]

'It's oke sayang,aku tidak keberatan berbincang denganmu. Suaramu juga bisa membuatku tenang seperti sedang meditasi'

[Ayank..]

Exa tersenyum,aroma menyenangkan menguar dari tubuhnya,itu berasal dari perasaan senang suaminya,rai.

Beberapa saat akhirnya datang anak-anaknya bersama satu ponakannya,ia memeluk mereka satu persatu,mengecup dahi mereka juga bergantian. Garry dan morvus tidak menitipkan anaknya pada exa,hanya saja keponakannya itu memang sedang ingin bermain dengannya dan saudara sepupunya yang lain hari ini,exa tidak keberatan sama sekali.

"Ayah,lihat adik mor menggigit pen"

"No,don't do that oke?"

Exa dengan lembut meminta pen yang di gigit morvus,balita berumur hampir tiga tahun itu menyerahkan pennya pada exa,ia tersenyum ketika menerima tepukan di kepalanya.

"Pintar,mor tidak boleh memasukkan sesuatu lagi dengan sembarangan. Mengerti?"

"Mengelti paman"

"Adik mor,pennya kotor,dan barang dari luar itu kotor. Tidak boleh di makan,ya?"

"Iya kak"

Morvus menganggukkan kepalanya dengan lucu,exa tersenyum gemas pada anak-anak itu,apalagi arion yang menasehati morvus seperti seorang kakak.

Vol. II - PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang