Dunia Vorix XXXI

261 34 1
                                    

"Aku tidak akan membuatnya menjadi kekasihku,aku hanya ingin memberinya keinginan bertahan dulu. Setelah itu perlahan aku akan memberinya pengertian jika aku sudah memiliki kekasih"

Arthur menoleh pada roxy yang sedang mencatat sambil berkuda,ia mendekat untuk menjaga kekasihnya.

"Kenapa kamu menjelaskannya? Aku tidak mempermasalahkan hal itu"

"Kamu mengalami pertengkaran dalam pikiranmu. Dan aku hanya ingin menghargai perasaanmu sebagai kekasihku,perjelas sebelum terjadi pertengkaran."

Arthur terdiam,senyumnya yang langka muncul,ia mengusap pipi kekasihnya dengan hati-hati agar tidak mengganggunya.

"Terimakasih,dear"

"Beri aku ciuman jika kamu ingin berterimakasih"

Roxy melirik arthur dari ujung matanya,arthur melihat sekitarnya yang sepi langsung mencium pipi roxy. Tapi ia terkejut ketika roxy menoleh tepat sebelum bibirnya menyentuh pipi roxy,keduanya terlibat dalam ciuman yang dalam karna roxy menahan tengkuk arthur.

Ciuman keduanya begitu dalam,arthur bahkan merasa lemas karna ciuman roxy,ia tidak bisa melawan apapun yang roxy lakukan dalam ciuman itu bahkan jika itu mendominasinya. Kedua kuda itu juga sepertinya tau mereka sedang berciuman,jadi mereka berhenti bergerak dan membiarkan dua penunggangnya selesai berciuman.

Clak

Roxy tersenyum ketika bertemu tatap dengan arthur,ia terlihat begitu bahagia dan arthur membalas senyum yang jarang terlihat itu.

Setelah itu keduanya segera melanjutkan perlajalanan kembali ke akademi,roxy sudah memberikan obat penenang untuk pasien narkoba,ia berikan lewat mulut karna belum ada suntikan. Begitu sampai di akademi,keduanya langsung melapor didepan para guru misi dan guru ken,roxy juga menjelaskan adanya sihir penghisap kehidupan dan hal itu mengejutkan guru ken dan beberapa guru yang sudah sangat tua.

"Darimana kau tau itu adalah sihir penghisap kehidupan yang begitu berbahaya?"

"Ibuku memberitahuku."

Roxy menatap guru yang tadi bertanya dengan tajam,arthur mengusap punggung tangan kekasihnya dari balik meja. Guru ken juga merasa tidak nyaman dengan pertanyaan guru tersebut,jadi ia menengahi.

"Apa kamu tau cara menyingkirkan sihir itu? Kami orang-orang tua tidak tau,karna semua yang berhubungan dengan sihir kejam itu sudah di singkirkan dari dunia ini"

"Tanyakan saja pada guru lein"

Semua guru menatap guru lein yang sejak tadi roxy tatap tajam,ia menyangkal dan malah menuduh roxy,tapi begitu diberikan batu kebenaran malah ia terdiam.

"Kau lakukan sendiri atau saya yang melakukannya."

Guru ken mengeluarkan tekanannya pada guru lein,guru lein semakin ketakutan dan tertekan,ia menatap roxy penuh dengan kebencian. Baru saja akan menyerang roxy, tapi bibirnya sudah terluka dengan jarum besar menancap dari bawah dagunya ke atas.

"Jangan sedikitpun anda berniat menyerang roxy."

Para guru terkejut dengan kecepatan yang di perlihatkan arthur,guru ken menyerahkan batu itu ke telapak tangan guru lein. Hanya beberapa detik tapi batu itu sudah bisa menunjukkan semua kegiatan guru lein yang berhubungan dengan sihir kejam itu,para guru akhirnya tau jika guru lein masuk kedalam sebuah kelompok kecil yang obsesi dengan sihir penghisap kehidupan.

"Segera panggil kepala sekolah,dan panggil para siswa elite yang sedang dalam pelatihan tertutup. Ini adalah situasi darurat."

"Baik"

"Guru,ibu memberitahuku bahwa aku membutuhkan bantuan dua penyihir cahaya tingkat tinggi untuk menghancurkan sihir yang sudah ada di dekat jantung seseorang. Caranya sudah ku tuliskan disini,disana juga ada penjelasan mengenai penyakit,obat yang berbahaya itu,dan penawarnya."

Vol. II - PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang