Novel Bintang Kecil XXIV

203 36 2
                                    

“Nona loa?”

Loana mengangkat sedikit tatapannya untuk melihat siapa yang memanggilnya walaupun sebenarnya loana sudah tau itu siapa,bahkan dari bau parfumnya saja loana bisa menebak dengan tepat bahwa itu adalah reuben.

“Nona sendiri?”

“As you see.” jawab loana datar.

Reuben menganggukan kepalanya,ia menoleh ke kana dan kiri untuk melihat apakah loana membawa pengawal atau asprinya,tapi ia tidak melihat siappun.

“Dia sedang di kamar bersama partnernya.”

Reuben langsung menoleh ketika loana membuka suaranya lagi,ia melihat loana yang begitu sexy dan hot,dengan kaus turtleneck hitam lengan pendek. Duduk dengan satu kakinya di topang ke kaki satu lagi,bersandar di sandaran sofa,sebelah tangannya naik diatas sandaran sofa,postur malasnya memang berbeda dengan kondisi lingkungan saat ini.

“Maaf nona,siapa maksud nona?”

Loana mengendikan bahunya kecil,ia menenggak habis beernya yang sedang di pegang.

“Nona,apakah saya bisa bergabung dengan nona? Saya datang sendirian dan tidak memiliki teman,apa nona berkenan?”

Loana tidak mengatakan apapun untuk menjawab reuben,bahkan tidak ada gerakan apapun dari tubuh maupun matanya. Reuben tidak menunggu jawaban loana,ia langsung saja duduk dengan wajah tersenyumnya,memanggil pelayan dan memesan minumannya.

“Terimakasih nona loa”

[Ayank,apakah kamu ingin aku memasukkan obat perangsang itu lagi?]

‘Apakah ada cara lain untuk menyatukan dia denganku? Aku sedang tidak ingin bersentuhan dengan siapapun’

[Ayank,istirahat saja ya? Ayank saat ini sedang tidak enak badan,walaupun ayank sudah disuntik obat untuk segala penyakit,tapi itu obat bukan penangkis segala penyakit.]

‘Tapi ini adalah kesempatan terakhir untuk membuatnya benar-benar berada dalam genggamanku’

[Aku bantu agar lebih cepat,dan setelah itu ayank pulang dan istirahat. Please?]

‘Baiklah’

[Ayank~!]

‘Iya,iya sayang’

Loana sampai tersenyum karna suaminya itu menampakkan dirinya di layar hologram karna jawaban awal loana,wajahnya di buat seperti marah pada loana,tapi bagi exa itu adalah wajah manis suaminya yang marah.

[Ayank mau bohongin aku kan?]

‘No’

[Aku tidak merasakan ketulusan dalam jawaban kamu! Ayank jangan bohong. Aku tua,tau.]

‘Kamu tua?’

[Aku tau! Maksudku aku tau.]

Senyum loana semakin lebar dan hal itu sejak tadi menjadi perhatian reuben yang terapana melihat senyum loana,senyumnya manis tapi masih tertutupi dengan senyum evilnya.

‘Tapi matanya tidak padaku,pada siapa dia tersenyum?’

Reuben bertanya-tanya,karna sejak tadi mata loana tidak padanya.

[Ayank~!! Jangan menggodaku.]

‘Iya sayang,maaf oke? Jangan cemberut gitu dong.makin manis kalau kamu cemberut’

[Ga usah gombal! Aku lagi kesel sama ayank.]

‘Maaf sayangku,maaf ya?’

Rai ingin menhindari tatapan istrinya,tapi melihat mata istrinya yang tidak fit membuat rai sedih.

Vol. II - PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang