Kehidupan Bahagia Ariexa (end)

209 39 16
                                    

“Bubu,apakah kita akan makan malam bersama opah dan omah tua?”

“Paman archer tinggal disinikan,bubu?”

Exa yang sedang menunggu anak-anaknya bersiap di kamar anak-anak,tersenyum mendengar pertanyaan dari xaviera dan arshav.

Kamar anak-anak adalah yang paling luas kedua setelah kamar pribadi exa,kamar ini menempati hampir setengah lantai,dan memiliki 5 ruangan terpisah yang adalah kamar tidur,lemari pakaian,dan tempat ganti anak-anak agar privasinya terjaga,dengan 2 kamar mandi. Masih ada sisa ruangan yang luas,sebelah kiri dijadikan tempat bermain dan tempat santai anak-anak,sebelah kanan dari pintu masuk utama ada area belajar lengkap dengan rak bukunya,sebagai pembatas ada sofa besar dan panjang dengan mejanya,dan lemari pajangan prestasi anak-anak.

“Opah dan omah tua meminta kita berkumpul di mansion utama keluarga Vsevolod Mishiavelly untuk makan malam bersama,opah dan omah juga sudah disana bersama paman loan,loi.”

“Paman archer akan tinggal bersama kami seminggu sebulan,sama seperti kami yang menginap di mansion omah dan opah dua hari dalam seminggu” jawab exa lanjut.

“Kenapa hanya seminggu bubu?”

Exa menoleh kesamping,mor kecil bertanya dengan penasaran pada exa,ia memang memanggil exa dengan bubu jika exa sedang menjadi perempuan.

“Agar paman archer bisa dekat dengan omah,opah,dan paman kembar”

“Dada bilang,paman archer baru ketemu oleh bubu,dada,dan paman max,benar bubu?”

“Benar,boy”

Exa mengusap kepala gramor dengan lembut,anak itu tersenyum senang,ia kembali bermain rubiknya yang hampir selesai sempurna.

Gramor memang pandai dalam perhitungan,matematika dan fisika adalah pelajaran yang disukainya,rubik menjadi sesuatu yang selalu di pegang gramor. Anak itu juga menyukai musik seperti dadanya,ia mulai belajar bermain musik dengan guru yang pernah exa dapatkan dan saat ini ada di mansion sebagai guru pribadi anak-anaknya.

“Bubu,tadi ar mendengar dari kakak senior bahwa ditahun ke 3 kami sudah harus magang di sebuah rumah sakit. Tadi ar juga bertanya pada dosen pembimbing ar,tapi dosen ar mengatakan jika ar hanya harus fokus dahulu di pelajaran tahun pertama,karna rumah sakit yang mau menerima mahasiswa sekecil ar belum tentu ada. Apakah ar harus menunggu sampai umur ar lebih besar lagi?”

Arshav keluar dari kamarnya dengan tampilan sudah rapih,ia menggunakan setelan sweater dan celana joger santai berwarna putih,rambutnya hanya disisir turun menutupi kening.

“Lakukan saja semampumu,jika memang kamu mampu memenuhi syarat akademik untuk magang,bubu akan mengurus tempat dan sisanya. Ar fokus saja untuk mengejar akademik,dan mungkin nilai untuk membungkam para dosen itu”

Arshav duduk di sisi lain bubunya,ia mendengarkan sang bubu dengan penuh perhatian.

“Baik bubu,ar akan berusaha mempertahankan prestasi ar untuk bisa terus maju,ar juga akan berusaha untuk menaikan nilai dan prestasi ar”

“Tidak perlu memaksakan dirimu,lakukan semampunya saja,bubu,appa,papah,dan papih tidak memaksa nilai bagus darimu dan adik-adik. Mengerti boy?”

Arshav tersenyum menikmati elusan dari sang bubu,ia selalu menyukai ketika bubunya mengelus kepalanya.

“Mengerti bubu,terimakasih”

“Terimakasih kembali untuk anak bubu yang sudah berjuang dan bekerja keras selama ini,bubu bangga sama kamu dan kalian juga”

Senyum arshav semakin lebar,ia memeluk bubunya dengan erat,ia merasa ia harus menjaga bubunya dan membahagiakan sang bubu. Bubunya begitu baik dan penyayang,tapi banyak teman mahasiswa atau orang-orang yang ia temui selalu mencaci bubunya yang ia sayangi ini hanya karna memiliki beberapa suami.

Vol. II - PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang