Novel Bintang Kecil X(5) VII

171 33 6
                                    

Pagi sekali,sekitar pukul 3 pagi,exa keluar karna ia memang sudah bangun dan langsung menuju pinggiran laut untuk meminta laut menjadi lebih ganas yang membuat boat yang dipakai abiana dan kedua kakak archer terbalik di tengah laut.

‘Laut dan alam semesta ini,aku meminta izin dan meminta bantuanmu untuk memperburuk cuaca dan laut di sekitar pulau ini ketika orang yang ada di kepalaku ini sudah mendekati pulau ini. Balikan kapal yang mereka tumpangi,buat mereka mabuk dan pingsan. Terimakasih’

Begitu exa selesai mengatakan hal itu didalam hatinya,angin langsung menerpanya dari kedua sisi tubuh exa dengan lembut,ketika exa sedang berlatih kungfu lembut dengan kaki terendam air laut sampai mata kakinya saja,ada sesuatu yang menabrak kakinya.

‘What?!’

Itu adalah sebuah peti yang besar dan terandam pasir sebagian dari peti itu,exa mengeluarkannya tanpa susah payah walaupun itu begitu berat.

[Ayank! Isinya…]

‘Sayang sudah melihatnya?’

[Iya ayank,maaf aku lihat duluan]

‘Kenapa minta maaf? Tidak perlu,barangku adalah barangmu dan kalian juga’

[Ayank,sebaiknya masukan dulu peti itu ke dunia cincin,atau cincin penyimpanan kamu. Disini banyak anak buah kamu yang sedang patroli]

‘Oke’

Exa mendengarkan suaminya,peti itu langsung hilang dari hadapan exa,exa kembali melakukan kegiatannya. Ia bahkan lari berkeliling pulau ini yang kira-kira luasnya mencapai 5 hektar saja,sebanyak 10 putaran,latihan fisik lainnya dialam liar,lalu renang di laut saat matahari baru memunculkan warna di langit yang luas itu.

“Nona,tuan dan nyonya sudah sampai di Indonesia pagi buta tadi dan saat ini mereka baru mendapatkan pentunjuk yang saya tinggalkan,kemungkinan mereka akan sampai disini siang jika cuacanya tetap seperti sekarang.”

“Reuben,darion,derion?”

“Ketiganya saat ini berada di tempat mobil kami kemarin di parkir,mereka juga sudah mendapat pentunjuk yang saya tinggalkan di dekat penyewaan boat.”

“Lokasi mereka?”

“Abiana,barca,dan light,nona?”

Exa mengerjapkan matanya sekali,ia sedang mencoba menggerakkan tubuhnya yang diikat di bangku.

“10 menit lagi mereka akan sampai,nona”

“Rubah rencana. Biarkan mereka masuk melihat dulu saya diikat seperti ini dan terluka. Setelah itu lepaskan saya dengan tanda dari saya,kalian lumpuhkan mereka.”

“..nona?”

“Saya ingin bermain dengan mereka dengan racun yang baru saya buat tadi pagi.”

“Baik nona,kalian dengar.”

“Mengerti tuan,laksanakan nona!”

Exa mengangguk puas,smirk angkuhnya hadir,ia ingin melihat mereka bertiga menderita,melihat mereka menangis ketakutan.

“Ace. Tidak ada perubahan rencana lainnya setelah daddy,atau ketiga lelaki itu sampai.”

“Mengerti nona,orang-orang dari eliseo juga sudah ada di pulau sebelah dan mereka akan ke pulau ini setelah abiana,barca,dan light sampai. Mereka yang akan menggantikan bawahan kami yang bertugas diluar,agar bertrok yang akan terjadi hanya membunuh orang-orang eliseo saja.”

“Jika bisa,ka loan lumpuhkan barca ini sampai ia tidak bisa berjalan dan menulis selama sisa hidupnya.”

Ace hanya diam walaupun sedikit merinding dengan kekejaman sang nona,dendam sang nona memang mengerikan walaupun caranya perlahan.

Vol. II - PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang