2. Hope

1.9K 185 18
                                    

"Ibu mau kemana?"

Han Jisung, pemuda 23 tahun yang sedang menonton televisi itu menoleh kearah ibunya yang sudah rapi dengan bajunya.

Ibunya; Han Namyun menoleh kearah anaknya.

"Mau arisan, ikut tidak?"

Jisung memutar bola matanya malas lalu menoleh kembali kearah televisi.

"Tidak."

Namyun hanya menggeleng pelan mendengar jawaban singkat dari anaknya.

"Yasudah kau jaga rumah saja ya, beritahu ayah jika ibu ikut arisan."

"Iya-iya, sudah sana pergi," usir Jisung, Namyun hanya mendengus lalu pergi dari sana.

Melihat pintu rumahnya yang telah tertutup, Jisung kembali menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

Kerjaannya seharian ini hanya menonton televisi lalu bermain handphone, sungguh membosankan sekali.

Terkadang Jisung menyesal telah terlahir menjadi keluarga bangsawan yang tidak bisa bebas bertindak. Kadang ia ketika ingin bertindak harus selalu berpikir 2 kali karena status keluarganya yang merupakan keluarga bangsawan.

Jisung sangat iri melihat anak-anak lain yang bebas bermain sesuka hatinya dan menikmati masa muda. Sedangkan dirinya harus selalu berada dalam pengawasan orang tuanya agar dia tidak sembarangan bertindak.

Apalagi Jisung merupakan anak tunggal, pastinya dia akan selalu diawasi.

Ingin sekali-kali Jisung bertingkah nakal, tetapi ia tidak ingin merusak martabat orang tuanya.

Jisung memperhatikan berita di televisi yang sedang menampilkan berita tentang kegiatan keluarga kerajaan.

"Apa mereka tidak bosan hidup selalu terkekang dan harus selalu terlihat baik? Aku yang bangsawan biasa saja merasa jengah," gumam Jisung pada dirinya sendiri.

Berita itu menampilkan keluarga kerajaan yang sedang melaksanakan kegiatan sosial di salah satu kota yang lumayan terpencil di area kekuasaan Kerajaan Wraithwalk Moors.

Dirinya mengakui bahwa anggota kerajaan memang sangat baik dan ramah sekali, apalagi pada rakyat-rakyat yang kurang mampu. Itulah sebabnya kenapa negerinya menjadi sangat maju karena dipimpin oleh orang yang tepat.

Ia hanya berharap pemimpin di generasi berikutnya akan sebaik pemimpin mereka yang sekarang.

Setelah merenung beberapa saat, Jisung yang mulai bosan langsung mematikan televisi dihadapannya, ia memilih untuk tidur saja saat ini.

Disisi lain, Namyun tersenyum ketika ia akhirnya sampai di rumah salah satu bangsawan kelas atas, yaitu Keluarga Jung.

Di sana sudah sangat ramai sekali para wanita dari kelas bangsawan yang menghadiri acara arisan itu.

Satu hal yang menurut orang-orang disana biasa saja, namun menurut orang-orang di luaran sana itu bukanlah hal yang biasa.

Tak disangka bahwa dalam arisan itu Sang Ratu Lee Seojung yang juga ikut adil dalam acara tersebut.

Sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan wanita bangsawan tentang Sang Ratu yang memang suka sekali bergaul dengan sesama kaum bangsawan. Ia bahkan tidak suka ketika dirinya diistimewakan, ia ingin dirinya dianggap sama seperti yang lain.

"Selamat siang Yang Mulia Ratu," sapa Namyun ketika ia berhadapan dengan Sang Ratu.

"Ah selamat siang juga Madam Han, lama tidak berjumpa," balas Seojung seraya tersenyum ramah.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang