23. Kiss

1.4K 127 16
                                    

Jisung keluar dari mobil yang membawanya saat ini, ia baru saja kembali setelah menemui temannya karena ia merasa bosan sendirian di istana.

Setelah keluar, Jisung menoleh ke belakangnya dimana terdapat beberapa pengawal dari kerajaan.

"Sudah, kalian semua boleh pergi."

Mendengar perintah itu, serentak mereka semua menunduk.

"Baik Yang Mulia, kami permisi," ucap salah satu pengawal itu.

Setelah itu mereka semua pergi dari sana.

Jisung hanya menggeleng pelan sambil menghela nafas, dengan cepat ia langsung berjalan masuk ke dalam istana.

Tadinya saat Jisung ingin pergi sendirian, tiba-tiba para pengawal yang berjaga di sekitar istana itu menghampiri dirinya dan bilang akan mengawal Jisung jika ingin pergi.

Awalnya Jisung menolak karena ya buat apa juga mereka mengikuti dirinya yang hanya ingin menemui temannya, tetapi salah satu dari mereka bilang bahwa mereka harus mengawal dirinya karena takut nanti akan terjadi apa-apa secara ia sudah menjadi anggota kerajaan.

"Maaf Yang Mulia, tetapi Pangeran Minho meminta kami untuk menjaga anda bila ia sedang tidak ada," ucap salah satu dari pengawal ketika mendengar penolakan dari istri sang pangeran.

Jisung yang mendengar itu hanya menepuk jidatnya, ia lupa bahwa dirinya saat ini sudah satu minggu menjadi seorang anggota kerajaan.

Dengan terpaksa Jisung mengangguk, hal itu membuat mereka langsung mengawal Jisung kemanapun ia pergi.

Saat di dalam istana, Jisung langsung naik ke lantai atas ketika ia sudah masuk ke dalam istana, tangannya segera membuka pintu kamar mereka.

Tadinya Jisung ingin langsung mandi setelah itu memasak, tetapi matanya melihat ke arah boneka tupai besarnya itu yang saat ini tidak sendirian.

Jisung berjalan ke arah boneka tupai itu yang di sebelahnya saat ini terdapat boneka kelinci berwarna putih yang sama besarnya,dirinya berjongkok di depan kedua boneka itu, setelah itu tangannya menyentuh telinga boneka kelinci itu dengan mata berbinar.

Dia tidak menyangka sungguh, pasti ini ulah suaminya.

Sedangkan suaminya itu tadi pergi ke istana utama karena ingin mengurus sesuatu.

Jisung bangkit berdiri lalu berjalan ke arah kasur, ia kemudian merebahkan punggungnya di sana.

Setelah satu minggu berlalu, Jisung jadi semakin merasa bersalah karena selama masa cutinya suaminya itu belum menyentuh dirinya sama sekali.

Jisung sebenarnya sudah tidak masalah jika suaminya ingin mengajaknya melakukan itu, tetapi Minho tidak akan mengerti jika tidak Jisung duluan yang memancingnya.

Benar juga, nanti Jisung akan pikirkan bagaimana cara terbaiknya.

Karena terlalu banyak berfikir, akhirnya Jisung jatuh tertidur disana.

Hingga waktu menunjukkan pukul 3 sore, Minho kembali ke istana dengan diikuti oleh asistennya yang membawa tumpukan berkas yang harus segera ia revisi.

Tadi Minho bertanya kepada salah satu pengawal yang berjaga di depan apakah Jisung sudah kembali, dan pengawal itu menjawab istrinya itu sudah pulang sejak tadi siang.

Sebelum tiba di ruang kerjanya, Minho berhenti sebentar di depan pintu kamarnya, tangannya membuka pelan pintu itu untuk melihat ke dalam.

Di sana ia melihat Jisung yang tertidur dengan posisi telentang, setelahnya Minho kembali menutup pintu tersebut.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang