29. Love You

1.3K 115 13
                                    

Malam hari telah tiba, saat ini semua orang sudah berada di kamar masing-masing untuk beristirahat.

Besok adalah hari penutupan seluruh acara, setelahnya mereka akan kembali ke istana.

Jisung yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan ponsel itu menoleh kearah suaminya yang terlihat ingin pergi dari kamar.

"Mau kemana?"

Minho membuka pintu kamar, setelah itu ia menoleh kearah Jisung.

"Aku keluar sebentar untuk menemui kak Juyeon, kau tidur saja duluan."

Jisung hanya mengangguk sebagai jawaban, setelah itu Minho keluar dari sana.

Minho berjalan ke arah lift, ia akan turun ke lantai 7, tepatnya menuju ke balkon yang ada di lantai 7.

Di sana sudah ada Juyeon, Jiwoong, dan Sunwoo yang sedang duduk di sofa.

Mereka menoleh kearah Minho yang akhirnya datang.

Minho duduk di sofa yang sama dengan Sunwoo, tepatnya berhadapan dengan Juyeon dan Jiwoong.

"Bagaimana?" tanya Minho langsung.

"Seperti yang sudah ku duga, mereka sengaja melakukannya," jawab Juyeon sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Apa yang mereka katakan?" tanya Jiwoong.

"Awalnya mereka tidak mau berbicara apa-apa, tetapi setelah kami memaksa mereka, akhirnya mereka mau berbicara."

Juyeon menjeda ucapannya sebentar lalu menoleh kearah mereka satu-persatu.

"Mereka yang berkelahi tadi bukan karena ada suatu masalah, ternyata mereka memang sekongkol untuk membuat keributan dengan tujuan menghancurkan acara ini," lanjutnya.

"Wah mereka sengaja sekali," balas Sunwoo.

Juyeon menganggukkan kepalanya.

"Lalu? Siapa mereka sebenarnya?" tanya Minho lagi.

"Mereka merupakan utusan dari para penghianat yang memang menjadi musuh kita selama ini."

Minho yang mendengar itu mengepalkan tangannya, sialan sesuai dugaannya.

Meskipun bukan dari kerajaan ini, Jiwoong dan Sunwoo tentunya sangat tau dengan siapa yang dimaksud oleh Juyeon karena memang kerajaan mereka berhubungan baik dengan kerajaan ini.

"Hukum saja mereka semua, tidak ada toleransi lagi untuk para penghianat itu," ucap Minho akhirnya.

Setelah itu sang pangeran berdiri dari duduknya.

"Aku akan kembali ke kamar, kalian juga segeralah kembali karena besok sudah penutupan acara."

Mereka semua mengangguk lalu mulai kembali ke kamar masing-masing.

Minho membuka pelan pintu kamarnya yang ternyata sudah gelap, mungkin Jisung sudah tidur saat ini.

Dengan perlahan ia masuk ke dalam lalu menutup lagi pintu kamarnya.

Disana ia melihat Jisung yang tertidur dengan lampu di samping kasur yang masih menyala.

Ah sepertinya lelaki tupai itu takut jika tidur sendirian dengan suasana gelap.

Minho berjalan ke arah Jisung lalu menatap istrinya itu dalam diam.

Ia menunduk pelan, tangannya menyingkirkan helaian rambut Jisung yang menutupi dahinya.

Setelah itu ia memberikan kecupan singkat di dahi itu.

"Aku mencintaimu."

Minho menegakkan kembali badannya lalu berjalan ke kamar mandi.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang