11. Home

1.4K 162 23
                                    

Saat ini Jisung sedang berbaring di kasurnya dan menatap langit-langit kamarnya.

Tiga minggu sudah berlalu, masih tersisa satu minggu lagi untuk Minho mengambil keputusan, apakah ia akan menerima Jisung atau tidak.

Jisung menghela nafas pelan, ia dan Minho beberapa hari terakhir tidak ada bertukar kabar sama sekali, jujur saja ia khawatir bahwa ini bukanlah pertanda yang baik, bahkan hampir seminggu ini mereka tidak ada bertemu.

Sepertinya Jisung sudah jatuh dalam pesona seorang Lee Minho, jadi tidak ada salahnya kan Jisung berharap sekarang? Meskipun ia juga ragu akan hal itu.

Ketika sedang fokus melamun, Jisung merasakan perutnya lapar saat ini.

Saat itu juga Jisung langsung bangkit dari tidurannya dan berjalan keluar untuk menuju dapur, saat ini ia hanya berharap ibunya itu sebelum pergi tadi sudah memasakkan sesuatu.

Ternyata ekspetasi Jisung terlalu tinggi, di sana ia tidak menemukan satupun makanan berat yang dapat dimakan, hanya ada beberapa cemilan saja.

Jisung lagi-lagi menghela nafas ketika melihat bahan-bahan makanan di kulkasnya juga kosong.

Jisung menggembungkan pipinya kesal lalu menutup kembali kulkas di hadapannya.

Ia mengedarkan matanya ke sekeliling dapur, sesaat kemudian ia tersenyum ketika menemukan sebungkus mie instan.

Tanpa pikir panjang dirinya langsung mengambil mie instan itu.

Baru saja tangannya ingin membuka bungkus mie instan, tiba-tiba bell rumahnya berbunyi.

Jisung mendengus kesal, siapa sih yang bertamu selagi orang tuanya tidak ada? Biasanya Jisung akan langsung berlari ke kamar, namun kali ini ia memilih untuk berjalan ke arah pintu rumahnya.

Jisung membuka pintu di hadapannya, setelah itu Jisung membelalakan matanya.

Entah kenapa Jisung reflek memeluk orang di hadapannya, setelah beberapa detik akhirnya Jisung menyadari kebodohannya.

Buru-buru lelaki tupai itu melepaskan pelukannya dan menunduk pelan sambil tersenyum malu.

"Ah maaf pangeran aku tidak sengaja."

Minho yang mendengar itu tersenyum miring.

"Kenapa? Merindukanku?"

Jisung yang mendengar itu menggeleng ribut, ia menatap Minho yang saat ini menggunakan baju santai, tidak seperti biasanya.

Sang pangeran saat ini hanya menggunakan kaos berwarna hitam dengan celana jeans berwarna senada.

"Tidak, kau terlalu percaya diri sekali."

Minho mengabaikan ucapan Jisung, dirinya menyodorkan paper bag yang ia bawa.

"Untukmu, maaf tidak menghubungimu beberapa hari ini karena aku sibuk mengurus beberapa masalah."

Jisung mengambil paper bag itu dari tangan Minho, karena penasaran Jisung langsung membukanya dan tersenyum senang ketika mengetahui isinya.

Sedangkan Minho hanya menatap Jisung yang saat ini menggunakan kaos putih dan celana pendek yang hampir tenggelam dibalik bajunya.

"Terima kasih, kau tahu saja saat ini aku sedang lapar,"ucap Jisung setelah melihat ternyata paper bag itu berisikan kotak makanan.

Minho mengangguk mengiyakan.

Sebenarnya Minho tidak menghubungi Jisung akhir-akhir ini memang karena sibuk mengurus masalah yang mulai muncul di kerajaannya.

"Kau tidak mau membiarkanku masuk?"

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang