49. Sing

725 104 19
                                    

Jisung duduk bersandar pada kepala ranjang sambil mengusap perutnya sendiri, setelahnya ia tersenyum ketika merasakan ada sedikit tendangan dari sana.

Saat ini usia kandungannya telah memasuki bulan yang terakhir yaitu bulan ke-9, dua minggu lagi adalah jadwal dirinya melakukan operasi untuk melahirkan anaknya.

Ia tidak sabar menantinya sekaligus takut juga karena ini pertama kalinya ia akan melahirkan.

Jisung menoleh ke arah Minho yang duduk di sebelahnya dengan laptop yang berada di pangkuannya.

Lelaki itu saat ini diperintahkan oleh raja dan ratu untuk selalu siaga berada di sisi istrinya.

Karena Seojung berkata, kelahirannya memang dijadwalkan 2 minggu lagi, tetapi siapa yang akan tau jika kelahiran itu tiba terjadi sebelum hari yang dijadwalkan bukan?

Jisung sendiri tidak dapat membantah perkataan ibu mertuanya itu karena sang ratu pastinya lebih berpengalaman daripada dirinya.

Karena merasa bosan, Jisung mencoba turun dari kasur dan ingin pergi ke studionya yang memang dibuat oleh suaminya di istana mereka untuk dirinya.

Ketika merasakan ada pergerakan di sebelahnya, Minho segera menoleh kearah Jisung yang sedang mencoba turun dari kasur.

"Mau kemana?"

Jisung seketika menoleh kearah Minho yang sedang menatapnya.

"Ke studio untuk mengambil gitar."

Minho menghela nafas sambil menurunkan laptopnya dari pangkuannya.

"Biar aku saja yang ambilkan, kau diam disini."

Belum sempat Jisung menjawab, Minho sudah turun dari kasur dan berjalan keluar kamar mereka.

Jisung hanya mengangkat bahu acuh, matanya melihat kearah laptop suaminya.

Jisung menatap layar laptop tersebut, ternyata suaminya itu sedang mengerjakan dokumen kerajaan.

Ia pikir ayah mertuanya akan memberikan libur pada lelaki itu tapi ternyata tidak.

Tidak lama kemudian Minho kembali ke kamar dengan membawa sebuah gitar di tangannya.

Minho segera memberikan gitar tersebut kepada Jisung yang langsung diterima oleh lelaki tupai itu, setelahnya ia kembali duduk di atas kasur dan kembali berkutik dengan laptopnya.

Jisung meletakkan gitar tersebut di atas pangkuannya, meskipun sedikit sulit karena terhalang oleh perutnya sendiri.

Jisung kemudian mulai memainkan asal gitar tersebut, jujur saja ia sudah sedikit kaku untuk memainkannya saat ini.

Karena semenjak dirinya mengandung, ia jadi jarang untuk menyentuh alat musiknya lagi.

Suara alunan gitar mulai terdengar di sana, meskipun sudah lama tidak memainkannya, Jisung tetap dapat bermain dengan bagus disana.

Baru saja Jisung ingin bernyanyi, ia tiba-tiba berhenti memainkan gitar di pangkuannya.

Hal tersebut membuat Minho segera menoleh kearah Jisung dan melebarkan matanya ketika melihat istrinya yang meringis kesakitan.

"Kau tak apa?" tanyanya sambil memegang bahu istrinya.

Jisung menggelengkan kepalanya disana lalu mengusap perutnya pelan, ia semakin meringis ketika rasa sakitnya malah semakin terasa.

Hal tersebut semakin membuat Minho merasa panik saat ini.

"Ayo kita kerumah sakit sekarang."

Jisung segera menahan tangan suaminya disana.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang