52. Back

751 93 19
                                    

Setelah menghabiskan waktunya dirumah sakit selama satu minggu, Jisung akhirnya diperbolehkan pulang hari ini.

Jisung keluar dari mobilnya ketika mereka sudah sampai di istana, ia berjalan masuk ke dalam istana dengan tangannya yang menggendong Gyuvin saat ini.

Sedangkan Minho berjalan di belakang Jisung dengan membawa satu tas yang berisi perlengkapan milik Gyuvin.

Jisung tersenyum senang ketika ia sudah berada di dalam istana, jujur saja ia sangat merindukan istana tersebut.

Ketika sampai di kamar, mata Jisung berfokus kearah box bayi yang ada di kamar tersebut, ia menoleh kearah Minho yang baru saja meletakkan tas yang dipegangnya ke atas kasur.

"Kapan kakak meletakkan box itu?"

Minho menoleh kearah Jisung lalu menghampiri lelaki itu. 

"Beberapa hari yang lalu, aku membelinya lalu meminta pengawalku untuk meletakkannya," jawab Minho, matanya berfokus pada Gyuvin yang menggerakkan mulutnya.

Anaknya itu masih belum bisa melihat, ia baru bisa melihat dengan jelas mungkin pada umur 1 bulan, itupun hanya berjarak 20-30 cm dari wajahnya.

Jisung menganggukkan kepalanya, ia berjalan kearah kasur lalu meletakkan Gyuvin disana.

"Aku akan memandikan Gyuvin sebentar lagi, kakak pesan makanan sana karena aku lapar," ucap Jisung sambil menoleh kearah suaminya.

"Baiklah aku akan turun ke bawah, nanti akan ku beritahu jika makanannya tiba."

Setelahnya Minho berjalan keluar kamar untuk turun ke lantai bawah.

Baru saja menuruni setengah dari anak tangga, Minho malah mendengar suara bell istana yang berbunyi.

Dengan segera Minho berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Ketika membuka pintu, Minho melihat ada Haknyeon yang berdiri disana, namun ia malah berfokus pada seseorang yang berada di belakang Haknyeon.

"Selamat pagi Yang Mulia," ucap Haknyeon sambil membungkuk hormat.

"Kenapa kau datang dengan dia?" tanya Minho orang yang di belakang Haknyeon.

Ia memang memanggil Haknyeon untuk datang kesana, tetapi tidak dengan seseorang yang dibelakang asistennya itu.

"Kenapa wajahmu terlihat tidak suka begitu?" tanya orang itu balik yang ternyata ia adalah Jiwoong yang berdiri di belakang Haknyeon sejak tadi.

"Saya tadi kebetulan bertemu dengan pangeran Jiwoong didepan gerbang," jawab Haknyeon sopan.

Minho hanya memutarkan bola matanya malas lalu menyingkir dari pintu.

"Masuk."

Ketika mereka sudah berada di ruang tengah, Minho menoleh kearah asistennya.

"Haknyeon kau langsung saja ke ruang kerjaku, nanti aku akan kesana."

"Baik Yang Mulia."

Haknyeon mengangguk hormat lalu melaksanakan perintah sang pangeran.

"Apa tujuanmu kesini?" tanya Minho langsung sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Kau ini basa-basi dulu begitu, tanya kabar ku bagaimana," balas Jiwoong sambil mendudukkan dirinya di sofa yang ada didepan Minho.

"Memangnya itu penting?"

Jiwoong menatap sebal pada Minho, sepupunya itu tidak bisa diajak bercanda sama sekali.

"Sebenarnya tidak ada yang penting, aku hanya ingin berkunjung saja."

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang