Pagi itu, tepat pada pukul 11 siang Minho datang ke rumah Jisung.
Tadi dia sudah mengabari si pemuda tupai itu, tapi sepertinya belum dibalas hingga sekarang, entah lelaki itu sedang apa sampai-sampai tidak membalas pesannya.
Minho merapikan jubah yang dipakainya itu sebentar, sejak pagi tadi dia menghadiri sebuah pertemuan singkat di aula kota Anvilie dengan wali kota dan beberapa pejabat lainnya untuk merencanakan sebuah acara sosial yang akan diadakan dalam waktu dekat.
Minho menekan bell yang ada di sebelah pintu, tidak lama kemudian pintu itupun terbuka.
"Astaga! Selamat pagi Pangeran."
Di sana ada Namyun yang kaget dengan kehadiran pangeran di hadapannya.
"Selamat pagi juga bibi, apakah Jisung ada dirumah?" tanya Minho dengan sopan.
"Oh ada pangeran masuk dulu."
Namyun langsung mempersilahkan Minho untuk masuk.
Setelah melepaskan sepatunya, Minho langsung masuk mengikuti wanita di hadapannya.
"Sebentar ya pangeran saya akan panggilkan Jisung nya, apakah pangeran mau minum sesuatu," tanya Namyun ramah pada Minho yang sudah duduk di sofa.
"Tidak perlu repot-repot ya bibi, saya kesini hanya sebentar saja," tolak Minho seraya tersenyum.
"Baiklah kalau begitu saya ke atas dulu," setelah mengatakan itu Namyun langsung buru-buru naik ke lantai atas.
Minho berdiri dari duduknya dan melihat-lihat isi ruang tamu yang lumayan luas itu.
Di dinding terdapat beberapa bingkai foto, bingkai terbesar di sana berisikan foto pernikahan serta foto keluarga.
Minho menatap salah satu foto yang menarik perhatiannya, yaitu foto Jisung saat masih anak-anak, masih berumur 4 tahun mungkin?
Minho hanya tersenyum tipis lalu melihat foto Jisung saat masih SD sampai SMA, yang terakhir foto Jisung bersama kedua orang tuanya saat ia wisuda.
Tidak lama kemudian Namyun kembali turun dari lantai atas.
"Tunggu saja ya pangeran, Jisung sedang bersiap-siap."
Minho menoleh lalu mengangguk.
"Iya bibi."
"Saya ke belakang dulu ya pangeran, jika Jisung lama langsung datangi saja dia ke atas," setelah mengucapkan itu Namyun berjalan pergi dari sana.
Minho kembali duduk di sofa lalu memainkan handphonenya.
Lima belas menit berlalu, namun Jisung tak kunjung turun juga.
Karena bosan menunggu, Minho langsung berjalan menuju tangga dan naik ke lantai atas.
Dirinya menyusuri lorong itu untuk mencari kamar Jisung, sampai dirinya menemukan satu pintu dengan gantungan tupai di depannya.
Minho mengetuk pintu itu yang mungkin saja itu kamar Jisung.
"Sabar bu! Sebentar lagi aku turun."
Minho sedikit kaget mendengar suara teriakan Jisung, dirinya langsung saja membuka pintu dihadapannya.
Di dalam sana, Jisung sedang mengacak-acak isi lemarinya, ia mulai lelah karena tidak menemukan baju yang cocok.
Jisung menoleh kearah pintu kamarnya yang tiba-tiba terbuka.
Reflek Jisung menjatuhkan baju-baju yang ada di tangannya karena kaget.
"Astaga pangeran maaf."
Dengan cepat Jisung langsung mengambil baju-baju yang berserakan di lantai itu dengan cepat lalu memasukannya ke dalam lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Lee (Minsung) ✔
RomanceHan Jisung tidak pernah menyangka bahwa dirinya yang hanyalah seorang bangsawan biasa, akan menjadi ratu untuk negerinya kelak. . . . BxB [Start : 07-05-2024] [End : 06-07-2024]