46. Hair

733 95 20
                                    

Jisung meregangkan tubuhnya yang terasa pegal ketika mereka baru saja keluar dari mobil.

Sial ia lelah sekali seharian ini melaksanakan jadwal kerajaan yaitu mengunjungi beberapa panti asuhan yang ada di kota mereka.

Wajar jika ia merasa kelelahan, apalagi kandungannya saat ini sudah memasuki bulan yang ke-5 membuat perutnya sudah kelihatan membuncit disana.

Tetapi juga Jisung merasa senang karena dapat bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak yang lucu di panti asuhan tersebut.

"Ayo masuk, kau harus istirahat."

Jisung menoleh kearah Minho yang baru saja selesai berbicara dengan sopir kerajaan.

Jisung hanya mengangguk disana lalu langsung berjalan masuk ke dalam istana.

Saat tiba di ruang utama, lelaki tupai itu mendudukkan dirinya di sofa yang ada disana karena tidak sanggup lagi jika langsung berjalan naik ke lantai atas.

Jisung melepaskan mahkota yang ada di atas kepalanya lalu menaruhnya di atas meja, setelah itu ia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa sambil mengusap dahinya sendiri yang sudah berkeringat saat ini.

"Mau aku gendong ke atas?"

Mendengar tawaran itu, Jisung menoleh kearah Minho yang berdiri di depannya lalu menggeleng.

"Tidak perlu, nanti saja."

Minho mengangguk disana lalu duduk di sofa yang sama dengan Jisung.

"Kau mau makan?"

Jisung menatap kesal kearah Minho, bukankah ia tadi baru saja makan di restoran bersama suaminya itu.

"Kita kan sudah makan tadi."

"Ya kan siapa tau kau lapar lagi."

Jisung menendang kaki suaminya, enak saja! Memangnya dirinya itu rakus apa?

Ia lelah tau jika harus makan terus, dirinya cukup sadar diri jika napsu makannya lumayan tinggi saat ini.

Bahkan tubuhnya sudah terlihat lebih berisi saat ini, entah berat badannya sudah naik berapa kilogram sekarang karena terlalu sering makan.

"Kan biasanya kau cepat sekali lapar," ucap Minho sambil mengusap kakinya yang barusan di tendang oleh Jisung.

"Kakak mau aku semakin gendut apa?" tanya Jisung dengan nada kesalnya.

"Mau kau gendut atau tidak itu tidak masalah asalkan bayi kita tetap sehat."

Minho tidak berbohong, ia benar-benar tidak masalah sekali dengan perubahan tubuh istrinya yang terlihat semakin berisi, malahan dirinya gemas sendiri melihat pipi Jisung yang terlihat semakin bulat itu.

"Kakak tidak usah membual."

"Siapa yang membual? Kau terlihat lucu saat ini."

Jisung mengalihkan pandangannya kearah lain karena tidak ingin suaminya melihat wajahnya yang sudah memerah saat ini.

"Aku tidak lucu tau! Aku ini tampan."

"Tampan apanya dengan pipi yang bulat seperti ini."

Minho langsung mencubit pipi Jisung yang membuat lelaki tupai itu memekik kaget.

"Lepas ih!"

Jisung melepaskan tangan suaminya dari pipinya, setelah itu ia mengusap pipinya yang memerah saat ini.

Sedangkan Minho hanya tertawa disana sambil menghindar ketika Jisung melemparkan bantal sofa padanya.

Tiba-tiba Jisung terdiam sambil menatap suaminya, hal itu membuat Minho menatap heran pada istrinya.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang