57. Sweet

605 92 9
                                    

Minho tersenyum kearah Gyuvin yang sedang tertawa disana.

Saat ini mereka sedang berada di ruang bersantai yang ada di lantai 2 istana.

Dengan Minho yang berbaring tengkurap di atas karpet berbulu dengan tangan yang menopang dagunya, sedangkan di depannya ada Gyuvin yang sedang berbaring telentang menghadap sang ayah.

Minho segera membalikkan tubuh Gyuvin untuk berbaring tengkurap sepertinya.

Ternyata bayi 3 bulan itu sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri ketika sedang dalam posisi tengkurap.

Gyuvin tertawa sambil menatap wajah ayahnya, bayi itu terus mengoceh dengan suara-suara khas bayinya. 

Karena lelah mengangkat kepalanya sendiri, Gyuvin langsung membaringkan kepalanya di atas karpet berbulu, tangan kecilnya menepuk-nepuk karpet yang ada di bawahnya.

Jisung yang baru saja datang dari dapur itu berjalan menghampiri Minho dan Gyuvin, ditangannya saat ini ada sepiring buah yang baru saja ia ambil.

Jisung menendang pelan kaki suaminya yang membuat lelaki itu langsung menoleh kearahnya.

"Kenapa Gyuvin dibuat seperti itu?" tanya Jisung ketika melihat anaknya yang meletakkan kepalanya sendiri di atas karpet berbulu dengan posisi tengkurap.

"Dia lucu tau."

Jisung segera duduk bersila di hadapan dua kesayangannya itu, tangannya menyuapi buah yang ada di piring pada dirinya sendiri lalu menyuapi suaminya.

"Sudah, dia lelah tau jika begini terus."

Tangan Jisung langsung mengangkat tubuh Gyuvin lalu membalik nya ke posisi telentang lagi.

Gyuvin yang melihat ibunya di hadapannya itu langsung menepuk kedua tangan kecilnya sambil tertawa riang disana.

"Huhu Gyuvin lucu sekali, rasanya aku tidak rela jika ia bertumbuh besar."

Jujur saja Jisung sedikit tidak rela apalagi anaknya akan menjadi putra mahkota selanjutnya nanti yang pastinya beban di pundaknya sangat berat.

"Siapa tau jika ia besar nanti wajahnya tampan sepertiku."

Jisung langsung menatap sebal pada suaminya.

"Kakak pede sekali!"

"Jadi menurutmu aku tidak tampan?"

"Iya!"

Minho tersenyum miring disana, tangannya segera menarik kaki Jisung yang membuat lelaki tupai itu memekik kaget.

Tangannya langsung balas memukul lengan suaminya.

Gyuvin hanya diam melihat kelakuan kedua orang tuanya, setelahnya ia mengoceh sendiri disana.

Jisung menoleh kearah jendela dan melihat hari mulai gelap.

"Sana mandi! Aku akan memandikan Gyuvin setelahnya," ucap Jisung sambil menyenggol lengan Minho menggunakan kakinya.

"Gyuvin mandi denganku saja, ayo sayang!"

Minho langsung bangkit dari tengkurap nya lalu mengangkat tubuh Gyuvin yang seketika tertawa ketika tubuhnya melayang diangkat sang ayah.

Jisung hanya memutarkan bola matanya malas, terserah suaminya saja.

"Kau tidak mau ikut?" tanya Minho yang menoleh kearah Jisung.

"Kemana?"

"Mandi bersama."

Mendengar itu Jisung reflek menggeleng ribut lalu mendorong tubuh Minho agar segera pergi dari sana.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang