8. Problem

1.6K 163 24
                                    

"Minho siapa dia?"

Suara itu membuat mereka berdua sontak menoleh ke belakang.

Seketika Jisung mulai ketakutan melihat tatapan mengintimidasi dari wanita dihadapan mereka, sedangkan Minho hanya menatap datar wanita itu.

Minho yang tau Jisung tampak ketakutan itu reflek menggenggam tangan laki-laki di sebelahnya, ia menarik Jisung sedikit ke belakang tubuhnya.

Melihat apa yang dilakukan Minho membuat Jiwon semakin menatap mereka intens.

"Bukan urusanmu," ucap Minho pada wanita di hadapannya.

"Bukankah kau bilang ada urusan? Lalu apa ini Minho?" tanya Jiwon yang menuntut penjelasan.

"Kau tidak perlu tau, lebih baik kau pergi saja dari sini," jawab Minho dingin.

Jiwon yang mendengar itu semakin merengut, ia menatap Jisung tajam.

Jisung yang di tatap seperti itu semakin bersembunyi di belakang punggung Minho.

"Kau tidak dengar tuan putri? Pergi sekarang."

Setelah itu Jiwon langsung pergi dari sana dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Setelah wanita itu pergi, Minho berbalik menghadap ke arah Jisung yang ketakutan.

"Tidak perlu takut begitu, dia adalah teman masa kecilku dulu, namun sekarang tidak."

"Kenapa?" tanya Jisung bingung.

"Yah kau akan tau sendiri nanti, ayo kita ke tempat lain," ajak Minho.

Mereka kembali mengelilingi istana, jujur saja Jisung sudah lelah dari tadi karena berjalan kesana-kemari di bangunan yang sangat besar itu.

Sedangkan Minho yang berjalan santai di sebelahnya itu tidak terlihat lelah sama sekali.

"Bisakah kita berhenti? Aku sudah lelah."

Minho yang mendengar ucapan Jisung tadi langsung berhenti berjalan dan menoleh ke arah laki-laki di sebelahnya.

"Baiklah kita duduk dulu disitu."

Minho menunjuk sofa yang ada di balkon yang menghadap langsung ke arah taman.

Setelah duduk si sofa yang empuk disana, Jisung bernafas lega. Sial, kakinya sudah sangat pegal sekali.

"Sebentar aku panggil pelayan untuk membuatkan minum."

Setelah mengatakan itu, Minho langsung pergi dari sana.

Jisung terdiam, ia membayangkan bagaimana jika nanti dirinya menjadi seorang Ratu, ah itu pasti akan sangat melelahkan tetapi juga menyenangkan di saat yang bersamaan.

Jisung mulai tersenyum sendiri di sana membayangkan dirinya yang memakai baju mewah kerajaan lalu memakai sebuah mahkota di kepalanya.

Minho yang baru saja datang itu mengernyitkan dahinya ketika melihat Jisung yang tersenyum manis entah untuk siapa.

"Kenapa kau senyum-senyum?"

Jisung yang sedang melamun itu kaget ketika mendengar suara Minho, ia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain karena malu.

"Tidak ada, hanya ingin saja."

Minho hanya menghela nafas lalu mulai duduk di sebelah pemuda tupai itu.

"Apa kau tidak lelah?"

Minho menoleh kearah Jisung yang juga sedang melihat kearahnya, buru-buru pemuda itu mengalihkan pandangannya kearah lain.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang