10. Promise

1.3K 141 11
                                    

Semilir angin malam berhembus dengan kencang, langit malam yang cerah dengan bintang-bintang yang bersinar terang.

Suasana terlihat lebih sunyi karena kegiatan di istana sedikit berkurang ketika malam hari tiba, hanya sedikit orang yang berkeliaran di sekitar istana.

Di sinilah Minho, menikmati angin malam yang dingin tersebut dari balik pagar pembatas balkon istana.

Angin dingin yang berhembus itu menerbangkan rambut serta jubah Sang Pangeran yang menjuntai di belakang tubuhnya.

Dua minggu telah berlalu, tiba-tiba Minho terpikirkan dengan bocah laki-laki yang akhir-akhir ini memenuhi isi pikirannya.

Minho teringat ketika bocah itu tiba-tiba menelpon dirinya tengah malam karena mengeluh tidak bisa tidur, entah darimana keberanian bocah itu menelpon Sang Pangeran malam-malam.

Akhirnya karena hal tersebut, Minho yang sedang bekerja malam itu malah mengabaikan tumpukan berkas yang ada di hadapannya dan lebih memilih untuk mendengarkan Jisung yang bercerita tentang seberapa kesal dirinya dengan anjing kesayangannya yang menggigiti tali gitar miliknya hingga putus.

Minho hanya mendengarkan sambil menahan senyumnya ketika mendengarkan lelaki tupai itu yang terus mengomel.

Pernah juga sesekali Jisung mengomeli Minho yang tidak tidur semalaman dan hanya mengonsumsi kafein untuk menahan kantuknya.

Minho yang menyadari pemikiran konyolnya itu hanya tersenyum miring, sepertinya ia sudah mulai jatuh ke dalam pesona lelaki tupai itu.

"Minho?"

Minho yang sedari tadi sedang melamun memikirkan Jisung itu menoleh ke belakangnya, di sana ada Jiwon yang sedang menatapnya.

Minho tidak menjawab panggilan itu dan lebih memilih untuk berbalik membelakangi Jiwon.

Jiwon yang melihat itu memilih berjalan ke arah Minho dan berdiri tepat di samping Sang Pangeran.

Jiwon menatap ke langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang yang indah, dirinya menutup mata ketika semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya hingga menerbangkan rambut panjangnya.

Besok, dirinya akan pulang kembali ke negerinya yang berjarak puluhan ribu kilometer dari negeri ini.

"Aku merasa sepertinya kau sangat serius dengan laki-laki itu," ucap Jiwon yang akhirnya buka suara setelah sekian lama terdiam.

Minho menoleh sekilas kearah Jiwon yang sedang menatapnya.

"Baguslah jika kau merasa seperti itu," balas Minho seraya menatap beberapa penjaga istana yang sedang berpatroli dibawah sana.

Jiwon hanya tersenyum paksa mendengar ucapan Minho, sepertinya memang tidak ada celah di hati Minho untuk dirinya.

Jiwon berkata hal tadi karena dirinya tidak bodoh untuk menyadari bahwa Minho saat ini memang benar-benar menyukai Jisung, sangat terlihat dari tingkah Sang pangeran yang memberikan perhatian secara tidak langsung pada lelaki manis itu.

"Dan aku meminta padamu untuk tidak mengganggu kami," lanjut Minho dengan nada seriusnya.

Jujur saja Jiwon merasakan sakit di hatinya, namun ia tidak bisa berkutik dan hanya bisa menahannya.

"Kau tau sendiri, kita hanya teman dan tidak lebih, dari dahulu hingga sekarang pun seperti itu, ini terakhir kalinya aku mengatakan hal ini dan aku harap kau bisa mengerti," ucap Minho lagi yang kali ini menatap sepenuhnya ke arah Jiwon.

Jiwon hanya mengangguk sambil menahan air matanya agar tidak menetes.

"Ya aku mengerti, mungkin sejak awal aku memang salah telah berharap lebih padamu, harusnya sejak awal aku menyadari bahwa kita memang hanya sebatas teman, sekarang aku sudah menyadarinya bahwa memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama."

Jiwon sekuat tenaga menahan suaranya yang mulai bergetar.

"Ya harusnya memang seperti itu," balas Minho seraya menoleh ke arah lain.

"Maaf selama ini telah bersikap seenaknya sampai membuat hubungan pertemanan kita memburuk, dan besok aku akan pergi kembali ke negeriku, aku harap kau akan bahagia setelah ini," kali ini Jiwon tidak bisa menahan air matanya untuk menetes.

Minho menghela nafasnya sebentar, dengan berat hati ia menoleh kembali ke arah Jiwon, setelah itu Sang Pangeran langsung memeluk teman masa kecilnya itu.

"Setelah ini aku harap kau bisa melupakanku, kau sebenarnya wanita yang cantik dan baik, aku harap kau bisa menemukan laki-laki yang lebih baik di luar sana," ucap Minho pelan seraya memeluk erat wanita itu.

Jiwon mengangguk dalam pelukan Minho, setidaknya laki-laki itu mau memaafkannya dan masih mau berteman dengannya.

"Terima kasih atas semuanya," ucap Jiwon ketika pelukan mereka terlepas.

Minho mengangguk lalu tersenyum pada Jiwon, ia memegang sebelah pundak Sang putri.

"Apapun yang terjadi aku akan tetap mendukungmu."

Meskipun selama ini Minho memang tidak menyukai sikap Jiwon, tetapi tidak dipungkiri bahwa ia tidak bisa melupakan kebaikan Jiwon selama ini pada dirinya.

Minho merasa dirinya bukanlah orang yang dengan mudah mengabaikan kebaikan orang lain karena satu kesalahan saja.

Minho tidak bisa tidak berterima kasih pada Jiwon yang sudah menjadi bagian dari masa kecilnya.

Keesokan harinya, Jiwon akan bersiap untuk kembali ke negerinya.

"Ah Jiwon tak terasa waktu berlalu begitu cepat hingga kau akan kembali sekarang," ucap Sang Ratu yang murung.

Jiwon hanya tersenyum mendengarkan ucapan Sang Ratu dihadapannya.

"Terima kasih ya bibi karena kalian sudah menerimaku disini selama 2 minggu ini."

"Jangan lupa untuk datang kembali kesini kapan-kapan," ucap Hyunsang.

Jiwon menoleh lalu tersenyum pada Sang Raja.

"Pasti Yang Mulia, saya pasti akan  kembali saat pernikahan Pangeran Minho nanti," balas Jiwon yang melirik sekilas ke arah Minho.

Seojung sedikit terkejut mendengar ucapan Jiwon, dirinya menoleh ke arah anaknya yang hanya tersenyum sebelum dirinya menoleh kembali ke arah Jiwon.

"Kami pasti akan menunggu kedatanganmu kembali kesini," balas Sang Ratu.

Setelah berpamitan dengan yang lainnya juga, Jiwon masuk ke dalam mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.

Di sana Jiwon melambaikan tangannya sebelum mobil yang mengantarkannya berjalan pergi keluar gerbang istana diikuti oleh beberapa mobil lainnya.

Ya semoga saja dirinya bisa melupakan semua ini.

♛┈⛧┈┈•༶𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮 𝓛𝓮𝓮༶•┈┈⛧┈♛





























Hai semua!
Maaf ya di chapter ini gak ada interaksi Minho dan Jisung
Jadi di chapter ini aku cuman pengen jelasin kalo sebenarnya Jiwon ini baik kok😊
Cuman yah mungkin karena dia pengen banget rasa sukanya di balas makanya dia jadi agak ngeselin
Btw juga Jiwon ini nanti mungkin akan muncul lagi di beberapa part kedepannya
Segitu aja
See you!

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang