37. Gift

1.1K 113 15
                                    

Saat ini mereka sudah berada di rumah sakit, Minho berdiri di sebelah ibunya sambil menunggu dokter yang memeriksa istrinya.

Mereka menoleh ke arah kanan ketika mendengar ada suara dari sana.

Di sana ada Namyun dan Wonpil yang berlari menghampiri mereka.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Wonpil pada menantunya.

"Dokter sedang memeriksanya," jawab Minho langsung.

"Dia kenapa, padahal sebelumnya dia terlihat baik-baik saja."

Minho menoleh ke arah ibu mertuanya yang terlihat sedih disana.

"Ibu tenang saja, semuanya pas akan baik-baik saja," ucap Minho sambil memegang bahu ibu mertuanya.

Setelah beberapa saat akhirnya dokter pun keluar dari ruangan pemeriksaan.

"Bagaimana dokter?" tanya Seojung langsung pada lelaki di hadapannya.

"Yang Mulia tenang saja, keadaannya baik-baik saja saat ini." ucap dokter itu sambil tersenyum.

Mendengar itu mereka semua bernafas lega.

"Perutnya keram karena itu adalah salah satu efek dari kehamilannya di masa muda."

Seojung membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan terakhir dari sang dokter, begitupun dengan kedua orang tua Jisung.

"Apa dokter?" tanya Seojung ragu.

"Jadi kalian belum mengetahuinya?"

Mereka semua reflek menggeleng, yang membuat dokter itu kembali tersenyum.

"Dia sedang hamil saat ini, usianya masih sangat rentan karena baru dua minggu," jelas sang dokter.

Di sana Seojung langsung memeluk anaknya yang berdiri mematung di sebelahnya.

"Wah ibu tidak menyangka anak nakal ibu ini akan menjadi ayah, selamat ya sayang," ucap Seojung sambil memeluk anaknya erat.

"Kalau begitu saya permisi," ucap dokter itu sambil menunduk pelan.

"Terima kasih dokter," balas Wonpil yang balas menunduk.

Seojung melepaskan pelukannya lalu langsung menangkup wajah anaknya.

"Sana masuk, temui dia."

Minho hanya mengangguk lalu membuka pintu di hadapannya perlahan.

Jisung yang sedang duduk di atas kasur itu menoleh ketika pintu ruangannya yang terbuka.

Di sana ia melihat suaminya yang masuk lalu berjalan perlahan kearahnya.

Minho langsung memeluk dengan erat istrinya lalu menyembunyikan wajahnya di bahu lelaki itu, hal tersebut membuat Jisung kaget sendiri.

"Kak?"

"Terima kasih."

Jisung terdiam mendengar ucapan suaminya, setelahnya Jisung merasakan bahunya yang terasa basah.

Saat itu juga Jisung langsung melepaskan pelukan mereka, di sana ia melihat wajah sang pangeran yang dipenuhi air mata.

Hati Jisung menghangat, awalnya ia kira suaminya tidak akan senang ketika mengetahui dirinya yang hamil secepat ini.

Tapi ternyata dugaannya salah, selama mereka bersama baru kali ini Jisung melihat suaminya se-emosional ini.

"Tidak perlu menangis seperti ini tau," ucap Jisung sambil tersenyum.

Ia mengusap air mata yang ada di wajah Minho, setelah itu ia mengecup sekilas bibir suaminya.

Minho balas tersenyum lalu membawa istrinya ke dalam pelukannya lagi.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang