6. Childhood Friend

1.4K 127 8
                                    

Keesokan harinya Jisung terbangun dengan kepalanya yang terasa pening. Sial, dia tertidur semalaman ternyata.

Dirinya bahkan masih menggunakan baju yang sama yang ia gunakan tadi malam.

Jisung menoleh kearah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 6 pagi, ia mengucek matanya sebentar lalu beranjak dari kasur.

Jisung mengganti bajunya ke yang lebih santai, setelah itu ia memutuskan untuk melanjutkan tidurnya saja.

Sebelum tidur, Jisung memutuskan untuk mengecek handphone sebentar siapa tau ada pesan dari temannya.

Belum sempat Jisung menaruh handphonenya ke nakas, ia sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat satu nomor asing yang memberikan pesan padanya.

Hey bocah!

Jisung semakin bingung dan sedikit kesal membaca pesan itu, siapa sih yang berani-beraninya mengatai dirinya bocah.

Siapa kau?

Baik untuk kali ini Jisung ingin bertanya terlebih dahulu siapa orang itu.

Minho

Jisung kaget ternyata yang memberikannya pesan itu adalah Pangeran Minho.

Darimana kau dapat nomorku?

Oke sepertinya Jisung salah bertanya, harusnya ia tahu bahwa Minho bisa mendapatkan nomornya dengan mudah karena dia kan memiliki banyak koneksi. 

Kau tidak perlu tau
Apakah besok kau sibuk?

Sepertinya tidak
Kenapa?

Aku ingin mengajakmu pergi
Jangan terlalu percaya diri,
Ibuku yang memaksa
Sebenarnya aku malas dengamu

Jisung menggembungkan pipinya kesal, dasar Pangeran menyebalkan! Ingin sekali Jisung menampar wajah tampannya itu.

Cih siapa juga yang percaya diri!
Memangnya kita mau kemana?

Tidak kemana-mana
Hanya ingin mengajakmu berkeliling
istana

Berkeliling istana? Sebenarnya Jisung sedikit tertarik karena ia ingin sekali mengunjungi bangunan mewah itu.

Meskipun dirinya seorang bangsawan, tapi dia tidak pernah sama sekali menginjakan kaki di istana, mungkin hanya orang tuanya saja yang pernah.

Baiklah
Jam berapa?

Tidak tahu
Yang jelas jika aku bilang akan menjemputmu
Kau harus sudah siap

Ck terserah kau saja aku
tidak peduli!

Jisung meletakkan handphonenya di nakas ketika Sang Pangeran itu tidak lagi membalas pesannya, dia kesal sekali dengan Pangeran menyebalkan itu.

Seenaknya mengambil keputusan, memangnya dia babu apa?

Tak terbayang olehnya saat mereka menikah nanti, Jisung mungkin harus ekstra melatih kesabarannya untuk menghadapi Pangeran menyebalkan itu.

Tapi memangnya mereka pasti akan menikah? Jisung tidak tau, jujur saja dia sedikit ragu akan hal itu.

Disisi lain, Minho sedang berdiri di balkon utama istana yang menghadap langsung ke gerbang masuk utama, baru saja ia ingin membalas pesan Jisung, seorang pelayanan tiba-tiba menghampiri nya.

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang