Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari dimana akan menjadi hari terpenting bagi dua orang ini, dimana mereka akan mengucapkan janji suci sehidup semati mereka, dimana mereka akan menjadi pasangan yang saling melengkapi satu sama lain hingga maut memisahkan.
Jisung menatap dirinya sendiri di depan cermin full body yang ada di ruangan itu.
Ia saat ini sudah siap dengan mengenakan setelan berwarna putih dengan kain yang menjuntai di belakang tubuhnya, tidak lupa juga riasan tipis yang menghiasi wajah manisnya.
Tidak lupa ia juga menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari emas dihiasi dengan bunga-bunga putih.
Tadi ibunya menyuruh dirinya untuk mengenakan veil, hal itu tentu saja langsung ditolak oleh Jisung.
Enak saja dia itu laki-laki tau, mengenakan hiasan kepala ini saja dia harus dibujuk terlebih dahulu baru mau.
Hiasan itu hanya dipakai sementara saja sebelum upacara pemberkatan, nanti setelah upacara pemberkatan selesai, hiasan itu akan digantikan dengan sebuah mahkota yang menandakan bahwa dirinya sudah resmi menjadi seorang anggota keluarga kerajaan.
"Jisung."
Jisung menoleh kearah pintu, disana ada kakak sepupunya; Choi Yewon yang menatap kearahnya seraya tersenyum.
"Wah kau cantik sekali Jisung-ie, ayo keluar," ucap Yewon seraya menarik pelan tangan sepupunya itu.
"Aku tidak cantik tau, aku ini tampan," balas Jisung sambil merengut karena dipuji cantik itu.
Saat berada di luar, di sana ada ayah dan ibunya yang menunggunya, ibunya tidak bisa berhenti memuji Jisung yang terlihat sangat cantik sekarang.
Jisung masuk ke dalam mobil yang akan mengantarkannya ke gereja tempat mereka melangsungkan pemberkatan.
Mobil itu melaju diikuti dengan mobil-mobil lainnya yang mengikuti di belakang.
Jisung menggenggam tangannya yang terasa dingin saat ini, ia gugup sekali jujur.
Jisung takut nanti ia akan pingsan sebelum pengucapan janji suci selesai karena ia terlalu gugup.
Tidak lama kemudian mobil itu tiba di sebuah gereja besar yang saat ini sudah dipenuhi oleh banyak orang, tidak lupa juga dengan para reporter yang saat ini berkumpul di depan gereja untuk meliput acara pernikahan tersebut.
Mobil itu berhenti tepat di hadapan pintu yang terdapat red carpet di depannya.
Pintu mobil di sebelahnya dibukakan oleh seseorang, tanpa menunggu lama Jisung langsung turun dari mobil.
Di sana sudah ada sang ayah yang tersenyum kearahnya sambil mengulurkan tangan pada anak tunggalnya itu.
Jisung balas tersenyum lalu menggenggam erat tangan sang ayah
Mereka berjalan perlahan masuk ke dalam gereja itu, tidak lupa di sekeliling mereka ada beberapa anak kecil yang ikut berjalan sambil menaburkan bunga mawar.
Di dalam sana tentu saja sudah dipenuhi oleh banyak orang.
Dentingan piano mengalun dengan indah di sana diikuti dengan nyanyian merdu dari paduan suara gereja.
Di depan altar, sudah ada sang pangeran yang berdiri menunggu dengan seorang pendeta di sebelahnya.
Laki-laki itu mengenakan pakaian kerajaan berwarna hitam putih dengan mahkota yang menghiasi kepalanya.
Jisung merasakan wajahnya memanas saat ini, sial dia tidak bisa menyangkal bahwa calon suaminya itu sangat tampan sekarang.
Hingga saat ini Jisung sudah berada di depan Minho, Jisung menoleh kearah lain ketika matanya bertatapan dengan mata sang pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Lee (Minsung) ✔
RomanceHan Jisung tidak pernah menyangka bahwa dirinya yang hanyalah seorang bangsawan biasa, akan menjadi ratu untuk negerinya kelak. . . . BxB [Start : 07-05-2024] [End : 06-07-2024]