61. Christmas [END]

731 94 52
                                    

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, hari natal yang sudah di tunggu oleh semua orang akan tiba besok.

Suasana menjelang natal hari itu terlihat sangat meriah karena setiap sudut kota dipenuhi oleh lampu berwarna-warni serta pohon natal yang dihias begitu indah.

Jisung menatap ke arah balkon dan melihat salju mulai turun di luar sana, saat ini ia sedang membuat kue jahe di dapur.

Pada natal tahun sebelum-sebelumnya ibunya lah yang selalu membuat kue jahe untuk keluarga mereka, Jisung hanya bagian menghabiskan saja.

Namun untuk natal tahun ini, Jisung mencoba membuat kuenya sendiri untuk keluarga kecilnya.

Kemarin Namyun heran sendiri ketika Jisung tiba-tiba menelponnya dan menanyakan resep kue jahe yang sering ia buat pada setiap hari natal.

Ternyata anaknya itu ingin membuatnya sendiri kali ini.

Mendengar hal tersebut membuat Namyun jadi sedih sendiri karena mengingat putra semata wayangnya itu sekarang sudah mempunyai keluarganya sendiri.

Namun di sisi lain ia juga senang ketika Jisung sudah merasa bahagia saat ini.

Jisung memasukkan loyang yang sudah berisi kue jahe yang telah ia bentuk itu ke dalam oven, setelahnya ia lanjut membentuk adonan yang masih tersisa.

Saat itu juga Jisung menoleh ke arah bawah ketika merasakan kakinya yang dipeluk saat ini.

Ternyata di sana ada Gyuvin yang sedang menatap kearah Jisung sambil memeluk kaki ibunya.

"Ada apa sayang?" tanya Jisung lembut.

Gyuvin malah mengulurkan kedua tangan kecilnya kearah Jisung.

"Endong." (gendong)

Jisung tidak bisa menahan senyumnya, sial anaknya terlihat lucu sekali! Dengan segera ia melepaskan sarung tangannya lalu segera mengangkat bayi yang berusia satu tahun itu ke dalam gendongannya.

"Bubu pa tu?" (ibu apa itu?)

Tangan Gyuvin menunjuk ke arah adonan kue yang sudah dibentuk oleh Jisung.

"Itu kue sayang, Gyuvin mau?"

Gyuvin terlihat menganggukkan kepalanya disana.

"Au bubu." (mau ibu)

"Tunggu ya, sebentar lagi selesai."

Jisung mengusap lembut rambut anaknya, Gyuvin ini terlihat semakin mirip dengan suaminya saja.

"Ayah mana? Bukankah Gyuvin tadi bersama ayah?" tanya Jisung.

Gyuvin menoleh kearah pintu masuk dapur lalu menunjuk ke arah sana.

"Yayah elgi." (ayah pergi)

Jisung mengernyitkan dahinya, memangnya Minho kemana coba sampai anaknya malah menghampiri dirinya ke dapur?

Tidak lama kemudian Minho terlihat masuk ke dapur untuk mencari Gyuvin.

"Gyuvin bukankah ayah bilang untuk tunggu sebentar di ruang tengah?" ucap Minho sambil menatap anaknya yang malah berada di gendongan Jisung sekarang.

"Kakak darimana memangnya?" tanya Jisung pada suaminya.

"Aku tadi pergi ke gudang sebentar untuk mengambil kotak yang berisi hiasan pohon natal, saat aku kembali Gyuvin malah menghilang dari ruang tengah," jelas Minho.

Mendengar itu Jisung hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudah sana ikut dengan ayah, ibu mau lanjut membuat kue."

Prince Lee (Minsung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang