Gelap.
Itulah yang Takemichi rasakan. Dia yakin dirinya sudah mati karena tertusuk katana. Namun, saat membuka mata, Takemichi melihat kamar yang familiar. Dinding penuh poster pahlawan, dan juga jubah merah yang tergantung di belakang pintu.
Dia terkejut, bangun tiba-tiba dan langsung mencari kalender.
Tahun 2001. Itulah yang tertulis di sana.
Takemichi lalu berlari menuju cermin, menatap bayangan dirinya dengan kaget. Rambutnya belum diwarnai, masih hitam yang sangat cocok dengan mata birunya.
Perlahan, matanya memerah, tubuhnya merosot gemetar. Kedua tangan dia gunakan untuk menutup mulut agar isakannya tak terdengar keluar.
"Ti-tidak. Tidak mungkin," bisiknya pelan.
Dia tetap berada di tempatnya selama beberapa menit guna menenangkan diri. Setelah tenang, dia bangkit dan mengusap air matanya. Tatapan penuh tekad kembali terlihat di wajah anak sepuluh tahun itu.
"Aku akan menyelamatkanmu. Aku pasti akan menyelamatkanmu, Manjiro." Tangannya mengepal, menatap pantulan dirinya di cermin.
Ini mungkin akan menjadi kesempatan terakhir. Dia tidak akan membiarkan kejadian buruk yang membuat Mikey hilang kendali terjadi.Takemichi keluar dari kamarnya. Dia melihat seisi rumah yang terlihat sepi. Takemichi ingat jika dia sudah tinggal sendiri sejak ayahnya meninggal tepat satu tahun yang lalu. Ibunya pergi bekerja untuk menghidupi dirinya dan hanya pulang setiap sebulan sekali.
Namun, seiring bertambahnya usia ibunya semakin jarang pulang. Dia hanya meninggalkan uang di tempat rahasia yang bisa diambil kapanpun olehnya jika Takemichi membutuhkan sesuatu. Bahkan di masa depan, Takemichi benar-benar sudah tidak pernah bertemu ibunya lagi dan berakhir menjadi pegawai di toko DVD untuk menghidupi dirinya. Dia tidak pernah tahu dimana ibunya berada.
Mengingat hal itu membuat Takemichi kembali sedih. Tinggal di rumah seorang diri membuatnya kesepian. Dia mengusap air matanya yang keluar tanda ia sadari. Takemichi berjalan menuju ruang makan dan menemukan sebuah catatan yang ditempel di pintu lemari es. Dia mengambil kertas itu dan membacanya. Jika tak salah ingat, hari ini adalah jadwal ibunya untuk kembali bekerja.
"Take-chan, uangnya ibu letakkan di tempat biasa, oke. Maaf tidak menunggumu bangun, ibu harus pergi lebih awal hari ini. Ibu sudah membuatkan makanan untukmu, jangan lupa dihangatkan terlebih dahulu. Oh ya, besok adalah jadwal kau untuk melakukan tes untuk gender keduamu. Maaf ibu tidak bisa menemanimu pergi. Ibu sudah bilang pada Bibi Sakura agar bisa mengantarmu untuk menjalani tes. Sekali lagi maafkan ibu karena tidak bisa menemanimu, sayang. Apapun hasil tesnya Ibu akan tetap menyayangimu. Berhati-hatilah dan jangan terlibat perkelahian. Selamat tinggal, sayang. Ibu menyayangimu.
-Seiko HanagakiTakemichi membacanya dengan seksama. Keningnya mengerut membaca tulisan itu.
"Gender kedua?" Takimichi memiringkan kepalanya bingung. "Sepertinya aku pernah membaca tentang hal itu di salah satu buku komik Chifuyu. Tapi aku tidak ingat tentang apa." Takemichi bergumam.
"Terserahlah. Aku akan mencari tahu nanti."
Takemichi membuka lemari es, menghangatkan makanan yang ibunya buat dan segera memakannya dengan lahap. Setelah selesai, laki-laki dengan mata biru itu membereskan peralatan makannya dan pergi mandi.
Setelah berpakaian, dia membuka lemari pakaiannya dan menemukannya sebuah kotak hitam berisi uang yang ibunya tinggalkan. Dia mengambil beberapa lembar dan memasukannya ke dalam tas hitam miliknya. Hari ini dia berencana untuk pergi jalan-jalan, atau mungkin dia akan melihat seperti apa Mikey saat kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart (Omegaverse)
Action>MaiTake Omegaverse< and other couple ⚠Alur santai⚠ •Chapter 1-15: Childhood •Chapter 16-44: Toman Formed •Chapter 45-56: Moebius Arc •Chapter 57-?: Vallhala Arc Description: Setelah meninggal di pertarungan antara Kantou Manji dan Tokyo Manji, Han...