37. New Member

1.1K 143 8
                                    

Mikey dan teman-temannya kini tengah berada di bengkel Shinichiro. Karena Takemichi selalu gugup saat Agustus mulai datang, Mikey menyarankan agar mereka berdua beserta yang lain berkumpul ke bengkel Shinichiro lebih sering. Si sulung sama sekali tidak keberatan karena dia paham kenapa Takemichi selalu merasa khawatir.

Hari ini sudah tanggal empat belas Agustus dan malam nanti adalah hari dimana Shinichiro meninggal. Akan tetapi, saat ini pelaku yang membunuh Shinichiro justru sedang belajar memperbaiki motor dengan semangat. Kazutora terlihat tertarik untuk belajar pada Shinichiro.

Takemichi tanpa sadar tersenyum tipis. Mikey yang tengah berbaring di pahanya pun menghela nafas lega karena Takemichi sudah tidak terlalu gugup dan ketakutan seperti sebelumnya. Bohong jika Mikey tidak takut. Dia sama takutnya dengan Takemichi, tapi di harus bisa bersikap tenang agar Takemichi tidak terlalu tertekan.

"Ada yang mau semangka?"

Pintu bengkel dibuka oleh seseorang. Emma masuk kedalam membawa kantung kresek berisi semangka di tangannya. Mikey melirik dari ekor matanya saat Draken yang tadi tengah melihat Shinichiro kini sudah berjalan menghampiri Emma dan membantu membawa semangka di tangan gadis itu.

Tawa kecil terdengar dari bibirnya saat dia melihat wakilnya tersipu hanya karena Emma mengucapkan terimakasih. Mereka masih sama seperti dulu, tidak ada yang mau jujur terlebih dahulu dan sama-sama merasa malu.

"Kau datang sendiri, Emma?" Shinichiro mendekat padanya setelah selesai mencuci tangan.

Emma menggeleng pelan menatap kakaknya. "Aku bersama Izana-nii. Tapi tiba-tiba dia ada urusan jadi aku diturunkan tak jauh dari bengkel."

Shinichi mengangguk paham. Dia segera mencari pisau untuk memotong semangka yang dibawa Emma. Mikey segera bangun dari paha Takemichi, diikuti oleh Pah dan juga Mitsuya yang sejak tadi hanya duduk melamun.

"Eh? Shin-nii, Baji tidak datang? Padahal semua ada disini," tanya Emma.

"Aku sudah mengirimnya pesan sejak lima belas menit yang lalu. Dia bilang sudah ada di perjalanan, tapi belum sampai juga sejak tadi." Kazutora menjawab saat dia mengambil potongan semangka di meja.

"Tidak biasanya dia-"

"Sudah kubilang turunkan aku!"

Semua orang menoleh saat mendengar teriakan itu. Baji berjalan masuk sembari menggendong seseorang di pundaknya. Takemichi menatap kaget saat sadar siapa yang dibawa Baji.

"Chifuyu?"

Mendengar suara seseorang yang dia kenal, Chifuyu menoleh dan menemukan Takemichi yang tengah menatapnya.

"Huwe.... Suruh dia menurunkanku, Takemichi." Chifuyu merengek, kembali memukuli punggung Baji.

"Iya-iya. Aku akan menurunkanmu." Tak sanggup lagi menahan teriakan Chifuyu di telinganya, Baji segera menurunkan Omega itu. Chifuyu menendang tulang kering Baji sehingga Alpha itu menjerit kesakitan sebelum akhirnya pergi ke tempat Takemichi.

"Sial! Apa-apaan kau?"

Teman-temannya tertawa melihat Baji yang membuat anak itu semakin kesal.

"Ngomong-ngomong, dia siapa Baji?" tanya Mitsuya penasaran. "Kau juga kenal dengan dia, Takemichi."

Takemichi mengangguk. Dia menyuruh Chifuyu duduk di sampingnya yang langsung dituruti oleh si pecinta kucing itu. "Dia Matsuno Chifuyu."

Baji duduk di kursi pendek lalu ikut mengambil sepotong semangka di depannya. "Aku tidak tahu kau mengenal Chifuyu, Takemichi?"

"Aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu," jawab Takemichi.

"Kenalkan, Chifuyu. Mereka teman-temanku. Ada Mitsuya, Draken, Pah, Emma, Baji dan Shin-nii kau sudah kenal. Lalu yang terakhir...." Takemichi menunjuk mereka satu persatu sampai berakhir pada seorang anak laki-laki dengan tato harimau di leher.

"Dia Kazutora."

Chifuyu menatap Kazutora lekat yang membuat Beta itu gugup. "A-ada apa. Apa ada yang aneh denganku?"

Chifuyu mengalihkan pandangannya ke arah lain saat kenangan buruk itu kembali muncul. "Tidak. Bukan apa-apa."

Chifuyu lalu menatap yang lain. "Namaku Matsuno Chifuyu. Senang bertemu dengan kalian."

Yang lain segera menerimanya dengan senang hati. Mikey yang tak diperkenalkan mencebikkan bibirnya kesal.

"Kau tidak ingin memperkenalkanku juga, Mitchy?"

Takemichi menoleh pada Mikey yang tengah memasang wajah kesal padahal Takemichi sudah menceritakan tentang Chifuyu padanya. Dia terkekeh pelan sebelum menjawab. "Chifuyu, dia Sano Manjiro. Kau bisa memanggilnya Mikey."

Chifuyu mengerutkan keningnya, memandang Mikey dengan tatapan permusuhan. Dia jelas masih kesal saat mengingat jika partner-nya mati di tangan Mikey.

Mikey yang ditatap mengangkat satu alisnya heran. "Apa?"

Chifuyu tersenyum miring, mengalihkan pandangannya sebelum menjawab. "Tidak ada. Wajahmu menyebalkan."

Teman-teman Mikey terkejut mendengar perkataannya. Selama ini belum ada orang yang berani mengomentari Mikey secara terang-terangan, apalagi saat pertama bertemu.

Sudut bibir Mikey berkedut kesal. Dia menggigit semangka dengan kuat untuk melampiaskan kekesalannya.

"Walaupun menyebalkan aku tetap pemimpinmu."

"Hah? Pemimpin apa?" Chifuyu menatap bingung.

"Mulai sekarang kau menjadi bagian dari Toman, gengku! Aku adalah pemimpinmu, jadi hormati aku," ucap Mikey sombong.

"Hoi, Mikey! Kenapa kau memasukkan orang semudah itu?" tanya Draken.

"Bukan masalah. Lagipula Takemichi dan Baji sudah mengenalnya," jawabnya acuh.

Yang lain menggeleng pelan melihat tingkahnya. Kali ini giliran Chifuyu yang berusaha menahan perasaan kesal di hatinya.

"Toman apa? Memangnya aku bilang ingin bergabung?"

"Kau harus tetap bergabung walaupun kau tidak ingin. Ini perintah!" Mikey menarik salah satu sudut bibirnya menatap Chifuyu.

"Itu pemaksaan namanya!"

"Memangnya aku peduli?" balas Mikey sembari mengangkat kedua bahunya acuh.

Chifuyu menggigit semangka di tangannya, menatap Mikey dengan tatapan permusuhan yang semakin kentara.

"Jangan khawatir, Chifuyu. Lagipula bukan hanya kau Omega di geng."

Baji ikut berbicara saat Chifuyu terlihat kesal. Dia pikir Chifuyu menolak karena dia seorang Omega, padahal bukan seperti itu.

"Aku tahu,"

Takemichi tertawa kecil melihat mereka. "Oh iya, aku ingin menanyakan ini saat kau baru datang, Chifuyu. Tapi aku malah lupa."

"Hm? Tanya apa?" Chifuyu menatap Takemichi di sampingnya.

"Kenapa wajahmu terluka?" Takemichi mengulurkan tangannya untuk menyentuh kerah baju Chifuyu. "Lihat. Ada darah kering di bajumu."

"Oh, itu darah orang lain. Aku terlibat perkelahian sebelum datang kesini dan Baji-san juga membantuku."

"Benarkah? Apa kau sungguh baik-baik saja?" tanya Takemichi khawatir.

"Tentu saja dia baik. Aku sudah menghajar orang-orang itu," sahut Baji. Takemichi menatap Baji dan Chifuyu bergantian sebelum akhir menyeringai kecil. Dia mendekat pada Chifuyu dan beribisik di telinganya.

"Jadi, kau sudah memutuskan untuk mendekatinya?"

Chifuyu sukses memerah saat itu juga. Dia mencubit pelan lengan Takemichi, mengalihkan pandangannya.

"Jangan menggodaku!"

Takemichi terkekeh melihat reaksi Chifuyu.
.
.
.
Tbc...
13 Juli 2024

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang