Chapter kali ini masih tentang Izana. Aku ingin benar-benar memperbaiki hubungan mereka dulu. Kasian si Iza:")
.
.
"Izana?"Shinichiro menatap terkejut ke empat anak di depannya yang basah kuyup. Wajah Mikey juga terlihat babak belur. Tatapannya tertuju pada sosok bersurai putih yang tengah menunduk. Sadar jika mereka kedinginan, Shinichiro segera membawa mereka ke dalam.
"Emma, bawakan empat handuk, cepat!"
"Hah? Oh, oke."
Emma yang sedang di dapur menyahut tanpa bertanya. Anak perempuan itu segera mengambil apa yang kakaknya minta dan membawanya ke ruang tamu.
"Ini handuknya, eh?"
Emma terdiam di tempat saat melihat sosok yang familiar. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Nii-san?"
Izana menatap Emma yang kini sudah menangis. Dia mengepalkan kedua tangannya erat.
"Emma," bisiknya.
Tiba-tiba, Emma berlari dan memeluk Izana erat setelah memberikan handuk yang dia ambil pada Shinichiro. Emma menangis keras, mengagetkan Mansaku yang baru saja masuk ke rumah.
"Shin, ada apa?" tanyanya pada si sulung.
"Aku akan menjelaskannya nanti, Kakek. Mereka harus ganti baju dulu."
Mansaku mengangguk paham, menatap anak-anak yang mulai menggigil. "Segera bersihkan diri kalian, anak-anak. Jangan sampai kalian demam."
Keempatnya mengangguk paham sembari merapatkan handuk mereka. Emma baru melepaskan pelukannya saat Shinichiro membujuknya. Dia menyuruhnya untuk mengganti pakaian juga karena ikut basah saat memeluk Izana.
Kakucho dan Izana memakai pakaian Mikey, sedangkan Takemichi mengenakan miliknya sendiri yang memang ada di lemari Mikey setelah dia sering menginap di kediaman Sano.
Setelah tiga puluh menit, semua orang sudah duduk di ruang tamu dengan pakaiannya baru dan juga segelas coklat hangat. Mansaku tidak mengatakan apapun, hanya menunggu penjelasan dari si sulung.
"Kakek,"
Mansaku menoleh untuk menatap Shinichiro.
"Dia, Kurokawa Izana." Shinichiro memperkenalkan Izana padanya. "Saat Ibu Emma membawa Emma kemari, dia juga ikut. Tapi Bibi Karen bilang dia hanya akan meninggalkan Emma di sini, tidak dengan Izana."
Shinichiro menarik nafas pelan guna menahan amarah. Dia tidak percaya jika Kurokawa Karen meninggalkan Izana di panti asuhan. Jika saja dia mengetahuinya lebih awal, dia pasti akan memaksanya untuk meninggalkan Izana juga. Dia tidak peduli jika mereka tidak sedarah.
"Kupikir dia akan merawat Izana, jadi aku membiarkannya. Tapi ternyata Izana di titipkan di panti asuhan. Jika aku mengetahuinya, aku pasti tidak akan membiarkan dia melakukan hal itu."
Izana meremat gelas di tangannya kuat, menunduk saat Mansaku terus menatapnya.
"Sejak kapan kau mengetahuinya?" Mansaku kembali menatap Shinichiro.
"Dua tahun lalu."
"Dan kau baru mengatakannya sekarang?"
Shinichiro menegang mendengar suara dingin kakeknya.
"Maaf, Kakek. Ada beberapa hal yang sedang kupertimbangkan sebelum membawanya kemari."
"Dan apa itu?"
"Karena aku tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Sano." Izana yang sejak tadi diam ikut berbicara. Kalimatnya mengagetkan Shinichiro, Emma, dan juga Mansaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart (Omegaverse)
Action>MaiTake Omegaverse< and other couple ⚠Alur santai⚠ •Chapter 1-15: Childhood •Chapter 16-44: Toman Formed •Chapter 45-56: Moebius Arc •Chapter 57-?: Vallhala Arc Description: Setelah meninggal di pertarungan antara Kantou Manji dan Tokyo Manji, Han...