35. Kisaki Tetta

1K 129 5
                                    

Nih, bonus lagi😙
Selamat membaca...

***

Takemichi dan Chifuyu kini sedang mencari Peke-J yang tadi kabur dari mereka. Setelah Chifuyu mengatakan perasaannya, dia tidak berbicara apapun lagi. Dia meminta agar tidak membahas Baji sekarang. Takemichi hanya bisa memeluknya agar dia merasa lebih baik.

"Kenapa Peke-J suka sekali menghilang, sih?" Chifuyu menggerutu kesal sembari menatap ke sana kemari.

"Kan kau yang tiba-tiba memelukku. Peke-J terjepit tadi, tentu saja dia kabur." Takemichi tertawa kecil saat mengingat kejadian tadi.

Mereka terus mencari sampai tiba-tiba keduanya melihat sosok yang familiar. Itu seorang anak laki-laki berkacamata yang tengah bersembunyi di balik tembok.

"Takemichi, dia-" Chifuyu menatap terkejut.

Takemichi hanya mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya pada anak yang tengah bersembunyi itu. Dia Kisaki.

Jika Kisaki ada disini, itu artinya ini adalah saat dimana Hinata sedang diganggu oleh beberapa anak SMP. Dan benar saja, Takemichi melihat Hinata tak jauh dari sana, tengah diganggu oleh beberapa anak laki-laki.

"Takemichi, apa yang akan kau lakukan?" tanya Chifuyu pelan.

Takemichi mengepalkan kedua tangannya erat, menghela nafas pelan. Tentu saja dia membenci Kisaki, tapi dia bingung harus apa. Dia sudah menyerahkan urusan Kisaki pada Mikey. Apapun yang diinginkan oleh si pirang, Takemichi akan mematuhinya. Akan tetapi, untuk sekarang dia tidak bisa membiarkannya begitu saja. Karena dia tidak bisa bersama Hinata lagi, mungkin akan lebih baik jika Kisaki yang bersamanya.

Selesai memutuskan di dalam hati, Takemichi mendekat pada Kisaki yang masih memperhatikan dari balik tembok. Chifuyu mengikutinya di belakang, tidak protes dengan apapun yang akan dilakukan rekannya.

"Dia akan semakin terluka jika kau hanya melihat."

Kisaki berjengit kaget mendengar suara tiba-tiba itu. Dia menoleh ke belakang, menemukan dua Omega tengah menatapnya.

"A-apa?"

"Tidakkah kau ingin menolongnya?" Takemichi mengangkat satu alisnya. "Dia temanmu, kan?"

"Membantu? Mereka anak SMP! Apa yang bisa kulakukan dengan tubuh kecil ini! Aku tidak suka rasa sakit." Kisaki mengabaikan mereka. Dia segera berbalik dan berniat untuk pergi dari sana.

"Tapi setidaknya dia akan menganggapmu sebagai pahlawan."

"Apa?" Kisaki berbalik lagi untuk menatap Takemichi.

"Kau menyukainya, kan? Aku bisa tahu dari caramu memandangnya." Takemichi terus berbicara, mengabaikan Kisaki yang terkesiap.

"Bahkan jika kau kalah, dia akan sangat berterimakasih padamu karena tetap membantunya bahkan saat kau tahu jika kau mungkin tak bisa menang."

Takemichi dan Chifuyu bisa melihat jika Kisaki mulai bimbang. Kisaki menatap Takemichi lekat, lalu menatap Hinata yang tengah di berusaha melindungi seekor kucing. Kisaki mengepalkan kedua tangannya erat lalu berlari ke arah Hinata dan meninju salah satu anak SMP itu.

"Sial! Apa-apan kau?" Laki-laki yang dipukul berteriak marah. Kisaki merentangkan kedua tangannya di depan Hinata, berusaha melindunginya walaupun tubuhnya terlihat gemetar ketakutan.

"Ja-jangan mengganggunya!"

"Heh? Apa-apaan kau? Kau berani menantangku?"

Salah satu anak SMP itu mulai menghajar Kisaki sedangkan teman-temannya yang lain hanya menonton sambil tertawa puas. Kisaki berusaha mempertahankan kesadarannya, berdiri di depan Hinata yang kini sudah menangis karena melihatnya babak belur.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang