54. Hanma Shuji

886 125 14
                                    

"Takemitchy, ini milik-mu?"

Mikey menatap sekeliling saat dia tidak melihat Takemichi di manapun. Saat akan pergi mencari, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Mikey mengambil ponsel dari sakunya, wajahnya menjaga datar saat membaca pesan dari Takemichi.

Pemimpin Toman itu menghentikan seseorang anak laki-laki, memberikan Taiyaki di tangannya dan bergegas pergi dari tempat itu. Mencari nomor seseorang, Mikey segera menelpon nomor itu dan langsung diangkat tak lama kemudian.

"Mitsuya, segera bawa seluruh anggota Toman ke parkiran di festival Musashi!"

***

"Akan kujadikan kau pelacurku!"

Mikey mengerutkan kening dengan wajah dingin saat mendengar kalimat itu. Dia mempercepat langkahnya hingga sampai di tempat yang dipenuhi anggota Moebius. Dia menatap Kiyomasa tajam.

"Kau pikir kau siapa ingin mengambil milikku, Kiyomasa?" ucapnya dingin.

Keadaan menjadi hening karena kedatangan Mikey. Kiyomasa pun mundur tanpa sadar saat Mikey terus menatapnya tajam. Di tengah-tengah hujan gerimis, suara tawa dan langkah kaki terdengar. Seorang laki-laki tinggi datang dari balik sekumpulan anggota Moebius.

"Wah, wah .... Sepertinya rumor tentang Omega milik Mikey yang tak terkalahkan itu benar, ya?" Laki-laki itu menyeringai, berdiri di barisan depan geng Moebius.

"AYO BERTARUNG, MIKEY!" Dia berteriak. "Jika aku menang, Omegamu akan menjadi milikku, Hanma Shuji."

Hanma menatap Takemichi lekat sementara yang ditatap hanya berdiri di belakang Mikey dalam diam. Mikey menggeram, menatap tajam Hanma dengan mata hitamnya. "Kau pikir kau mampu?"

"Siapa yang tahu? Lagipula, kalian kalah jumlah."

"Siapa bilang?"

Tepat setelah Mikey selesai berbicara, suara motor mulai terdengar. Takemichi menyeringai dalam diam sementara Draken menghela nafas lega.

"Akhirnya."

Para kapten dan wakil kapten beserta anggota Toman mulai datang satu persatu. Mereka segera turun dari motor masing-masing dan berdiri berhadapan dengan Moebius.

"Kau baik-baik saja, Draken?" Mitsuya bertanya setelah dia mendekat pada laki-laki tinggi itu. Draken hanya mengangguk, sedikit meringis saat kepalanya kembali berdenyut.

"Bukan masalah, aku masih bisa bertarung."

Hanma yang melihat orang-orang di depannya segera merubah raut wajahnya. Rokok yang sejak tadi dia pegang segera dibuang ke tanah.

"Masih ingin bertarung, Hanma?"

Hanma menyeringai, menutup wajahnya menggunakan telapak tangan yang terdapat tato bertuliskan hukuman dan dosa. Sedetik kemudian, tawanya kembali terdengar.

"Tentu saja..Aku akan mengambil Omega itu darimu dan meletakkan Omega cantik itu dibawah kaki-"

Hanma mengangkat tangannya untuk menangkis tendangan Mikey yang tiba-tiba. Para anggota Toman menatap kaget saat melihat Hanma mampu menangkis tendangan Mikey.

"Dia bisa menahannya?" Mitsuya menatap tak percaya.

Hanma mengangkat satu sudut bibirnya, mendorong kaki Mikey sehingga si pemimpin Toman mundur beberapa langkah.

"Santai, Mikey." Hanma memijit pelan lengannya yang terasa sakit setelah menahan tendangan Mikey. Dia menatap ke belakang pada anggota Moebius.

"HABISI TOMAN, MOEBIUS!"

Pertarungan pun pecah. Baik Toman maupun Moebius saling memukul, tidak membiarkan siapapun lolos. Walaupun dengan bertarung, Takemichi tetap menatap sekeliling dengan waspada. Mata birunya tidak pernah meninggalkan sosok Ryugyuji Ken.

"Kau masih bisa menatap orang lain saat bertarung, Omega?"

Takemichi tersentak, tubuhnya refleks mundur ke belakang saat Kiyomasa tiba-tiba mengayunkan bat ke arahnya.

"Akan ku balas kau, Omega!"

Takemichi menghela napas pelan, tersenyum miring menatap Kiyomasa. "Majulah."

Di sisi Mikey, pemimpin Toman itu tengah bertarung dengan Hanma. Sesekali dia akan menatap sekeliling untuk memastikan Takemichi dan juga Draken baik-baik saja.

"Kau sedang bermain-main ya, Mikey?"

Mikey memiringkan kepalanya untuk menghindari tinju Hanma, berputar sekali dan menendang Alpha tinggi di depannya.

"Untuk apa aku serius hanya untuk menghadapimu?" ucap Mikey. Tetapi, walaupun dia mengatakan hal itu Mikey tetap fokus dengan pertarungannya. Bagaimanapun, Hanma lawan yang cukup kuat walaupun Mikey tentu saja lebih unggul.

Hanma menggertakkan giginya kesal. Dia kembali menendang Mikey, yang hanya dihindari dengan mudah oleh si pirang. Mikey lalu berlari dan melompat, berputar beberapa kali lalu menendang kepala Hanma dengan kuat yang membuat pria tinggi itu terlempar.

"Akh!"

Hanma meringis, terbatuk pelan. Kepalanya terasa pusing dan pandangannya sedikit buram.

"Bangun, Hanma!"

Hanma terduduk dengan terengah-engah. Tiba-tiba, Hanma tertawa lebar dengan kepala menunduk. Mikey mengejutkan keningnya, menatap bingung pada Hanma.

"Apa kau masih bisa memasang wajah tenang itu setelah ini, Mikey?"

"Apa maksud-"

"AWAS, TAKEMICHI!"

Mikey terkesiap mendengar teriakan itu. Mata hitamnya memindai sekeliling dengan cemas guna mencari Takemichi. Tubuhnya mematung saat dia melihat Ryuguji Ken tengah berdiri di depan Takemichi dengan pisau yang menusuk perutnya. Takemichi tak jauh berbeda, hanya berdiri diam dengan mata kosong.

Beberapa saat yang lalu...

"Kau baik-baik saja, Takemichi?" Draken bertanya setelah menarik tubuh Takemichi agar tidak terkena pemukul Kiyomasa.

Takemichi bernapas lega karena dia hampir tidak bisa menghindari yang satu itu. Dia menatap Draken yang menendang Kiyomasa sekali lagi saat pria itu kembali maju, membuatnya pingsan dulu tanah.

"Terimakasih."

Draken mengangguk singkat dan kembali memukul seorang anggota Moebius yang mendekat. Takemichi berada di belakang Draken, melindungi punggungnya tidak sadar jika Kiyomasa yang tadi pingsan karena tendangan Draken kini sudah kembali bangun.

Kiyomasa sedikit terhuyung saat dia berdiri. Dia mengambil sesuatu dari saku celananya, menatap tajam pada Takemichi yang masih fokus bertarung. Setelah dia bisa berdiri dengan benar, Kiyomasa berlari cepat ke arah Takemichi dengan sebuah pisau di tangan.

"Mati kau, Omega!"

Draken membelalakkan matanya saat dia melihat Kiyomasa akan melukai Takemichi.

"AWAS, TAKEMICHI!"

Draken dengan cepat menarik Takemichi ke belakang untuk melindunginya. Pisau di tangan Kiyomasa menusuk tepat di perutnya. Draken yang sudah lemas karena luka di kepalanya semakin merasa pusing.

Takemichi yang tiba-tiba di tarik berdiri mematung di belakang Draken. Mata birunya menatap kosong pada darah yang membasahi pakaian si pria tinggi. Jantungnya berdetak kencang, tangannya gemetar dan air matanya mulai mengalir membasahi sepanjang pipi. Suara Takemichi terdengar gemetar saat memanggil namanya.

"Dra-ken?"
.
.
.
Tbc...
8 Agustus 2024

Maaf kalo banyak typo dan yang lainnya, aku males revisi:)

Maaf belum bisa update beberapa hari yang lalu. Lagi agak sibuk akhir² ini, dan juga lagi ada 'sedikit' masalah keluarga. Jadi baru sempet update sekarang:)

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang