20. Conflict

1.2K 154 10
                                    

Shinichiro mengetuk pintu kamar adiknya. Keningnya berkerut saat tak ada sahutan apapun dari dalam. Shinichiro membuka pintu untuk mengeceknya.

"Oh?"

Shinichiro berkedip cepat, menatap Mikey dan Takemichi yang tengah tertidur sembari berpelukan di atas tumpukan pakaian milik adiknya.

Dia tersenyum tipis, memilih untuk keluar dari kamar dan membiarkan mereka beristirahat lebih lama. Mansaku menatap cucunya heran saat dia hanya kembali sendiri.

"Dimana anak-anak?"

"Mereka masih tidur, Kakek. Sepertinya terlalu lelah. Aku akan membangunkannya nanti."

Mansaku mengangguk paham. Shinichiro membantu Emma yang kesulitan membawa sup, sementara Izana merapikan piring-piring ke meja.

Di kamar Mikey, sepuluh menit setelah Shinichiro keluar dari kamar, Takemichi menggeliat pelan. Matanya berkedip pelan untuk menyesuaikan cahaya, lalu menoleh untuk menatap jam di atas nakas.

"Lapar," bisiknya. "Tapi aku mengantuk."

Takemichi memeluk Mikey, berguling kesana kemari hingga akhirnya bangun dengan mata setengah tertutup.

"Mikey." Tangannya mengguncang tubuh si pirang yang masih tertidur pulas. Tak ada respon apapun dari Sano Manjiro. Takemichi berkedip pelan, lalu menepuk-nepuk pipi Mikey.

"Manjirooo,"

Si pirang bergumam pelan, tangannya bergerak untuk mencari sosok yang sejak tadi dia peluk. Matanya terbuka saat dia tidak merasakan siapapun di sampingnya. Mikey menatap Takemichi yang tengah duduk sembari memejamkan matanya.

"Laparrr," Takemichi bergumam pelan. Mikey menatap jam sebentar sebelum akhirnya bangun.

"Ayo."

Keduanya keluar dari kamar dengan bergandengan tangan. Sesekali mereka akan menabrak pintu ataupun tembok karena belum sepenuhnya sadar.

"Shin-nii." Takemichi memanggil pelan. Matanya tertutup, sembari sesekali menggaruk pipinya pelan.

Mikey menatap Shinichiro yang tengah meletakkan mangkuk miliknya saat melihat mereka datang, berbisik pelan. "Lapar."

Empat orang di meja makan menatap keduanya yang masih memejamkan mata. Tangan mereka saling bertutan, dengan rambut dan pakaian acak-acakan. Tangan Mikey yang lain bahkan masih tetap memegang selimut kesayangannya. Itu terlihat lucu di mata mereka.

Shinichiro terkekeh, menghampiri keduanya dan mengarahkan mereka ke meja makan.

"Buka mata kalian dulu."

Emma ikut tertawa kecil sementara Izana tidak terlalu peduli. Mikey meletakkan kepalanya di atas meja dan kembali tertidur.

"Manjiro, jangan tidur saat makan!" Shinichiro mengetuk pelan dahi adiknya menggunakan sendok, yang membuat si pirang meringis pelan.

Izana yang duduk di samping Takemichi menatap si mata biru yang masih terkantuk-kantuk, tetapi dia bisa mendengar gumaman 'lapar' dari mulutnya. Laki-laki bersurai putih itu mengambil mangkuk baru, mengisinya dengan nasi dan lauk lalu menyuapi Takemichi.

"Buka mulutmu, Mitchy."

Takemichi yang masih mengantuk hanya menurut, membuka mulutnya dan mulai mengunyah makan malamnya perlahan.

Mikey membuka satu matanya dan mengatakan cemberut ke arah Izana. "Aku mau juga, Izanaaa."

Izana memutar bola matanya malas, tangannya kembali menyuapi Takemichi saat dia berbicara.

"Bangun dan makan sendiri. Tanganmu baik-baik saja tidak seperti Takemichi yang terluka."

Mikey mencebikkan bibirnya kesal. Dia menatap makanan di depannya yang baru saja diberikan oleh Shinichiro.

"Shinnn," Mikey memprotes. "Suapi. Aku malas menggerakkan tanganku."

Izana memukul pelan kepala Mikey yang membuat si pirang semakin cemberut. "Makan makananmu!"

"Sudah-sudah, berhenti bertengkar di meja makan. Manjiro, buka mulutmu."

Mikey tersenyum senang. Dia membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Shinichiro, lalu menjulurkan lidahnya pada Izana yang kini berdecak kesal.
.
.
.
Di sebuah gudang tak terpakai, seorang laki-laki berambut pirang dengan tato singa di kepalanya menatap seorang laki-laki yang berani datang ke markas Black Dragon sendirian.

"Jadi, kau ingin meminta bantuan Black Dragon untuk memberi pelajaran pada anak-anak yang mengganggumu?" Sosok itu bertanya. Dia Madarame Shion, pemimpin Black Dragon generasi sembilan. Shion menggantikan Izana setelah laki-laki bersurai putih itu harus pergi ke penjara remaja.

Orang di depannya-Junpeke- mengangguk dengan kepala menunduk. "Ya, Madarame-san."

"Yah, jika dia menganggu tanpa alasan, kami akan membantu. Bos kami sebelumnya tidak menyukai hal-hal seperti itu."

Junpeke terus menunduk, jantungnya berdetak kencang, keringat dingin mulai keluar. Dia berniat membalas dendam pada Kazutora dan teman-temannya karena masalah sebelumnya. Akan tetapi dia tidak bisa melakukannya sendiri. Junpeke memilih untuk meminta bantuan pada Black Dragon hanya bermodalkan nekat, sedikit merubah ceritanya seakan-akan dia korban agar mereka mau membantu.

Junpeke menghela nafas lega dalam hati saat Madarame Shion menyetujui permintaannya. Tentu saja semua tidak gratis. Dia mencuri uang orang tuanya untuk diberikan pada Black Dragon sebagai 'imbalan'.

Shion hanya melihat dalam diam saat Junpeke keluar dari markas mereka. Tangannya merogoh saku, mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Maaf menganggu, Bos. Ada seseorang yang meminta bantuan kita. Nama? Junpeke. Ya, katanya mantan temannya mengeroyok dia hanya karena dirinya sudah tidak bisa dimanfaatkan. Ah, terserah padaku? Baik-baik. Maaf menganggu waktumu, Bos."

Shion menyimpan kembali ponselnya, lalu menatap anak buahnya yang sudah berbaris rapi. Tatapannya tertuju pada sosok laki-laki berambut merah di sampingnya.

"Cari orang yang bernama Mikey itu, katakan padanya jika Black Dragon menantangnya."

Laki-laki itu mengangguk paham dan segera pergi dari sana untuk melaksanakan perintah bosnya.

Sementara itu, di sebuah restoran terlihat seorang laki-laki bersurai putih tengah menikmati semangkuk ramen sembari berbicara dengan seseorang di telepon. Alpha laki-laki dengan bekas luka di wajahnya menatap si Omega penasaran saat melihatnya sudah menutup telepon.

"Ada apa, Izana?"

"Hm? Oh, bukan apa-apa. Shion bilang ada seseorang yang meminta bantuan Black Dragon. Aku menyerahkan semuanya pada Shion untuk diurus."

"Kai tidak ingin kembali memimpin Black Dragon lagi?" Kakucho mengangkat satu alisnya heran.

"Ah, aku malas. Biarkan saja Shion mengurusnya lebih lama. Lagipula," Izana menunduk, menatap mangkuk ramen di mejanya. "Aku sedang memikirkan tentang membentuk geng-ku sendiri."
.
.
.
Tbc...
27 Juni 2024

━━━━━━━━━━━━━━━━
Name: Madarame Shion
Gender: Male
Secondary gender: Beta
━━━━━━━━━━━━━━━

Sebenernya aku bikin chapter ini(yang bagian awal, mikey sama takemichi gandengan tangan pas lagi ngantuk), itu karena aku nemu fanart maitake lucu di pintere*t, tapi sayang banget gabisa diupload😭😭😭

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang