22. Successor

789 128 3
                                    

"Kau yakin ingin ke bengkel saja?" Izana bertanya setelah mereka bertiga sudah sampai di depan bengkel milik Shinichiro.

"Mn." Takemichi mengangguk. "Terimakasih sudah mengantarku, Izana-kun."

"Kalau begitu kami pergi dulu."

Takemichi melambaikan tangannya pada Izana dan Kakucho. "Hati-hati di jalan."

Setelah keduanya tak terlihat lagi, Takemichi berbalik menuju bengkel Shinichiro. Pintunya dia buka perlahan, menatap sekeliling dan menemukan Shinichiro yang sedang memperbaiki sebuah motor. Mata birunya lantas bersinar saat dia juga melihat sosok lain yang tengah memperhatikan Shinichiro. Mungkin sosok itu juga mencium aroma Takemichi sehingga dia segera berbalik.

"Inupi-kun!"

Takemichi berlari ke arahnya, memeluk Omega bersurai pirang itu. Inupi tersenyum tipis dan membalas pelukannya.

Shinichiro hanya memperhatikan sembari tersenyum tipis. Tangannya kembali mengutak-atik motor di depannya.

"Kau membutuhkan sesuatu, Takemichi?" tanya Shinichiro sembari sesekali melirik dua Omega yang masih berpelukan.

"Tidak, Shin-nii." Takemichi melepaskan pelukannya pada Inupi. "Aku hanya ingin mampir dan melihatmu memperbaiki motor."

Shinichiro terkekeh kecil. Dia melirik Takemichi yang sudah mengambil kursi pendek dan duduk di samping Inupi.

"Inupi-kun, kau sendirian? Biasanya kau bersama Koko-kun?" Takemichi menyangga dagunya mengunakan tangan, matanya tetap fokus pada Shinichiro.

"Dia sedang sibuk mengurus uang,"

"Terdengar seperti Koko-kun." Takemichi tertawa kecil.

"Bicara tentang itu, bagaimana kabar Black Dragon, Inupi?" Shinichiro ikut berbicara. Mantan pemimpin Black Dragon generasi pertama itu memang sering bertanya tentang perkembangan gengnya pada Inupi.

"Tidak ada masalah. Hanya beberapa orang yang meminta bantuan kami untuk mengurus orang-orang yang mengganggunya."

"Bukan tentang yang buruk-buruk, kan?"

"Tentu saja tidak, Shinichiro-san. Kami selalu mengingat perkataan. Lagipula, Izana masih memantau juga walaupun dia tidak memimpinnya lagi."

"Eh, Izana-kun tidak memimpin Black Dragon lagi?" Takemichi menatap Inupi penasaran. Apakah hal-hal yang terjadi dulu akan tetap terjadi?

"Saat Izana masuk ke penjara remaja, dia menyerahkan Black Dragon pada temannya." Inupi menjawab.

"Siapa?"

"Namanya Madarame Shion."

Takemichi tertegun. Sepertinya memang benar jika semua akan tetap sama bahkan jika dia dan Mikey kembali ke masa lalu. Dia harus membicarakannya pada Mikey nanti.

"Takemichi, kau baik-baik saja?"

Takemichi berkedip cepat saat Shinichiro bertanya. Dia tersenyum canggung. "Aku baik-baik saja, Shin-nii. Aku hanya sedikit kaget."

Shinichiro tersenyum tipis. Dia bangun dan membersihkan tangannya yang kotor karena oli. Alpha dewasa itu membuka kulkas kecil yang memang diletakkan di sana, mengambil tiga kaleng minuman lalu memberikan dua lainnya pada anak-anak yang sejak tadi memperhatikannya.

Shinichiro duduk di depan keduanya, mengangguk tipis saat anak-anak itu berterimakasih padanya.

"Izana bilang dia ingin membuat gengnya sendiri," Shinichiro mulai berbicara.

"Ah, aku juga pernah mendengar itu dari Izana. Tapi katanya dia juga akan mengambil Shion jika gengnya sudah jadi. Lalu, siapa yang akan meneruskan Black Dragon, Shinichiro-san?" Inupi bertanya pada si tertua. Dia jelas tidak ingin Black Dragon bubar.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang