48. Gift

1K 147 16
                                    

Matanya terpejam, mulutnya terbuka dengan nafas terengah-engah. Mikey di atasnya memandangi Takemichi dengan mata bersinar. Sedetik kemudian, tawa kecil terdengar dari bibirnya.

Takemichi membuka matanya perlahan, menatap Mikey dengan wajah memerah. Bukannya dia tidak pernah membayangkan berciuman dengan Mikey-sejujurnya dia sering membayangkannya saat mereka berpisah selama dua tahun ini. Hanya saja, tindakan tiba-tiba itu membuat Takemichi kaget hingga tak tahu hari berbuat apa.

Mikey yang melihat wajah linglung Takemichi pun merasa gemas.

"Manis sekali," ucapnya. Mikey mengecup bibir Takemichi sekali lagi, yang membuat si mata biru semakin tersipu.

Takemichi lantas menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Mikey yang sudah berbaring di sampingnya kembali tertawa, membawa Takemichi ke pelukan dan memeluknya erat.

"Takemitchy."

"A-apa?" Takemichi menjawab dengan suara pelan karena teredam selimut. Seluruh tubuhnya tertutup selimut dan hanya menyisakan rambutnya yang dicat.

Mikey tersenyum puas, menarik sedikit selimut itu sehingga dia bisa melihat mata biru Takemichi yang masih sedikit berkaca-kaca karena ciuman tadi.

"Kenapa kau manis sekali." Mikey memeluk Takemichi erat, menggoyangkan tubuhnya sedikit. "Mitchy, ayo lakukan lagi!"

"H-hah? Apa?"

"Aku ingin ciuman!"

"A-ah! Aku, aku mengantuk. Selamat malam Mikey." Takemichi membalik tubuhnya hingga membelakangi si pirang, kembali menutup wajahnya yang memerah dengan selimut.

Mikey tertawa kecil dan tidak memaksanya lagi. Alpha bersurai pirang itu memeluk Takemichi dan ikut memejamkan matanya.

"Selamat malam, Takemitchy."

***

Besok malamnya, sesuatu perkataan Mikey bahwa Toman akan mengadakan rapat untuk membahas permasalahan Pah. Takemichi menatap pantulan dirinya di cermin. Tangannya mengelus seragam hitam Toman yang ia kenakan.

Takemichi pikir dia harus menunggu seragam barunya selama beberapa hari- karena tentu saja seragam pertamanya teralu kecil. Namun, ternyata Mikey sudah menyiapkan semuanya.

"Sudah selesai, Takemitchy?"

Takemichi menoleh untuk menatap Mikey yang tengah bersandar di pintu. Laki-laki bersurai pirang itu memakai kaos putih polos dengan seragam pemimpin Toman yang hanya disampirkan di pundak.

"Ya." Takemichi mengangguk dengan senyum lebar. "Bagaimana penampilanku?"

Mikey menatap tak berkedip pada Takemichi yang tengah berputar pelan, menunjukkan seragam miliknya. Mikey benar-benar merasa nostalgia melihatnya. Kakinya melangkah pelan menuju Takemichi yang masih mengagumi seragamnya. Dia lantas memeluk Takemichi yang membuat si mata biru terkejut.

"Kau selalu luar biasa, Takemitchy."

Takemichi tertegun, wajahnya kembali memerah. Dia segera melepaskan pelukan itu dan melangkah keluar dari kamar.

"Ki-kita akan terlambat, Mikey. A-ayo pergi."

Mikey terdiam di tempat, sampai sedetik kemudian tawa kecil keluar dari bibirnya.

"Oh? Ada rapat geng, Takemichi?"

Shinichiro yang tengah menonton televisi bertanya saat melihat Takemichi yang sudah rapih dengan seragam gengnya. Mikey menyusul tak lama kemudian dengan seragam yang sama.

"Ya, Shin-nii." Takemichi mengangguk.

"Takemichi."

"Ya?" Takemichi berhenti berjalan saat Shinichiro kembali memanggilnya. Dia melihat si sulung mengambil sesuatu dari saku celananya dan melemparkannya pada Takemichi.

"Hadiah untukmu."

Takemichi menatap terkejut dengan apa yang Shinichiro berikan. Itu adalah sebuah kunci motor.

"Shin-nii, ini-"

"Untukmu." Shinichiro tersenyum. "Itu CB250 T seperti milik Manjiro. Aku sudah memperbaikinya."

Takemichi menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Dia kemudian berlari pada Shinichiro, memeluknya erat. "Terimakasih banyak, Shin-nii."

Shinichiro tertawa kecil, menepuk pelan punggung Takemichi agar dia berhenti menangis. "Sama-sama. Lagipula, itu memang milikmu. Aku hanya membantu Manjiro karena dia memintanya."

Takemichi mengucapkan terimakasih sekali lagi dan mengusap air matanya. Shinichiro memberikan kunci bengkelnya pada Takemichi dan menyuruh anak itu untuk mengambil sendiri motornya.

Mikey hanya memperhatikan dalam diam. Bibirnya membentuk senyum tipis, merasa bahagia karena Takemichi juga bahagia. Keduanya pergi ke bengkel terlebih dahulu untuk mengambil motor sebelum pergi ke rapat.

"Ini benar-benar sama." Takemichi bergumam pelan, mata birunya berkaca-kaca memandangi motor yang sudah dia bawa keluar itu.

"Ingin berkeliling sebentar?" Mikey menawarkan.

"Tapi rapatnya?"

"Jangan khawatir. Kenchin pasti bisa mengatasinya."

"Kau menyalahgunakan kekuasaanmu lagi, kan?" Takemichi tertawa kecil saat mengingat sikap Mikey yang seenaknya.

Mikey mengangkat kedua bahunya acuh, tersenyum lebar. "Aku pemimpinnya."

Akhirnya, Takemichi memutuskan untuk berkeliling sebentar untuk membiasakan diri. Keduanya berkendara selama sepuluh menit sebelum akhirnya memutuskan jika sudah waktunya datang ke rapat.

Di Kuil Musahi, sementara anggota biasa tak berani bersikap santai, para kapten justru terlihat memasang wajah bosan. Para founding member bahkan terang-terangan mengeluh pada Draken selaku wakil pemimpin dan juga pengasuh Mikey. Yang paling kesal jelas Baji. Alpha berambut panjang itu terus mengoceh tanpa henti, sesekali mengumpati Mikey karena selalu seenaknya. Chifuyu hanya memutar bola matanya malas. Dia memilih untuk menjauh karena bosan mendengar protesan Baji.

"Draken, jemput saja Mikey. Dia pasti masih bergelung dengan selimut dan melupakan rapatnya!"

Draken menghela nafas lelah untuk kesekian kalinya. Alpha itu memijat keningnya, merasa pusing mendengar ocehan Baji.

Dia punya pemikiran di kepalanya tentang kenapa Mikey terlambat kali ini, sudah jelas karena Takemichi. Tapi dia tidak bisa mengatakan jika Takemichi sudah kembali karena anak itu melarangnya dan bilang ingin memberi kejutan pada yang lain.

"Tunggu saja, Baji. Dia pasti akan datang tak lama lagi," ucap Draken.

"Tapi ini terlalu lam-"

"Dengar? Itu suara motornya." Draken menyela saat telinganya mendengar suara motor yang familiar.

Baji akhirnya berhenti protes, menunggu pemimpinnya dengan wajah kesal dan menyiapkan banyak kalimat makian untuk sahabatnya itu. Akan tetapi, semua kata-kata yang sudah dia siapkan lenyap begitu saja saat melihat seseorang di samping Mikey.

Para anggota dan juga kapten baru menatap bingung, sedangkan anggota pendiri jelas terkejut. Yang pertama bereaksi adalah Chifuyu. Omega pecinta kucing itu segera berlari dan memeluk sosok di samping sang pemimpin Toman dengan erat.

"Akhirnya kau kembali, Takemichi!"

Takemichi tertawa bahagia, membalas pelukan partnernya tak kalah erat.

"Senang bertemu dengan kalian lagi, teman-teman."
.
.
.
Tbc...
26 Juli 2024

Maaf guys! Kemaren gabisa update karena tiba-tiba gaenak badan. Kepala pusing muter-muter, gak enak banget:(

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang