"Kapan pertarungan dilakukan?" Shinichiro membawa empat kotak jus, memberikan tiga untuk anak di depannya dan satu untuk dirinya sendiri. Dia lalu mengambil kursi pendek dan duduk di depan ketiganya.
"Itu dua hari lagi," jawab Mikey. Laki-laki bersurai pirang itu lalu menatap Sanzu di sampingnya.
"Sanzu."
"Ya?"
"Kau tahu situasi saat ini berbeda, kan?"
Sanzu mengangguk, mendengarkan dengan seksama. Mikey memandangnya dengan wajah tanpa ekspresi, yang mengingatkan Takemichi pada sosok pemimpin Kantou Manji.
"Takemitchy akan menjadi pasanganku, kau tahu apa yang harus kau lakukan."
Sanzu menyeringai lebar dengan wajah gilanya seperti biasa. Matanya berkilat menatap Takemichi. Jantungnya kembali berdebar kencang setiap kali mengingat jika Rajanya akhirnya bisa mendapatkan Takemichi. Sanzu lantas bangun dari sofa dan berlutut di depan Takemichi. Dia mengambil tangan si mata biru, mengecup jari-jarinya sekilas.
"Senang melayanimu, Ratuku."
Takemichi terkesiap dan bergegas menarik tangannya. Mikey bahkan tak berkedip melihat kelakuan Sanzu. Sedangkan Shinichiro sendiri membelalakkan matanya kaget, lelah melihat semua yang terjadi.
"Jangan melakukan hal itu, Sanzu."
Sanzu lantas berdiri, tertawa melihat raut ketakutan Takemichi. "Aku pergi."
"Hati-hati, Haru."
Sanzu mengangguk singkat pada Shinichiro dan keluar dari bengkel. Beta itu mengambil masker yang selalu ia bawa. Saat akan memakainya, tiba-tiba dia menabrak seseorang dan membuat masker di tangannya terjatuh.
"Brengsek!" Sanzu mengumpat saat dirinya terjatuh. "Kau ingin mat-"
Kalimatnya terjeda saat dia melihat sosok yang familiar. Matanya terbelalak, langsung menunduk menatap tanah.
"Maafkan aku. Apa kau baik-baik saja?"
Sanzu melirik tangan yang terulur di depannya. Dia ragu-ragu sejenak, namun akhirnya tak menerima bantuannya. Dia menepuk pelan celananya yang kotor, masih menunduk.
"Bukan masalah."
Sanzu hendak pergi dari sana, namun tangannya tiba-tiba dicekal oleh laki-laki itu.
"Hei, tunggu! Aku benar-benar minta maaf. Siapa namamu?"
"Sudah kubilang bukan masalah! Lepaskan aku!" Sanzu sedikit meninggikan suaranya. Namun, laki-laki itu tak melonggarkan sedikitpun cengkramannya pada Sanzu.
"Hei, aku hanya ingin tahu namamu. Kau terlihat familiar. Apa kita pernah bertemu?"
Sanzu terkesiap mendengarnya. Akan tetapi, laki-laki di depannya tak bisa melihat ekspresi Sanzu karena anak itu terus menunduk.
"Tidak! Aku tidak mengenalmu. Biarkan aku pergi!" Sanzu bergegas pergi dari sana saat tangannya dilepaskan, meninggalkan laki-laki tadi yang masih memandangnya dengan kening berkerut.
Tak lama setelah kepergian Sanzu, laki-laki lain datang. Dia menepuk pundak orang yang bertabrakan dengan Sanzu tadi, menatapnya bingung.
"Kau baik-baik saja, Mucho?"
"Hah? Oh, ya." Mucho menunduk untuk menatap sebuah masker yang tergeletak di jalan.
"Aku baik-baik saja."
...
Dua hari berlalu begitu saja. Hari ini adalah hari pertarungan Toman dan Black Dragon. Takemichi sangat bersemangat karena bisa ikut serta. Akan tetapi, sekarang antusiasmenya sirna begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart (Omegaverse)
Action>MaiTake Omegaverse< and other couple ⚠Alur santai⚠ •Chapter 1-15: Childhood •Chapter 16-44: Toman Formed •Chapter 45-56: Moebius Arc •Chapter 57-?: Vallhala Arc Description: Setelah meninggal di pertarungan antara Kantou Manji dan Tokyo Manji, Han...