14. Takashi Mitsuya

1.4K 169 24
                                    

"Mikey, kemana kita akan pergi?"

Takemichi menatap Mikey yang berjalan di sampingnya sembari memakan lolipop. Hari ini Sekolah libur dan Takemichi berniat untuk menghabiskan waktu liburnya di rumah. Namun tiba-tiba Mikey datang dan mengajaknya keluar.

"Aku ingin mencari Mitsuya dan Pah," ucap Mikey membalas pertanyaan Takemichi tadi.

"Ah, benar. Mereka juga pendiri Toman ya." Takemichi mengangguk paham.

Takemichi dan juga Mikey terus berkeliling tak tentu arah sampai akhirnya mereka menemukan sosok yang dicari. Itu Mitsuya, sedang membawa bayi di gendongan depan dan juga beberapa barang di tangan kanannya.

Mikey mengintip dari balik tembok bersama dengan Takemichi, terus menatap Mitsuya yang berjalan sembari bersenandung pelan. Hidungnya bisa menangkap bau jasmine tipis darinya.

"Mitsuya-kun lucu sekali." Takemichi menatap Mitsuya dengan mata berbinar yang membuat Mikey tertawa kecil.

"Ayo kita ikuti diam-diam."

"Eh, itu tidak baik, Mikey-kun. Ayo kita bicara saja padanya."

"Itu tidak seru, Mitchy. Sudah, ayo ikuti dia."

"Tapi kan dia bisa mencium bau kita,"

Mikey berhenti melangkah, berkedip cepat memikirkan kalimat yang Takemichi ucapkan. Namun, sedetik kemudian dia kembali acuh.

"Bukan masalah. Ayo!"

Takemichi hanya bisa menghela nafas pasrah saat Mikey menarik tangannya.

Mereka terus mengikuti Mitsuya diam-diam dari belakang. Awalnya semua baik-baik saja sampai Mitsuya tiba-tiba berbelok ke sebuah gang kecil. Mikey dan Takemichi bergegas mengikutinya agar tidak kehilangan dia. Namun, saat memasuki gang, mereka dikejutkan dengan Mitsuya yang sudah memegang sebuah balok kayu di tangannya.

Mikey mengulurkan tangannya saat balok kayu itu terarah padanya dan Takemichi. Dia menarik kayu itu dan mengambilnya dari tangan Mitsuya.

"Kenapa kalian mengikutiku?" Mitsuya memasang sikap waspada. Dia memeluk bayi di gendongannya, melindungi adiknya itu dari bahaya apapun yang datang.

Takemichi segera berdiri di antara Mitsuya dan juga Mikey, lalu membungkuk pada si surai lilac.

"Ma-maafkan kami. Kami tidak bermaksud jahat."

Mikey membuang balok kayu di tangannya, mengerutkan kening saat melihat Takemichi membungkuk. Dia segera mendekati si mata biru dan memaksanya untuk berdiri tegak.

"Jangan membungkuk, Takemitchy!" ucapnya cemberut.

"Tapi kita kan memang bersalah."

"Aku tidak."

"Kita mengikutinya diam-diam, itu salah kan?"

"Tapi kau juga ikut."

"Aku kan sudah bilang untuk berbicara saja langsung, tapi kau menolak."

Mitsuya memiringkan kepalanya heran sembari menatap dua orang yang tengah berdebat di depannya. Dia berdehem pelan untuk mengalihkan perhatian mereka.

"Jadi? Apa yang kalian inginkan?"

Takemichi hanya bisa tertawa canggung, sementara Mikey sendiri tidak peduli. Si pirang membuang tangkai lolipopnya sembarangan lalu menatap Mitsuya.

"Namaku Sano Manjiro, kau bisa memanggilku Mikey. Aku menyukaimu, jadi mulai sekarang kau temanku!"

"Hah?"

"Eh? Mikey-kun!" Takemichi menatap Mikey terkejut. Sementara yang ditatap hanya tersenyum lebar.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang